Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begitu tiba di Jakarta, ratusan WNI terkait ISIS akan dicuci otak

Begitu tiba di Jakarta, ratusan WNI terkait ISIS akan dicuci otak Ilustrasi ISIS. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ratusan WNI terkait ISIS di Suriah akan dipulangkan ke Indonesia. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta seluruh kepala daerah baik gubernur, bupati maupun wali kota di Indonesia untuk menyambut kedatangan mereka dengan baik.

Sambutan itu harus diberikan layaknya para kepala daerah menyambut kedatangan para eks Gafatar di beberapa provinsi kemarin. Kembalinya WNI terkait ISIS ini akan dilakukan usai dicuci otak sekira dua bulan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) di Jakarta.

"Anggaran menyangkut radikalisme dan terorisme. Rapat dengan BNPT teman-teman kita akan kembali dari Suriah. Sebulan sampai dua bulan nanti akan dicuci otaknya di Jakarta. Habis itu sama dengan modelnya Gafatar, kepala daerah (gubernur/bupati dan wali kota) kami minta menjemput mereka," kata Tjahjo Kumolo saat pidato di acara Pembukaan Musrenbangwil di Gedung Ghradika Bhakti Pradja Pemprov Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Jawa Tengah Selasa (7/2).

Tjahjo mengaku jika ini merupakan kerja sama antara TNI-Polri dan Pemerintahan Derah (Pemda). Dirinya berpesan agar kasus eks Gafatar yang sempat mengejutkan dan tiba-tiba membuat heboh di media tidak terulang saat pemulangan WNI terkait ISIS ke Indonesia.

"Memang tidak mudah, ini juga termasuk pekerjaan intel polri dan TNI. Jangan sampai seperti Gafatar, sudah proses rekrutmen, proses pelatihan tidak tahu, baru saat hijrah baru ketahuan," ungkapnya.

Tjahjo meminta supaya TNI-Polri untuk melakukan penyelidikan ada upaya deteksi dini dalam setiap kejadian di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari deteksi dini soal radikalisme, terorisme termasuk bahaya narkoba.

"Rapim terpadu TNI-Polri, TNI punya keahlian intelijen, opsional, polisi juga ada intelkam. Sampai Babinsa juga ada untuk deteksi dini seluruh wilayah yang ada. Operasi intelijen harus difokuskan kembali. Kalau tidak negara dalam kondisi bahaya. Termasuk bahaya narkoba," paparnya.

Tjahjo bahkan mengibaratkan, jika ada gelas pecah, siapa yang membawa gelas dan kenapa bisa pecah dan siapa yang memecahnya bisa terdeteksi dini secara cepat.

"Kami ingin gelas pecah di satu rumah, satu RW atau satu RW bisa cepat diselesiakan. Saya alami era itu. Gelas pecah rumah kasi intel rapat, bisa cepat temukan siapa bawa gelas, di rumah siapa? Pecah kenapa? Selesai. Tidak sampai sehari diselesaikan dengan baik. Kalau tidak ada deteksi dini jadi repot. Permasalahan dini jadi repot," ujarnya.

Tjahjo juga menduga bahwa ratusan pengikut dan simpatisan ISIS dari Indonesia ini mengingatkan dirinya saat Menteri Koperasi Adi Sasono menjabat banyak warga Indonesia yang mengenyam pendidikan di Suriah.

"Harus kita ingat, zaman Pak Adi Sasono menjabat Menkop, ada orang-orang yang disekolahkan ke Suriah. Mereka bekerja di mana? Ke mana orang-orang ini? Ini satu contoh," ujarnya.

Tjahjo mencontohkan, lemahnya kinerja intelijen di beberapa wilayah termasuk di Jakarta.

"Di Jakarta, di Ciganjur punya lapangan ternak kuda. Kalau malam buat latihan perang. Tahu enggak? Ya tahu. Lebih gampang masuk istana dari pada masuk peternakan kuda. Harus dimonitor, apapun," tuturnya.

Termasuk, pergerakan radikalisme dan terorisme yang juga berkembang di Jawa Tengah juga sejak dini harus diwaspadai.

"Jateng bagian tengah, aliran paham radikalisme ke Brebes, Tegal, Pekalongan. Bisa masuk juga ke Temanggung, Solo Raya seperti Karangnyar, Klaten dan sekitarnya. Pola-polanya harus dicermati. Dari sisi pemerintahan lima tahun ini, masalah radikalisme, terorisme dan narkoba harus diwaspadai," bebernya.

