Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berdalih cari paku, pemulung ambil barang sakral upacara kremasi

Berdalih cari paku, pemulung ambil barang sakral upacara kremasi Pemulung di Buleleng bongkar kuburan. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Dusun Sanih, Desa Pengelatan, Buleleng, Bali dibuat heboh dengan pembongkaran kuburan sarana upacara pengabenan di Setra Banjar Adat Kajanan, Dusun Sanih, Selasa (23/1). Perkakas upacara pengabenan itu dikubur hari Jumat (19/1).

Pelakunya seorang pemulung bernama Anis Pujiono (41) asal Kampung Bugis Singaraja Buleleng. Pria ini kemudian disidang adat oleh warga desa Penglatan kemudian dilaporkan ke polisi.

Anis melakukan aksinya pukul 09.30 WITA. Sebelumnya Anis telah diingatkan pekerja yang sedang menggarap proyek perbaikan tembok penyengker (pembatas) di area Setra (kuburan), untuk tidak mengambil sesuatu di sana. Namun Anis berdalih hanya akan mencari rongsokan seperti paku dan kawat.

Namun nyatanya, Anis saat itu malah membongkar kuburan sarana upakara yang merupakan rangkaian upacara pengabenan yang digelar Dadia Pasek Gelgel Sibang Kaja Desa Penglatan yang puncak acaranya tanggal 19 Januari.

Dalam acara pengabenan itu ada upacara ngerapuh (keguguran di atas 1 bulan kandungan) sebanyak 37 orang, ngelungah (sudah berbentuk jamin yang meninggal dalam kandungan) 1 orang, dan sawa berwujud adegan (jasad meninggal yang dikubur belum diaben/kremasi) 38 orang.

Sebenarnya saat mencari rongsokan, Anis melihat ada kain putih yang tampak keluar dari tanah. Kain putih itu ditarik dan keluar sarana sisa upakara. Aksi ini diketahui Ketua BPD Desa Penglatan Nyoman Sukeren, kemudian pemulung itu diamankan ke Kantor Kepala Desa.

"Yang melihat awalnya dia masuk setra itu pekerja proyek penyengker. Tapi katanya cari rongsokan, pakai magnet mencari paku, kawat sisa pembakaran upacara pengabenan. Kemudian ditinggal ngopi oleh pekerja proyeknya. Ternyata usai ngopi, pekerjanya melihat dia melakukan penggalian. Saya lewat saat itu langsung dia diajak ke Kantor Kepala Desa," ujar Sukerena.

Menurut rencana, barang-barang yang didapatkan itu akan dijual secara kiloan. Meski begitu, Anis Pujiono mengaku jika tidak mengetahui bahwa bokor itu masih disakralkan. Sebab barang itu berada di tempat pembakaran Setra.

"Saya tidak bongkar kuburan. Saya cari rombengan, ini tidak diam-diam saya lakukan. Saya lihat ada tumpukan di pembakarannya, saya korek ada bokor. Saya ambil pakai tangan, masukkan ke karung. Karena bagi pemulung bokor mahal, bisa Rp 10 ribu per kilogram kalau dijual," kilah Anis.

Dari hasil rapat, disepakati jika Anis diamankan dahulu. "Karena Dadia bersangkutan masih berembug dengan keluarganya, apa yang diinginkan, mau damai atau bagaimana. Kalau damai, kan itu harus ada surat pernyataan," ujar Perbekel Budarsa.

Menurut Budarsa, barang-barang yang diambil sifatnya sakral. Meski begitu, Budarsa mengaku, akan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Dadia Pasek Gelgel Sibang Kaja selaku yang dirugikan.

Sambil menunggu proses rembug Dadia, Anis sekarang masih diamankan di Mapolsek Kota Singaraja untuk menjalani pemeriksaan polisi, termasuk untuk menghindari adanya aksi-aksi yang tidak diinginkan terjadi di wilayah Desa tersebut.

