Analisis BMKG Terkait Gempa Garut yang Sebabkan Ratusan Rumah Rusak
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Rabu (1/2) malam termasuk kategori kecil. Dengan melihat itu, gempa susulan kemungkinan tidak terjadi.
"Untuk gempa Garut ini masih dalam gempa dengan kategori kecil, sehingga gempa ini biasanya tidak disertai dengan gempa susulan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu.
Dia menjelaskan, hingga Jumat (3/2) siang, pihaknya belum mencatat adanya aktivitas seismitas di sekitar sesar (Garut Selatan) garsela yang menyebabkan terjadi gempa bumi di Garut. Selain itu juga pihaknya belum menerima laporan akan adanya rekahan di permukaan akibat gempa tersebut.
-
Mengapa gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi ini terjadi karena adanya deformasi batuan di dalam lempeng Indo-Australia yang terletak di bawah lempeng Eurasia di wilayah selatan Jawa Barat, yang juga dikenal sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake).
-
Kapan gempa Garut terjadi? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
-
Di mana pusat gempa bumi di Garut? Pusat gempa berada di Samudera Hindia bagian selatan wilayah Kabupaten Garut.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
"Kami belum mendapat laporan akan adanya rekahan di permukaan dari BPBD ataupun masyarakat. Karena menurut beberapa penelitian, untuk dapat terjadi rekahan di permukaan (surface rupture) magnitudo gempa harus cukup kuat (biasanya gempa dengan magnitudo > 5,5 atau > 6)," jelasnya.
Kaitan adanya kemungkinan pergerakan sesar garsela yang memengaruhi aktivitas dua gunung berapi di Garut, Guntur dan Papandayan, menurutnya hal tersebut perlu dilakukan kajian lebih lanjut.
"Namun sejauh ini aktivitas gempa dari sesar darat sangat kecil men-trigger/mempengaruhi aktivitas gunung berapi," ungkapnya.
Rahayu meminta agar masyarakat harus mengerti dan paham akan potensi bencana di sekitarnya, khususnya gempa dari sesar darat, baik Cimandiri, lembang, Baribis, hingga Garsela. Proses itu harus diimbangi dengan mengetahui cara mitigasi, mulai pra, saat, dan pasca bencana yang tepat.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
Sebelumnya, gempa bumi mengguncang Kabupaten Garut, Rabu (1/2) malam sekitar pukul 22.57 WIB. Akibat gempa bumi tersebut, puluhan rumah yang berada di beberapa kecamatan mengalami kerusakan.
Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan, gempa bumi yang terjadi tadi malam jenis tektonik. Hasil analisa yang dilakukan BMKG, menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 4,3 dengan episenter Kabupaten Garut, atau koordinat 7.27 lintang selatan dan 107.73 bujur timur, 19 km barat daya dengan kedalaman 3 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Garsela. Hingga pukul 23.18 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Hartanto dalam rilis yang diterima.
Akibat gempa tersebut, ratusan bangunan rumah mengalami kerusakan ringan, sedang, hingga berat. Angka tersebut dimungkinkan bertambah seiring masuknya laporan kepada BPBD.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Baca Selengkapnyagetaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca SelengkapnyaSejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa dangkal tersebut.
Baca SelengkapnyaPVMBG tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap Gunung Ciremai, meskipun sampai sekarang statusnya masih aman.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut gempa dangkal dengan titik pusatnya terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaBencana gempa 6,2 magnitudo sempat membuat air laut di Pantai Sayangheulang surut.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaItu sebabnya, masyarakat yang membangun rumah apalagi di sekitar sesar gempa harus dengan struktur kuat.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Garut, Sabtu (27/4) malam menyebabkan 27 rumah rusak dan 4 orang luka.
Baca Selengkapnya