Analisa Indo Barometer soal Peluang Prabowo Subianto jadi Menhan
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo masih menutup rapat nama-nama menteri yang akan membantunya lima tahun ke depan. Termasuk kapan dia akan mengumumkannya ke publik.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, memprediksi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, akan masuk kabinet sebagai menteri pertahanan. Menurutnya, Prabowo sosok tentara tulen yang mengerti betul urusan teknis mengenai hal terkait.
"Saya duga Pak Prabowo akan pilih Menhan, ketimbang Menko Polhukam, kan arsitektur pertahanan itu yang bikin Menhan, kalau Menko Polhukam kan hanya koordinasi dan komunikasi ke publik," kata Qadari usai acara Polemik MNC Trijaya di Restoran D'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10).
-
Apa klaim Prabowo tentang dirinya dan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan. Saat Pilpres 2019 Prabowo merupakan lawan Jokowi, namun setelah Jokowi terpilih menjadi presiden Prabowo pun merapat kedalam kabinet Jokowi.
-
Apa jabatan Prabowo Subianto saat ini? Menteri Kementerian Pertahanan (2019-sekarang)
-
Bagaimana Prabowo bisa dibilang ‘tune in’ dengan pemerintahan Jokowi? 'Bukan magang lah istilahnya. Udah tune in,' ujar Budi.
-
Bagaimana Prabowo melihat perbedaan koalisi? Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
-
Apa jabatan Prabowo saat ini? Prabowo sendiri saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan ke-26 RI dalam Kabinet Indonesia Maju untuk periode 2019-2024.
-
Bagaimana Prabowo membantu Jokowi? Jokowi mengajak Prabowo masuk dalam jajaran menterinya, dengan menjabat Menteri Pertahanan.
Terkait pangkat Prabowo yang berakhir di level bintang tiga, Qadari menilai hal itu tak menjadi halangan. Sebab, posisi menhan sendiri pernah diisi sipil seperti Mahfud MD yang notabene tak memiliki pangkat kemiliteran.
"Kalau bicara menteri kan jabatan politik bukan jabatan kepangkatan, atau kalau memang dirasa ada unggah-ungguh, bisa Prabowo dinaikan bintang kehormatan jadi bintang 4," pandang Qadari.
Lebih jauh, keyakinan Qadari didasari dari pengamatannya terhadap kedekatan Prabowo dan Jokowi yang dinilai tidak 100 persen sebagai lawan politik. Selain itu, Qadari merasa ambisi Prabowo untuk masuk pemerintahan adalah bukan hal baru.
Sejak ada konvensi Caketum Partai Golkar 2004, membentuk Gerindra di 2009, dan maju sebagai Capres di 2014 dan 2019, Qodari menyimpulkan Prabowo sangat ingin menjadi bagian dari pemerintahan dan mengaplikasikan konsepsi yang dimiliki.
"Jadi sepertinya Pak Prabowo tangannya sudah gatal untuk mengeksekusi. Karena notabene beliau sudah berproses masuk pemerintahan sudah lama sekali ya," kata Qadari.
Soal waktu pengumuman, dia menduga paling lambat dilakukan hari Rabu mendatang. Sebab usai pelantikan, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin mendapatkan undangan pelantikan Kaisar baru Jepang Naruhito dan Permaisuri Masako.
"Saya taruhan hari Rabu karena ada satu variabel yang belum pernah dihitung pengamat politik manapun. Ada pelantikan kaisar baru Jepang pada 22 Oktober 2019, jadi salah satu pimpinan negara pasti ke Tokyo, maka dugaan saya Rabu," kata Qodari meyakini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Qodari juga menilai ada upaya membenturkan Prabowo dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPrediksi itu diperkuat karena kehadiran Presiden Jokowi dan ditambah dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca SelengkapnyaPublik memiliki ekspektasi yang tinggi kepada Presiden ke-8 RI itu.
Baca SelengkapnyaSyaeful menilai Prabowo menunjukkan pola kepemimpinan yang sangat baik saat menjadi Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto memiliki potensi menang pada pesta demokrasi mendatang.
Baca SelengkapnyaUjang Komarudin memprediksi semua relawan Pro Jokowi akan dukung Prabowo.
Baca SelengkapnyaMenurut Qodari, ada dua kemungkinan pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaYusak menyebut bahwa kehadiran Prabowo Subianto pada Pilpres nanti dapat menciptkan suasana kesejukan.
Baca SelengkapnyaDikatakan Qodari, Golkar akan mendapat keuntungan besar jika Jokowi memimpin partai.
Baca SelengkapnyaKepribadian Prabowo yang dianggap tegas, jujur, dan bersih juga menjadi faktor elektabilitas paling tinggi.
Baca SelengkapnyaPrabowo dinilai mendapatkan dukungan dari Jokowi di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik mencatat adanya Jokowi effect dalam melesatnya elektabilitas Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya