Anggota TNI Bentrok Dengan Pengiring Jenazah di Manado Akibat Suara Bising Knalpot, Begini Kronologinya
Viral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Video viral merekam kejadian bentrokan antara Prajurit TNI dengan warga yang merupakan pengiring jenazah di depan Kantor Kodam XIII/Merdeka di Jalan Teling Atas, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Jumat (5/1).
Anggota TNI Bentrok Dengan Pengiring Jenazah di Manado Akibat Suara Bising Knalpot, Begini Kronologinya
Dalam video diunggah akun @infokomando.official tampak sejumlah prajurit TNI dan warga ingin memukul hingga menendang salah satu pemotor. Namun turut dipisahkan oleh Prajurit TNI yang lain, agar segera mengamankan orang berbaju hitam tersebut.
Terkait itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Kristomei Sianturi pun membenarkan adanya peristiwa itu. Ternyata disulut, akibat kegaduhan rombongan pengantar jenazah memakai knalpot ‘brong’ sehingga mengeluarkan suara bising.
"Keramaian tersebut ditimbulkan adanya iring-iringan Jenazah salah satu warga masyarakat yang menimbulkan kegaduhan akibat knalpot brong dan kemacetan. Sehingga memancing emosi warga sepanjang jalan dan muncul bentrok kecil antar warga,"
kata Kristomei dalam keterangannya, Sabtu (6/1).
Kronologi kejadian bermula saat, pengiring jenazah berangkat dari rumah duka dengan mengawal ambulans menuju Taman Pemakaman Umum (TPU) Teling Atas sambil didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas sekira pukul 14.00 WITA.
Padahal, Kristomei mengtakan kala itu para pengiring jenazah sudah diberikan imbauan agar tidak membuat kegaduhan selama rute perjalanan.
Namun, sekitar pukul 15.30 WITA, saat para pelayat melewati pintu 2 Makodam, sebagian pelayat diduga mabuk nampak tidak
imbauan tersebut.
“Rombongan iring-iringan jenazah tersebut justru semakin melakukan kebisingan dengan menggeber-geber gas sepeda motor knalpot brong. Sehingga warga setempat yang melihat kejadian itu merasa terganggu dengan iring iringan tersebut spontan turun ke jalan dan menghadang rombongan sehingga terlibat bentrok," ucapnya.
Kristomei menyebut anggota Kodam XIII/Merdeka yang melihat keributan dari dalam Makodam langsung keluar untuk melerai.
Sementara untuk saat ini, Kristomei menegaskan situasi di lokasi dapat dikendalikan oleh prajurit TNI yang lain, sehingga pengiring jenazah dapat melanjutkan perjalanan.
"Sampai berita ini diturunkan, Pihak Kodam masih terus berupaya mengumpulkan informasi tentang kejadian tersebut," jelasnya.
kata Kadispenad, Brigjen Kristomei Sianturi.