Basarnas perpanjang proses pencarian korban AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Basarnas menyatakan akan memperpanjang operasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ8501. Misi ini akan dilakukan selama tujuh hari ke depan.
"Operasi pencarian dan pertolongan tetap dilanjutkan dengan jangka waktu 7 hari," ujar Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Sulistyo dalam konferensi pers di Gedung Basarnas, Jakarta, Rabu (28/1).
Tetapi, terang Sulistyo, operasi ini baru akan dijalankan pada Sabtu (31/1) depan. Hal ini mempertimbangkan kemampuan tim butuh penyegaran lantaran sudah lama berada di laut.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
"Saya beri jeda dua hari. Pertimbangannya, untuk anak-anak buah kita sudah satu bulan di laut. Kapal-kapal kita perlu melakukan bekal ulang seperti isi makanan, air, dan sebagainya," ungkap dia.
Selanjutnya, Sulistyo memprediksi tim akan kembali siap bekerja pada Sabtu pagi. Hal itu termasuk juga kapal dan sejumlah alat yang diperlukan untuk misi pencarian lanjutan.
"Dalam satu minggu ke depan, kita akan melakukan operasi berikutnya. Area, kita fokus pada sembilan koordinat yang terdeteksi ditambah upaya mencari titik-titik lain yang ada di area," terang dia.
Sepanjang operasi pencarian korban AirAsia QZ8501 yang dilakukan Basarnas dalam satu bulan ini, terdapat 70 jenazah yang berhasil ditemukan. Basarnas akan melakukan pencarian untuk menemukan 92 korban yang belum ditemukan.
"Kekuatan yang akan dipakai, udara kita punya heliKopter dua unit. Laut, kita punya kapal empat unit masih ada. Kemudian pemkot menyiapkan satu tronton dan satu kapal," kata Sulistyo.
Sementara untuk penyelam, kata Sulistyo, pihaknya akan mengerahkan 45 orang yang terdiri dari 25 penyelam Basarnas dan 20 penyelam dari SKK Migas. Selain itu, terang dia, terdapat 15 penyelam tradisional yang menyatakan ingin terlibat.
"Saya tampung mereka," ungkap dia. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian korban hilang banjir lahar dingin diperluas sampai ke Taluk Kuantan di Riau
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaSatu Jemaah Haji Hilang Sudah Sebulan, Menag Janji Cari Tanpa Batas Waktu
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaPencarian 10 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat yang terjadi terjadi pada Sabtu (11/4), masih berlanjut.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca Selengkapnya