Bahaya Gunung Sinabung masih mengancam, warga diminta waspada
Merdeka.com - Potensi bahaya Gunung Sinabung Kabupaten Karo, Sumatera Utara saat ini adalah awan panas, hujan abu lebat, material lontaran atau jatuhan dan lahar longsor. Warga pun diminta untuk tetap waspada terkait bahaya Gunung Sinabung tersebut.
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMGB), Badan Geologi Kementerian ESDM Hendrasto, kawasan yang berpotensi terlanda awan panas adalah lembah sungai di bagian selatan tenggara yakni Desa Gurukinayan-Sukameriah, Desa Bekerah-Simacem dan Dusun Sibintun-Dusun Berastepu-Dusun Gamber.
Hendrasto mengungkapkan erupsi abu disertai awan panas juga masih berpotensi terjadi. Material awan panas dan lontaran material pijar dapat membahayakan keselamatan manusia.
-
Dimana Gunung Sinabung berada? Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
-
Apa arti dari nama "Sinabung"? Dalam bahasa Karo, Sinabung tidak ada artinya. Akan tetapi penamaan ini diambil dari kata yang serupa yaitu Sinabun. Arti dari Sinabun sendiri adalah mencuci. Kemudian Deleng Sinabun diartikan sebagai gunung yang mencuci atau tepatnya gunung yang berperan menyucikan.
-
Dimana awan panas guguran Merapi terjadi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Kenapa Gunung Sibayak meletus? Memang, saat ini keduanya telah menjadi nama gunung yang letaknya tidak berjauhan. Mitosnya, Gunung Sibayak adalah sosok raja, sedangkan Gunung Sinabung hanya sebagai 'Abdi Dalem'. Sinabung merasa murka karena masyarakat memilih menaruh sesajen di Sibayak. Melihat situasi tersebut, Sinabung pun memukul bagian puncak Sibayak sehingga menyebabkan meletus.
-
Apa dampak letusan Gunung Ruang? Melansir dari merdeka.com, dampak dari letusan Gunung Ruang ini mengakibatkan munculnya gelombang tsunami setinggi kurang lebih 25 meter. Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua.
-
Bagaimana Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
"Erupsi abu gunung api itu silika. Dia tajam dan sangat halus. Kalau diirup terlalu banyak bisa menyebabkan Ispa. Untuk itu warga diminta menggunakan masker. Tidak perlu masker yang standar, cukup kain saja, yang penting bisa menutup hidung, mulut. Kalau untuk sayur atau buah kena abu harus dibersihkan dulu dengan air," kata Hendrasto dalam jumpa pers di Kantor Sekretariat Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Sedangkan untuk awan panas, masyarakat diminta untuk menghindarinya. Namun masalahnya menurut Hendrasto, masyarakat belum terbiasa hidup dengan gunungnya jadi harus diajarkan membedakan mana jenis awan panas dan yang bukan.
"Kita bilang sih, awan panas, ya dihindari. Mulanya mereka tidak tahu awan panas. Jadi kita lihatkan videonya biar tahu dan waspada. Sosialisasi terus kita lakukan, agar masyarakat Karo terbiasa dan tahu akan gunung tempat mereka," papar Hendrasto.
Namun satu hal yang menyulitkan dengan kondisi Sinabung dalam kondisi awas saat ini. Hendrasto menuturkan, masih saja beredar rumor macam-macam dan membuat takut warga.
"Rumor di sana cepat sekali beredar dan membuat warga di pengungsian jadi takut. Jadi kita minta tidak percaya pada info yang tidak jelas sumbernya. Kita jelaskan semuanya sampai paham akan kondisi Sinabung sekarang. Setelah itu mereka baru paham dengan gunung api. Kami beritahukan ke mereka, beginilah hidup dengan gunung api," papar Hendrasto.
Lebih lanjut Hendrasto menjelaskan, potensi banjir di Kawasan Sinabung masih tinggi karena curah hujan yang juga tinggi. Menurutnya wilayah yang berpotensi banjir terutama Desa Sukameriah dan Guru Kinayan.
"Sejak 15 Oktober lalu sampai saat ini telah terjadi empat kali banjir lahir," terang Hendrasto.
Sedangkan untuk wilayah yang berpotensi longsor, menurut Hendrasto, adalah daerah Lau Kawar dan Sigarang-garang. Ini akibat adanya longsor di lereng sebelah utara Gunung Sinabung.
Dengan potensi bahaya itu, Hendrasto meminta agar warga tetap bersabar untuk bertahan di pengungsian. Namun menurutnya, masyarakat sering menanyakan kapan potensi bahaya selesai, pihaknya hanya bisa menjelaskan dari hasil pengawasan dan pantauan saja.
"Karena itu kepada masyarakat Karo di Sinabung, mohon bersabar dulu di tempat pengungsian. Kalau ditanya kapan selesainya, kita juga belum tahu persisnya, itu susah jawabnya. Tapi kalau dari data yang terekam letusan Gunung Sinabung ini masih ada. Jadi ancaman sampai lima kilometer itu masih ada. Kemudian dua hari ini meningkat juga gempa yang juga harus diperhatikan," paparnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaImbauan itu seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina, maupun dinamika atmosfer.
Baca SelengkapnyaAwas! Gunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Baca SelengkapnyaWarga dilarang beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaPimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat.
Baca SelengkapnyaAwan panas guguran itu telah menyebabkan hujan abu tipis yang turun pukul 21.24 WIB di sekitar Dukuh Plalang hingga Desa Lencoh.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca Selengkapnya