Ditemui di Mapolsek Kota Singaraja, Perwakilan Dadia Pasek Gelgel Sibang Kaja, Wayan Sayang (68) mengatakan, dari pihak Dadia akan melakukan musyawarah dengan melibatkan 88 KK yang ikut dalam upacara pengabenan termasuk petunjuk sulinggih.

"Saya meminta orang diamankan dulu di Polsek Kota Singaraja. Karena masih rembug dulu dengan 88 KK yang ikut upacara pengabenan ini. Karena ini jelas ada tatanan upacara, apalagi habisnya mencapai Rp 200 Juta. Makanya saya belum bisa mengambil kesimpulan. Apakah damai atau dituntut secara hukum," ujar Sayang.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol AA. Wiranata Kusuma menjelaskan, kasus ini belum dilaporkan secara resmi. Hanya saja, Anis untuk sementara diamankan di Mapolsek Kota Singaraja menghindari aksi yang tidak diinginkan terjadi.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral
Kuncen Makam Hadang Jenazah Pakai Golok, Intip Uniknya Tradisi Kematian di Subang yang Viral

Rombongan penggotong keranda diharuskan meyakinkan juru kunci yang membawa golok agar diizinkan masuk makam

Baca Selengkapnya
Geger Mayat Terbungkus Karung Ditemukan di Area Persawahan Kediri
Geger Mayat Terbungkus Karung Ditemukan di Area Persawahan Kediri

Jasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Potret Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi Sebagai Wujud Ungkapan Syukur, Manusia 'Didandani' Layaknya Kerbau
Potret Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi Sebagai Wujud Ungkapan Syukur, Manusia 'Didandani' Layaknya Kerbau

Melihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Mengenal Upacara Obong-Obong, Tradisi Orang Kalang di Kendal Warisan Para Leluhur
Mengenal Upacara Obong-Obong, Tradisi Orang Kalang di Kendal Warisan Para Leluhur

Mereka masih mempertahankan tradisi ini karena banyak pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Fakta Mencengangkan 7 Mayat di Kali Bekasi, Rayakan Ultah hingga Sajam Tersangka
VIDEO: Fakta Mencengangkan 7 Mayat di Kali Bekasi, Rayakan Ultah hingga Sajam Tersangka

Dugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali

Baca Selengkapnya
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas

Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak Diketahui, Begini Cara Suku Baduy Memakamkan Warganya
Tak Banyak Diketahui, Begini Cara Suku Baduy Memakamkan Warganya

Setelah tujuh hari, tanah kuburan sudah bisa digunakan kembali untuk berladang.

Baca Selengkapnya
Pegawai di Kantor Kominfo Empat Lawang Bingung Cium Bau Menyengat, Ternyata Ada Tengkorak Manusia dalam Sumur
Pegawai di Kantor Kominfo Empat Lawang Bingung Cium Bau Menyengat, Ternyata Ada Tengkorak Manusia dalam Sumur

Tengkorak dan tulang-belulang manusia itu ditemukan warga yang sedang menguras sumur.

Baca Selengkapnya
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka
Melihat Momen Sakral Malam 1 Suro Mangkunegaran, Diakhiri Rebutan Sisa Air Jamasan Pusaka

Bagi masyarakat Jawa, malam pergantian tahun baru ini merupakan ajang perenungan diri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Melihat Lebih Dekat Tradisi Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi Kabupaten Trenggalek
FOTO: Melihat Lebih Dekat Tradisi Jamasan Pusaka Jelang Hari Jadi Kabupaten Trenggalek

Selain untuk melestarikan tradisi, jamasan pusaka ini dilkukan untuk memperkenalkan nilai budaya leluhur kepada generasi masa sekarang.

Baca Selengkapnya
Berbatasan Langsung dengan Samudera Hindia, Desa Terpencil di Tulungagung Ini Jadi Tempat Pelarungan Abu Jenazah
Berbatasan Langsung dengan Samudera Hindia, Desa Terpencil di Tulungagung Ini Jadi Tempat Pelarungan Abu Jenazah

Pesanggrahan ini dibangun pada tanggal 18 Mei 2010 oleh PT Gudang Garam TBK

Baca Selengkapnya