Banyuwangi hajatan, Bupati Anas jadi saksi nikah 112 pasang mempelai
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggelar hajatan besar. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas 'mantu'. Bertempat di halaman kantor Pemkab Banyuwangi, Bupati Anas menjadi saksi 112 pasang suami istri (pasutri) yang mengikuti itsbat nikah.
Halaman tengah kantor pemkab Banyuwangi disulap menjadi lokasi resepsi pernikahan. Pintu gerbang pemkab dihiasi janur melengkung layaknya orang yang sedang menggelar hajatan. Pelaminan megah yang berdiri di tengah halaman disiapkan bagi ratusan pasutri ini.
Menariknya, pasutri yang mengikuti istbat nikah ini dari beragam usia, mulai dari usia 30-an hingga 70-an tahun. Isbat nikah adalah pengesahan atas perkawinan yang telah dilangsungkan menurut syariat agama Islam, akan tetapi tidak dicatat oleh KUA atau PPN. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan kegiatan ini bentuk kemudahan pelayanan kepada masyarakat, khususnya warga miskin yang akan mengesahkan pernikahan mereka yang belum tercatat resmi di Kantor Urusan Agama (KUA).
-
Dimana rumah dinas bupati itu berada? Di kawasan perbukitan yang masuk wilayah Kabupaten Minahasa Utara, tepatnya di kaki Gunung Kabat, terdapat sebuah rumah mewah bergaya Eropa.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon sudah mencapai 99 persen.
-
Dimana upacara tabur bunga Banyuwangi digelar? Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).
-
Apa ciri khas Gedung Karesidenan Banten? Desain bangunannya juga megah dan tinggi menjulang khas kerajaan Belanda. Ciri ini ditandai dengan berdirinya delapan pilar besar di halaman depan untuk menopang bagian atap. Kemudian jendela dan pintunya juga bergaya khas kolonial yang juga tinggi menjulang, dan berdaun ganda.
-
Siapa yang memimpin halal bihalal di Banyuwangi? 'Ini adalah kegiatan yang memang sudah lama kami rencanakan. Di momen lebaran, kami ingin sekali berbagi kebahagiaan bersama teman-teman difabel,' kata Ipuk.
-
Apa yang ada di dalam masjid di Banyuwangi? Di dalam masjid juga terdapat air barokah atau air doa konon punya dampak bagi kesehatan manusia.
"Lewat isbat nikah ini, mereka akan mendapatkan kepastian hukum atas ikatan pernikahannya, statusnya di dalam kartu keluarga pun akan menjadi jelas. Ini juga akan memudahkan anak-anaknya yang membutuhkan dokumen resmi kependudukan lainnya," jelas Anas.
"Bila tahun sebelumnya di kantor kecamatan, maka tahun ini kami gelar di halaman kantor seperti pesta pernikahan yang sebenarnya. Kami gelar ramai, mewah juga ada musik hiburannya," lanjut dia. Acara tersebut dikemas layaknya prosesi pernikahan pada umumnya, lengkap dengan tradisi 'Kosek Ponjen' khas Banyuwangi.
Anas melanjutkan, setiap pasangan nantinya tidak hanya akan mendapatkan akta nikah atas keabsahan status pernikahannya, namun juga memperoleh dokumen kependudukan lainnya. Seperti Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan akta kelahiran, dan Kartu Identitas Anak yang baru. "Semua dokumen tersebut akan langsung diserahkan hari ini juga. Jadi masyarakat tidak perlu lagi ribet mengurus dokumen-dokumen kependudukannya yang baru," terang Anas.
Untuk itu, Anas berharap masyarakat dapat memanfaatkan program ini untuk mendaftarkan pernikahannya sesuai aturan negara. Selain banyak kemudahan yang ditawarkan, program ini juga gratis. Karena seluruh biayanya ditanggung oleh pemkab.
"Jadi sayang kalau sampai disia-siakan. Coba bayangkan, kalau mengurus (istbat nikah) sendiri biaya cukup mahal. Untuk di pengadilan agama saja bisa sampai Rp. 600 ribuan. Belum lagi ongkos wira-wirinya," kata bupati 43 tahun ini.
Dengan wajah sumringah, mereka datang ke lokasi dengan diantar keluarganya. Bahkan ada yang diarak pasukan rebana sambil naik becak saat memasuki lokasi. Mereka adalah pasangan Masduki (72) dan Jariyah (43) dari Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.
"Alhamdulillah, ada sidang istbat nikah gratis dari pak bupati. Akhirnya, saya bisa dapat akta kelahiran anak, soalnya tahun depan sudah mau masuk sekolah," ujar Masduki yang telah menikah 17 tahun lamanya.
Hal serupa juga diungkapkan pasangan Samukti (74) dan Murah (47) dari Desa Sumbergondo, Kecamatan Glenmore. Pasangan yang menikah sejak 18 tahun silam ini mengaku belum mendaftarkan pernikahannya secara sah di KUA karena faktor biaya. Maklum saja, Samukti sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.
"Dari dulu kalau anak minta akta (kelahiran), saya hanya mengelus dada, karena tidak punya buku nikah. Alhamdulillah, habis ini anak saya bisa punya akta kelahiran," kata dia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Resepsi pernikahan ini berlangsung dengan penuh keistimewaan. Sebab telah dihadiri oleh jenderal dan para jajarannya.
Baca SelengkapnyaMomen seru kantor berubah jadi acara ‘nikahan’ adat Betawi, totalitas untuk lomba Agustusan.
Baca SelengkapnyaPengantin wanita ini menunjukkan komitmennya sebagai anggota KPPS
Baca SelengkapnyaPernikahan BPH Kusumo Kuntonugroho dan Laily Annisa Kusumastuti telah digelar pada Rabu (10/1) kemarin.
Baca SelengkapnyaSebanyak seratus pasang pengantin mengikuti nikah massal oleh Pemerintah Kota Palembang.
Baca SelengkapnyaMomen pernikahan seorang prajurit TNI berpangkat Praka dan wanita cantik sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaTampak seorang anggota KPPS mengikuti pelantikan dengan baju pengantin.
Baca SelengkapnyaPernikahan mereka mengusung konsep pesta kebun yang dapat dihadiri masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaMomen seru terlihat ketika Jokowi bersama para menteri foto bersama di pelaminan.
Baca SelengkapnyaPernikahan di kawasan Candi Prambanan ini viral, jadi wedding dream warganet.
Baca SelengkapnyaPernikahan mewah di Jember pecahkan rekor Muri curi perhatian warganet. Pernikahan ini dihadiri 600 hafiz, 7.000 tamu undangan, dan menampilkan 4 artis.
Baca SelengkapnyaPesta Resepsi Kedua Andika Kangen Band dan Ayu Kartika Agustina Digelar Megah dan Berkesan
Baca Selengkapnya