Banjir tak surut, sedimentasi Segara Anakan diduga jadi penyebab
Merdeka.com - Belum surutnya banjir yang terjadi kawasan Cilacap bagian barat sejak Sabtu (17/9) hingga kini masih terus dirasakan warga di wilayah tersebut. Sedimentasi yang terus terjadi di kawasan Laguna Segara Anakan Cilacap diduga menjadi faktor utama sulit surutnya banjir Sidareja.
Pendangkalan akibat sedimentasi terjadi di sejumlah pintu keluar air menghambat laju air ke laut. Kondisi tersebut menyebabkan penyempitan kawasan laguna sehingga air cenderung stagna di wilayah dataran rendah, seperti yang terjadi saat ini di Kecamatan Sidareja, Kedungreja dan Gandrungmangu.
"Sekarang di Sidareja itu (ketinggiannya) 13 meter di atas permukaan laut. Sedangkan di selatan Stasiun (Desa Sidamulya) itu kan ada pintu keluar air, itu paling rendah, di situ tujuh meter itu," jelas Kepala Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Gatot Arif Widodo, Rabu (22/9).
-
Apa penyebab utama banjir? Banjir terjadi karena berbagai penyebab utama, termasuk hujan lebat, pencairan salju, badai, dan kenaikan permukaan air laut.
-
Kenapa Cilacap berpotensi kekeringan? Ia menjelaskan, kekeringan meteorologis merupakan kondisi kekeringan akibat curah hujan yang kurang.
-
Kenapa banjir Jakarta masih terjadi hingga saat ini? Hingga kini banjir masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Jakarta.Selain karena faktor Jakarta berada di dataran rendah dan dilalui oleh sungai-sungai yang berasal dari Bogor, faktor lain banjir masih terjadi hingga saat ini adalah limbah sampah. Masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan yang membuat aliran sungai tersumbat.
-
Mengapa banjir terjadi di Pekalongan? Dilansir dari akun Instagram @pekalonganinfo, sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Kenapa terjadi banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Lebih lanjut, ia mengemukakan, saat ini kondisi pintu air yang keluar di Patimuan, Pejagan hanya 11 meter di atas permukaan laut. Ia menyebut, banjir akan terus terjadi jika hujan deras atau hujan terjadi di kawasan atas perbukitan turun. "Jadi, ketika air dari atas turun hujan di wilayah Distrik Sidareja, kemudian terjadi banjir karena air pasang naik sehingga air nggak bisa turun," ucapnya.
Dikemukakannya, beberapa muara sungai yang mengalami pendangkalan dan penyempitan berada di daerah Pasir Patimuan. Selain itu, outlet Laguna Segara Anakan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, yakni Plawangan juga mengalami pendangkalan. Kondisi ini diperparah dengan fase pasang naik air laut yang rutin terjadi tiap bulan.
Sementara, Kepala Desa Sidareja Kecamatan Sidareja, Teguh Budi Suhartono mengatakan memasuki banjir pada hari ke enam, sebagian pengungsi sudah mulai kembali ke rumah. Ia menjelaskan, ketinggian air di pekarangan rumah pada Rabu (22/9) ini berkurang menjadi 70 centimeter hingga 120 centimeter. "Kalau di dalam rumah, maksimal ketinggian air adalah 20 centimeter," ujarnya.
Teguh mengemukakan, hingga Rabu, pengungsi berjumlah 171 orang yang tersebar di tiga lokasi pengungsian, yakni Balaidesa Sidareja, Aula Kecamatan Sidareja dan Markas Koramil Sidareja. "Saat ini, jumlah pengungsi berkisar 60-an orang, yang terdiri dari kelompok rentan," tuturnya.
Sementara itu, tim Kesehatan Posko masih menahan kelompok rentan di lokasi pengungsian untuk mengurangi potensi penyakit karena dampak banjir. Kelompok rentan terdiri dari orang bayi dan balita, kelompok disabilitas, orang lanjut usia, dan perempuan hamil. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di kota metropolitan Jakarta. Ternyata, banjir Jakarta telah terjadi sejak lama.
Baca SelengkapnyaAir danau ini mulai mengalami penyusutan sejak pertengahan September.
Baca SelengkapnyaTeori Selat Muria muncul akhir-akhir ini setelah banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Demak, Kudus, hingga Grobogan.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang Sukabumi akibat meluapnya Sungai Cikaso yang dipicu hujan deras.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaIka memastikan pihaknya bergerak cepat melakukan penanganan sementara terhadap sejumlah titik tanggul yang bocor di kawasan pesisir Jakarta.
Baca SelengkapnyaBanjir merupakan bencana alam yang dapat menimbulkan dampak negatif yang luas dan serius bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian.
Baca SelengkapnyaJakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini
Baca SelengkapnyaCurah hujan yang tinggi menyebabkan debitnya yang masuk ke badan sungai menjadi lebih besar hingga akhirnya meluap.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca Selengkapnya