Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok TNI di Boyolali, Dipicu Geber Knalpot Bising
Dua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Peristiwa pengeroyokan itu viral di media sosial.
Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok TNI di Boyolali, Dipicu Geber Knalpot Bising
Kronologi 2 Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok TNI di Boyolali, Dipicu Geber Knalpot Bising
Viral rekaman kamera pengawas (CCTV) memperlihatkan relawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dikeroyok Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Boyolali, Sabtu (30/12).
Pelaku penganiayaan diduga merupakan oknum TNI Angkatan Darat dari Kompi Senapan B Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 408/ Suhbrastha, Kabupaten Boyolali. Lokasi penganiayaan terjadi tepat di depan Markas Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat.
Terekam dalam video berdurasi 29 detik yang viral di media sosial (medsos) X pengeroyokan yang dilakukan segerombolan orang terhadap dua pengemudi sepeda motor di jalan raya.
Sejumlah prajurit TNI mengadang lalu mengeroyok pemotor dari tengah hingga ke pinggir jalan. Dalam narasi video disebutkan korban penganiayaan merupakan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Klarifikasi TNI
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) IV/ Diponegoro, Kolonel Richard Harrison membenarkan kejadian tersebut dan saat ini masih dalam penyelidikan.
"Masih melakukan penyelidikan dan pendalaman," kata Kolonel Richard, Minggu (31/12).
Menurut Kapendam, kejadian bermula saat anggota TNI menegur pemotor agar tertib berlalu-lintas dengan tidak memain-mainkan gas sepeda motor dengan knalpot.
Para prajurit merasa terganggu dengan suara bising knalpot brong dari rombongan pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali.
"Keget dengar suara bising knalpot brong. Gasnya sengaja dimain-mainkan saat melintas."
Ujar Kapendam
@merdeka.com
Kebetulan, beberapa anggota sedang bermain bola voli. Mereka lalu keluar gerbang melihat pawai pengendara sepeda motor yang melintas di depan Markas Kompi Senapan B Yonif Raider 408/ Suhbrastha.
Kemudian melintas lagi dua orang pengendara sepeda motor berknalpot brong yang sedang memain-mainkan gas.
"Dua pengendara tersebut lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota selanjutnya terjadi cek-cok hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," jelas Kapendam.
Panglima Kodam IV/Diponegoro telah memerintahkan Danyonif Raider 408/ Suhbrastha dan pihak Polisi Militer dalam hal ini Denpom IV/4 Surakarta untuk melakukan proses hukum.
Saat ini, proses pemeriksaan terhadap prajurit yang melakukan pengeroyokan sedang berlangsung. Pihaknya juga berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini masih dirawat di rumah Sakit.
"Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa dimaksud."
Kata Kapendam.
@merdeka.com