Asik Mancing, Bocah di Kendari Diterkam Buaya
Merdeka.com - Basarnas Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, melakukan pencarian seorang anak bernama Afdal yang dilaporkan hilang. Bocah berusia 15 tahun itu diduga diterkam buaya saat memancing.
Humas Basarnas Kendari Wahyudi mengatakan, pada pukul 20.35 Wita, comm center Basarnas Kendari menerima laporan seorang anak bernama Afdal berjenis kelamin laki-laki diterkam buaya saat memancing di Sungai Kolono, Desa Aunio, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan.
"Pada pukul 20.35 wita comm centre Basarnas Kendari menerima informasi dari bapak Ridwan yang melaporkan bahwa pada pukul 17.00 Wita telah terjadi kondisi satu orang korban atas nama Afdal diterkam buaya saat memancing," katanya seperti dilansir dari Antara, Minggu (9/2).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Apa yang terjadi pada nelayan Aco? Belum lama ini viral seorang nelayan terombang-ambing selama 3 jam di tengah laut bersama dua putra dan iparnya. Kapal yang mereka tumpangi dihantam ombak dan badai saat mencari ikan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Dia mengungkapkan, pihak keluarga telah melakukan pencarian terhadap anak tersebut, namun tidak membuahkan hasil.
"Pencarian telah dilakukan oleh pihak keluarga, tetapi masih nihil hingga informasi ini kami terima," ujarnya.
Setelah mendapat informasi tersebut, tim Basarnas Kendari langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
"Pada pukul 20.50 Wita tim Basarnas Kendari diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk memberikan bantuan SAR dengan menggunakan mobil, ambulans, perahu karet beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya," tutup Wahyudi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama ayahnya mandi di kali. Kakinya kemudian diterkam.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut terjadi setelah panitia perlombaan layar menginstruksikan para atlet untuk merapat kembali ke pantai lantaran cuaca yang tidak mendukung.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaAwalnya, korban bermain bersama kakaknya usia lima tahun dan temannya usia empat tahun di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca Selengkapnya