Berapa Harga Kacamata Unik Wamen Stella Christie yang Jadi Pusat Perhatian
Saat mengunjungi kediaman Prabowo sebelum pengumuman kabinet, Prof. Stella Christie tampil mencolok dengan kacamata bulat berwarna garis kuning kehijauan.
Penampilan beberapa menteri dan wakil menteri di Kabinet Prabowo Gibran mulai menarik perhatian publik. Salah satu yang mencuri perhatian adalah Profesor Stella Christie, Ph. D., yang menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam Kabinet Merah Putih.
Selain berprofesi sebagai guru besar di Universitas Tsinghua, Beijing, penampilan Stella Christie yang mengenakan kacamata uniknya juga menjadi sorotan dan membuat banyak orang terfokus pada gaya tersebut.
-
Apa yang membuat Museum Kacamata unik? Namun di bawah kepemimpinan Yutaka Takei, museum tersebut menjadi terkenal karena fasadnya yang unik, terdiri dari ribuan pasang kacamata hitam yang ditempelkan pada bingkai logam raksasa untuk menarik perhatian pengunjung.
-
Mengapa kacamata pintar menarik perhatian publik? Kacamata pintar belakangan ini ramai jadi pembicaraan.
-
Dimana beli kacamata Elena? Series Elena dari Djava Optik
-
Apa fungsinya kacamata? Dalam keseharian, kacamata merupakan alat bantu penglihatan yang digunakan untuk memperbaiki atau melindungi mata.
-
Kacamata model apa yang cocok untuk wanita berhijab yang ingin tampil klasik? Kacamata dengan desain retro yang jadul ini cocok bagi kamu yang menyukai gaya vintage. Kacamata ini dapat membuat penampilanmu memiliki kesan klasik
-
Dimana Museum Kacamata terletak? Museum ini telah beroperasi selama sekitar 50 tahun, menjadi salah satu tempat belanja kacamata paling terkenal di Jepang, bahkan dunia. Asal Usul Musem Kacamata Awalnya, museum ini hanya sebuah gudang sederhana. Namun di bawah kepemimpinan Yutaka Takei, museum tersebut menjadi terkenal karena fasadnya yang unik, terdiri dari ribuan pasang kacamata hitam yang ditempelkan pada bingkai logam raksasa untuk menarik perhatian pengunjung.
Kacamata yang dikenakannya memiliki desain retro dengan bingkai bulat, sehingga cocok digunakan oleh pria maupun wanita. Saat berkunjung ke kediaman Prabowo Subianto sebelum pengumuman kabinet, Prof. Stella Christie tampil cukup mencolok dengan kacamata bulat berwarna garis kuning kehijauan.
Hal ini membuat sejumlah warganet penasaran dan mencari tahu merek serta harga kacamata yang dikenakannya. Kacamata unik milik Stella Christie juga menjadi topik pembicaraan publik, termasuk di kalangan YouTuber Edho Zell, yang membuat video TikTok pada 19 Oktober 2024 untuk menanyakan kepada warganet tentang detail kacamata tersebut.
Setelah ditelusuri, kacamata itu diketahui merupakan merek CCSpace, khususnya seri Full Rim Round Acetate Eyeglasses 56500. Jika melihat informasi di laman Fuz Web, harga kacamata yang dipakai oleh Wamen Stella Christie ternyata cukup terjangkau, tidak sampai satu juta rupiah, yakni sekitar Rp900.000.
Kacamata ini diklaim ringan dan nyaman saat digunakan, serta dilengkapi dengan sertifikat CE yang menjamin bahwa produk tersebut memenuhi standar industri tertinggi untuk kualitas. Seri Full Rim Round Acetate Eyeglasses 56500 terbuat dari bahan asetat, yang memastikan ketahanan dan daya tahan kacamata, serta lensa yang sudah dilengkapi fitur anti blue light.
Kacamata yang dikenakan Prof. Stella terlihat sangat cocok dengan penampilannya yang mengenakan baju hitam dan outer batik berwarna cokelat saat menghadiri undangan dari presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Pada hari Minggu, 20 Oktober 2024, dalam pengumuman susunan Kabinet Merah Putih, Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Stella Christie diangkat sebagai Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, mendampingi Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai menterinya.
Selain penampilannya yang menarik, latar belakang akademis Stella juga sangat mengesankan. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Harvard University dan melanjutkan studi S2 serta S3 di Northwestern University.