Yang tidak kalah penting, Tjahjo menambahkan, munculnya paham radikalisme dan terorisme salah satu penyebabnya adalah persoalan kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial yang terjadi di beberapa wilayah.

"Persoalan lain, kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan sosial. Membangun untuk masyarakat daerah dan Jateng. Bukan membangun di Jateng, bukan membangun di Semarang," pungkasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Israel vs Hizbullah Memanas, Puluhan WNI Dievakuasi dari Lebanon Akhirnya Tiba di Indonesia
FOTO: Israel vs Hizbullah Memanas, Puluhan WNI Dievakuasi dari Lebanon Akhirnya Tiba di Indonesia

Puluhan WNI tersebut dipulangkan dari Lebanon sebagai bagian dari proses evakuasi ketika konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah semakin memanas.

Baca Selengkapnya
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso
18 Mantan Simpatisan ISIS dan JI Ikrar Setia NKRI, Diminta Jaga Keamanan di Poso

Sebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).

Baca Selengkapnya
Tahun Ini, Personel Polri Mulai Dipindahkan Bertahap ke IKN
Tahun Ini, Personel Polri Mulai Dipindahkan Bertahap ke IKN

Pemindahan Ibu Kota diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara dalam rangka mendukung visi Indonesia 2045.

Baca Selengkapnya
16.000 ASN, TNI dan Polri Bakal Pindah ke IKN Nusantara, MenPAN-RB: Persiapan Sudah 90 Persen
16.000 ASN, TNI dan Polri Bakal Pindah ke IKN Nusantara, MenPAN-RB: Persiapan Sudah 90 Persen

Tenaga-tenaga yang diperlukan di eselon II dalam rangka percepatan, telah diantisipasi dan RUU ASN.

Baca Selengkapnya
Ini Kriteria 6.000 PNS yang Segera Pindah ke IKN pada Juli 2024
Ini Kriteria 6.000 PNS yang Segera Pindah ke IKN pada Juli 2024

Pemerintah telah menyiapkan sekitar 6.000 PNS yang akan pindah ke IKN Nusantara pada tahap awal, Juli 2024.

Baca Selengkapnya
23 Narapidana Teroris Asal Rutan Cikeas Dipindah ke Lapas di Jawa Timur, Berikut Rinciannya
23 Narapidana Teroris Asal Rutan Cikeas Dipindah ke Lapas di Jawa Timur, Berikut Rinciannya

Ke-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim

Baca Selengkapnya
Jamaah Islamiyah Riau Dibubarkan, Ratusan Anggota Berikrar Setia NKRI
Jamaah Islamiyah Riau Dibubarkan, Ratusan Anggota Berikrar Setia NKRI

Sebagian dari anggota JI Riau itu merupakan mantan napi teroris.

Baca Selengkapnya
Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'
Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'

Momen Haru Eks Napi Teroris Bebas Bersyarat, Ikrarkan Janji Kembali ke 'Pangkuan Ibu Pertiwi'

Baca Selengkapnya
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI
56 Eks Jamaah Islamiah dan Terpidana Teroris di Sumsel Ikrar Setia ke NKRI

Mantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI

Baca Selengkapnya
Daftar Kementerian yang Siap Kirim PNS ke IKN, Totalnya 2.505 Orang
Daftar Kementerian yang Siap Kirim PNS ke IKN, Totalnya 2.505 Orang

ASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap

Baca Selengkapnya
Siap-Siap! Menpan RB Bakal Buka 100.000 Formasi Khusus Fresh Graduate ke IKN
Siap-Siap! Menpan RB Bakal Buka 100.000 Formasi Khusus Fresh Graduate ke IKN

Kemenpan RB sudah menyiapkan 100.000 formasi khusus fresh graduate untuk ke IKN.

Baca Selengkapnya
Kabar Terbaru Evakuasi WNI dari Lebanon, 40 Orang Tiba Selamat di Amman
Kabar Terbaru Evakuasi WNI dari Lebanon, 40 Orang Tiba Selamat di Amman

Puluhan orang dievakuasi ke Amman tersebut berasal dari dua gelombang evakuasi WNI yang dilakukan oleh Kemlu RI melalui jalur darat dari Beirut di Lebanon.

Baca Selengkapnya