Basarnas DKI: AirAsia diperkirakan lakukan pendaratan darurat
Merdeka.com - Keberadaan pesawat AirAsia nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya - Singapura belum diketahui usai hilang kontak sejak, Minggu (27/12) pagi tadi. Pemerintah langsung turun tangan mencari keberadaan pesawat berpenumpang 155 orang itu.
Berbagai spekulasi mengenai keberadaan pesawat tersebut bermunculan. Seperti diungkapkan Kepala Basarnas DKI Sutrisno. Dia menduga pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat.
"Kami memperkirakan bahwa pesawat itu melakukan pendarat darurat, tapi belum pasti di Pantai Belitung," kata Sutrisno kepada wartawan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (27/12).
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana KRI Nanggala (402) hilang kontak? Pada 21 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan bahwa KRI Nanggala 402 telah gagal melaporkan statusnya setelah melakukan latihan penembakan torpedo di Laut Bali, sekitar 95 km (51 mil laut) di utara Pulau Bali.
Dia menduga pesawat berada di Tanjung Pandan. Pasalnya, kontak terakhir pesawat AirAsia nomor QZ 8501 hilang kontak di wilayah tersebut.
"Terakhir kehilangan kontak di Tanjung Pandan," tegasnya.
Di sisi lain, Sutrisno merasa juga merasa aneh dengan hilangnya kapal tersebut. Sebab, alat Emergency Locator Transmitter (ELT) tidak berbunyi.
"ELT kan berbunyi masuk ke dalam air atau terjadi benturan, namun ini tidak berbunyi," terangnya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaKNKT menerangkan, lokasi lapangan yang berada di dekat pesawat terjatuh itu memang posisinya ideal untuk melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaPenyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaInsiden pesawat milik Trigana Air itu menyebabkan dua penerbangan lainnya mengalami keterlambatan keberangkatan.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca SelengkapnyaUntuk pesawat yang hilang kontak dan jatuh itu diketahui ingin menuju ke Pondok Cabe, dari kawasan Tanjung Lesung.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga, pesawat hendak mendarat darurat di lapangan tersebut.
Baca SelengkapnyaHampir seluruh penumpang nampak memadati lorong kabin dan berusaha untuk segera keluar dari pesawat karena AC juga padam.
Baca Selengkapnya