Ambil wudhu di sungai, Basuni disambar buaya
Merdeka.com - Serangan buaya terhadap warga kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kali ini melukai tangan Basuni (50), warga Desa Sungai Paring Kecamatan Cempaga saat beraktivitas di sungai, Kamis (28/12) dini hari.
"Dia diserang saat mengambil air wudhu di sungai untuk salat Subuh. Untungnya masih bisa menyelamatkan diri, tapi terjadi luka di tangan kanan," kata Rusli, warga Sungai Paring, seperti diberitakan Antara.
Basuni yang merupakan warga RT 08 itu mengambil air wudhu di sungai sekitar pukul 04.00 WIB. Tanpa diduga, buaya muncul dari dalam air dan langsung menggigit tangan kanan Basuni.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang terjadi ketika si kancil bertemu dengan buaya di sungai? Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.'Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?' tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
Korban yang tercebur ke sungai berusaha keras melepaskan diri dari gigitan buaya. Upayanya berhasil dan gigitan buaya terlepas sehingga kemudian berenang naik ke atas lanting.
Warga yang mendengar teriakan Basuni, langsung berdatangan dan menyelamatkannya. Basuni dibawa ke puskesmas dan mendapatkan beberapa jahitan di tangannya.
Kejadian ini membuat kaget masyarakat desa setempat. Masyarakat pun kini waswas beraktivitas di Sungai Cempaga karena takut disambar buaya.
Usai kejadian, pagi harinya Polsek Cempaga langsung melakukan penyuluhan berkeliling desa. Polisi berkeliling menggunakan sepeda motor menyisir perkampungan di pinggir Sungai Cempaga untuk mengimbau masyarakat lebih waspada saat beraktivitas sungai.
"Kami meminta warga berhati-hati saat beraktivitas di sungai, karena sudah terjadi serangan buaya yang mengakibatkan luka di tangan warga. Perhatikan anak-anak anda, keluarga anda agar tidak beraktivitas di bibir sungai tanpa ada pengawasan dari orangtuanya atau keluarganya,� terang Bripka Budi Hartono saat melakukan sosialisasi menggunakan sepeda motor.
Sementara itu, Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Kalimantan Tengah Pos Jaga Sampit, Muriansyah mengaku sudah mendapat informasi kejadian itu. Dia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sungai.
"Rencananya besok pagi saya bersama anggota Manggala Agni akan ke lokasi. Kami akan memeriksa di lokasi sekaligus mengimbau masyarakat untuk lebih waspada," kata Muriansyah.
Ini serangan kedua yang terjadi dalam sebulan terakhir. Minggu (17/12) lalu, seorang ibu bernama Rusmini (31), warga Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, disambar buaya saat mencuci pakaian di Sungai Mentaya sekitar pukul 19.00 WIB.
Beruntung dia selamat setelah menyolok mata buaya dengan jarinya sehingga buaya melepaskan gigitan. Konflik buaya dengan manusia di Kotawaringin Timur makin meningkat. Masyarakat diimbau lebih waspada saat beraktivitas di sungai.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSeorang warga, MB (53) selamat dari serangan buaya muara sepanjang tiga meter usai berjibaku melawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi ketika korban mengisi air di anak sungai.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca Selengkapnya