Barang bukti basah, Polri sulit temukan sidik jari peneror Novel
Merdeka.com - Polri kesulitan mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Sebab, hingga saat ini belum ditemukan sidik jari pelaku yang bisa dijadikan bukti kuat.
"Sidik jari kebetulan tidak ada ditemukan di TKP baik di botol maupun di gelas yang ada," ujar Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (31/7).
Polisi kesulitan menemukan sidik jari karena tim yang menangani kasus Novel mendeteksi barang yang diduga alat bukti penyiraman tersebut dalam keadaan basah.
-
Siapa yang menemukan sidik jari di tembikar? Sidik jari yang tertinggal pada pecahan tembikar itu ditemukan pada fragmen objek yang masih ada di situs arkeologi Ness of Brodgar. Ness of Brodgar, situs penggalian yang paling penting di Institut Arkeologi Universitas Highlands and Islands (UHI), menjadi saksi penemuan ini yang dilakukan oleh Roy Towers, seorang ahli keramik.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Bagaimana sidik jari di tembikar ditemukan? Ia melihat sidik jari tukang pembuat bejana itu saat memeriksa pecahan tembikar dari kumpulan besar potongan-potongan tanah liat yang ditemukan di situs tersebut.
-
Dimana sidik jari ditemukan? Sidik jari yang tertinggal pada pecahan tembikar itu ditemukan pada fragmen objek yang masih ada di situs arkeologi Ness of Brodgar.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
"Pada saat akan disweep menggunakan serbuk, di situ masih basah sehingga sidik jarinya jadi hilang dan serbuknya tidak bisa membaca sidik jarinya," jelas dia.
Meski sulit menemukan sidik jari pelaku, Tito janji mengusut tuntas kasus penyiraman air keras terhadap Novel. Apalagi, saat ini Polri sudah memperoleh sketsa yang diduga pelaku penyiraman tersebut.
Berdasarkan sketsa, ciri-ciri pelaku tersebut yakni memiliki tinggi badan antara 167 cm hingga 170 cm, berwarna kulit agak hitam, berambut keriting, dan memiliki badan cukup ramping. Sketsa ini menunjukkan pelaku tidak sama dengan empat orang yang sudah ditangkap Polri.
Tito menambahkan, Polri juga akan mengirim tim investigasi ke Singapura untuk menemui Novel. Tim investigasi ini akan meminta keterangan Novel secara langsung mengenai nama Jenderal Polisi yang disebut terlibat dalam kasus penyiraman air keras.
"Kita sudah siapkan tim untuk berangkat ke Singapura untuk mendengar keterangan dan agar lebih fair kita meminta dari KPK juga untuk mendampingi," ujarnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman Paris soal Misteri Hilangnya Motor Pegi Setiawan: Bukti Tidak Lengkap, Belum Bisa Ditetapkan Tersangka!
Baca SelengkapnyaTapi menurut Herry, pihak rumah sakit masih tetap bisa mengidentifikasi ketujuh mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaKubu Pegi juga meminta alat bukti yang dimiliki Polda Jabar diuji di persidangan untuk memastikan penetapan tersangka sah atau tidak.
Baca SelengkapnyaHakim sebelumnya menyatakan penetapan status tersangka Firli dilakukan Polda Metro Jaya sah secara hukum.
Baca SelengkapnyaHakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Buron Dua Bulan, Jenderal Bintang Satu Ini Klaim Tak Ada Beking
Baca SelengkapnyaPN Jaksel membatalkan penetapan tersangka Eddy Hiariej karena KPK kurang bukti.
Baca SelengkapnyaPN Bandung menjadwal ulang sidang pada 1 Juli 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya