Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bergaji Rp300 Ribu, Sejumlah Guru di Sumsel Terpaksa Ngojek dan Jadi Buruh Sawit

Bergaji Rp300 Ribu, Sejumlah Guru di Sumsel Terpaksa Ngojek dan Jadi Buruh Sawit Ilustrasi. ©2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Kesejahteraan guru di Sumatera Selatan belum sepenuhnya merata. Masih ada saja tenaga pendidik yang harus mencari pekerjaan lain untuk menambah penghasilan.

Hal itu disampaikan Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Sumsel Ahmad Zulinto, Selasa (2/5). Menurut dia, kondisi itu terjadi di hampir semua wilayah Sumsel, terlebih di daerah pedalaman.

"Ya kesejahteraan guru belum merata karena masih ada guru dengan pendapatan Rp300 ribu per bulan," ungkap Zulinto.

Dalam situasi itu, guru harus mencari cara lain agar kebutuhan dapur tercukupi dan menjadi pendidik, meski status honor, tetap berjalan. Biasanya mereka menjadi tukang ojek atau buruh sawit sebagai pekerjaan sampingan.

"Mereka harus putar otak agar mengajar tetap bisa dan kebutuhan tercukupi. Tapi bagaimana bisa guru seperti itu akan meningkatkan kemampuannya, karena konsentrasi terpecah," ujarnya.

Menurut dia, kualitas dan kesejahteraan guru mesti menjadi prioritas di samping peningkatan kurikulum. Dia mengapresiasi adanya program pengangkatan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kontrak (P3K).

Hanya saja, jumlah kuota pengangkatan tak sebanding dengan banyaknya guru honorer dengan alasan keterbatasan anggaran dari pemerintah daerah. Padahal, pemerintah bisa mengajukan bantuan ke pusat melalui dana alokasi khusus untuk menggaji mereka.

"Guru honorer mestinya diangkat karena keberadaan mereka dibutuhkan, apalagi di pelosok yang kekurangan tenaga pendidik," tutur dia.

Tidak hanya soal kesejahteraan, guru berstatus honorer dan P3K kerap mendapat diskriminasi dari guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN). Padahal mereka sama-sama bekerja di sekolah negeri dan memiliki tanggung jawab masing-masing.

"Tidak boleh ada diskriminasi karena jika dibiarkan proses belajar mengajar tidak optimal dan tentu level pendidikan pun akan terkikis," terangnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru berharap pendidikan di provinsi itu tidak boleh ketinggalan dalam semua aspek. Sebab, sistem pendidikan terus dinamis menyesuaikan kebutuhan kekinian.

Karena itu, ia meminta setiap guru dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada guna meningkatkan kesejahteraan, semisal sertifikasi dan insentif. Semua pihak juga bisa berperan serta dalam memberikan dukungan guna memaksimalkan tanggung jawab guru dan kesejahteraannya.

"Guru sejahtera pasti kualitas pendidikan maju, itu adalah harapan kita semua," kata dia.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan
Ditanya Berapa Gaji Guru Honorer di Ende, Jawabannya Sungguh Amat Menyakitkan

Nasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.

Baca Selengkapnya
Honor Tak Menentu, Pemilik PAUD di Rangkasbitung Jualan Bakso Goreng Demi Menggaji Tenaga Pengajar
Honor Tak Menentu, Pemilik PAUD di Rangkasbitung Jualan Bakso Goreng Demi Menggaji Tenaga Pengajar

Usai mengajar, pemilik lembaga bernama Ida Susanti itu bergegas pulang untuk membuat basreng secara rumahan.

Baca Selengkapnya
Riset: 74 Persen Guru Honorer Bergaji di Bawah UMK, Ada yang Terima Rp785.000 Sebulan
Riset: 74 Persen Guru Honorer Bergaji di Bawah UMK, Ada yang Terima Rp785.000 Sebulan

Agung juga mengatakan, jumlah guru honorer di Indonesia masih lebih banyak dari pada guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Selengkapnya
Ibu-ibu Ini Bertemu Sosok Gurunya saat SD Mengamen di Terminal, Momen Perjumpaannya Bikin Haru
Ibu-ibu Ini Bertemu Sosok Gurunya saat SD Mengamen di Terminal, Momen Perjumpaannya Bikin Haru

Guru yang dulunya penuh wibawa di ruang kelas kini harus berjuang mengais rezeki di tengah keramaian terminal.

Baca Selengkapnya
Empat Pekerjaan Diremehkan di Indonesia tapi Dapat Gaji Besar di Swiss
Empat Pekerjaan Diremehkan di Indonesia tapi Dapat Gaji Besar di Swiss

Di Swiss, tukang kebun bisa digaji Rp85 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Bertemu Influencer di Ternate, Ketum PSI Kaesang Dorong Kesejahteraan Guru
Bertemu Influencer di Ternate, Ketum PSI Kaesang Dorong Kesejahteraan Guru

Kaesang mengungkapkan, perlu ada perubahan agar pekerjaan sebagai guru dapat lebih sejahtera. Sehingga mereka dapat fokus dengan profesinya tersebut.

Baca Selengkapnya
Kisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar
Kisah Guru Honorer 36 Tahun Ngajar, Upah Tak Cukup Sampai jadi Pemulung Usai Mengajar

Berjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.

Baca Selengkapnya
Didesak Naikkan Gaji Dosen, Mendiktisaintek Minta Bantuan Komisi X DPR Perjuangkan Anggaran
Didesak Naikkan Gaji Dosen, Mendiktisaintek Minta Bantuan Komisi X DPR Perjuangkan Anggaran

Serikat Pekerja Kampus meminta pemerintah mengupayakan dosen-dosen di Indonesia memperoleh upah yang layak, yakni minimal Rp10 juta per bulan.

Baca Selengkapnya
Segini Rata-Rata Gaji Guru di Dunia, Indonesia Ternyata Paling Kecil
Segini Rata-Rata Gaji Guru di Dunia, Indonesia Ternyata Paling Kecil

Luxembourg menjadi negara yang memberi gaji guru tertinggi di dunia, mencapai Rp1 miliar per tahun.

Baca Selengkapnya
Hasil Survei: Ternyata Gaji Lulusan Pendidikan Paling Kecil, Ini Alasannya
Hasil Survei: Ternyata Gaji Lulusan Pendidikan Paling Kecil, Ini Alasannya

Federal Reserve Bank New York merilis hasil riset jurusan kuliah dengan gaji paling rendah salah satunya lulusan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Pertama Kali Gajian, Wanita Guru Honorer Ini Tak Menyangka Hanya Dapat Rp 150 Ribu Selama Sebulan Kerja
Pertama Kali Gajian, Wanita Guru Honorer Ini Tak Menyangka Hanya Dapat Rp 150 Ribu Selama Sebulan Kerja

Wanita yang bernama Dina ini dibuat kaget saat membuka amplop gajinya.

Baca Selengkapnya
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan
Disdik Ungkap Alasan Guru Honorer di SDN Malaka Jaya Duren Sawit Terima Gaji Rp300 Ribu Per Bulan

Guru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan

Baca Selengkapnya