Saat ini, Stella menjabat sebagai Guru Besar di Tsinghua University. Ia juga menyampaikan bahwa dirinya adalah seorang ilmuwan di bidang ilmu kognitif, yang merupakan disiplin ilmu multidisiplin yang mempelajari pikiran dan otak manusia.
"Saya adalah ilmuwan cognitive science, adalah tentang bagaimana kita berpikir, tentang otak, tentang bagaimana pikiran yang memastikan manusia dan juga hewan dan juga AI. Jadi ilmu saya adalah interdisipliner," ungkapnya, seperti yang dilansir dari kanal *Regional Liputan6.com* pada 16 Oktober 2024.
Stella Christie lahir pada 11 Januari 1979 di Medan, Sumatera Utara. Ia dikenal sebagai seorang akademisi dan profesor yang berprestasi di Tsinghua University. Keahlian dan dedikasinya dalam bidang pendidikan dan penelitian menjadikannya sosok yang inspiratif di kalangan akademisi dan masyarakat luas.
Sebelum menjabat sebagai guru besar di Tsinghua University, Stella Christie pernah menjadi cendekiawan tamu di Stanford University pada tahun 2015 hingga 2016. Dia juga menjabat sebagai Asisten Profesor di Swarthmore College, Amerika Serikat, dari tahun 2012 hingga 2018.
Sejak tahun 2018 hingga kini, Stella Christie telah menjadi guru besar tetap di Tsinghua University. Berdasarkan informasi dari situs resmi Tsinghua Laboratory of Brain and Intelligence, Stella menjabat sebagai Ketua Riset di Laboratorium Otak dan Kecerdasan Tsinghua serta sebagai Direktur Pusat Kognisi Anak Universitas Tsinghua. Prof. Stella menguasai ilmu kognitif, yang merupakan disiplin yang mempelajari kecerdasan dan proses berpikir manusia.
Istilah "kognisi" menjadi pusat perhatian dalam bidang ini, mencakup berbagai aspek seperti pengambilan keputusan, emosi, bahasa, pembelajaran, persepsi, dan pemecahan masalah.
Ilmu kognitif mengintegrasikan berbagai pendekatan dan disiplin ilmu, antara lain kecerdasan buatan (AI), antropologi, ilmu komputer, linguistik, ilmu saraf, filsafat, dan psikologi. Kombinasi dari berbagai disiplin ini menjadikan ilmu kognitif sangat penting dalam memahami perilaku serta fungsi pikiran manusia, sebagaimana yang dikutip dari Kanal Citizen-Liputan6.com.
Stella Christie Mempelajari Ilmu Kognitif
Studi dalam bidang ilmu kognitif sangat penting untuk memahami kecerdasan serta perilaku manusia. Pengetahuan yang diperoleh dari disiplin ini tidak hanya berguna dalam pengembangan teknologi cerdas, tetapi juga dalam merancang program pendidikan yang lebih efektif.
Dengan mempelajari cara kerja pikiran, kita dapat menciptakan solusi yang lebih baik untuk berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini. Ilmu kognitif mencakup berbagai bidang, termasuk Kecerdasan Buatan (AI). Para pelopor AI memiliki visi untuk menciptakan komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia.
Saat ini, disiplin ini melibatkan penggunaan komputer dan robot yang dioperasikan oleh perangkat lunak untuk menyelesaikan berbagai tugas. AI juga menggabungkan proses-proses intelektual yang mencerminkan karakteristik manusia, seperti kemampuan belajar, pemahaman makna, dan penalaran.
Salah satu proses kognitif yang sangat penting adalah perhatian atau attention, di mana individu dapat fokus pada satu subjek tertentu sambil mengabaikan gangguan di sekitarnya.
Proses ini menjadi tema utama dalam ilmu saraf kognitif dan psikologi, dengan banyak penelitian yang mendalami mekanisme serta dampaknya terhadap perilaku manusia. Penelitian ini membantu kita memahami bagaimana perhatian bekerja dan bagaimana hal itu mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan dunia.
Dengan memahami proses ini, kita dapat merancang intervensi yang lebih baik untuk meningkatkan fokus dan produktivitas individu dalam berbagai konteks, baik di lingkungan pendidikan maupun pekerjaan. - Fokus pada satu subjek - Mengabaikan gangguan - Dampak terhadap perilaku Dengan demikian, ilmu kognitif memberikan wawasan yang mendalam mengenai cara kerja pikiran manusia dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.