BI laporkan akun Facebook penyebar isu miring Rupiah baru
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mendatangi Gedung Bareskrim Polri di Kementerian KKP, Jakarta Pusat, Rabu (28/12). Kedatangan mereka guna melaporkan pihak diduga menyebar isu Rupiah baru tidak dicetak Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
"BI secara resmi menyampaikan laporan terkait di sosial media mengenai pencetakan uang rupiah, kami laporkan hari di Direktorat Pidana Khusus," kata Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Arbonas Hutabarat di Bareskrim Polri, Rabu (28/12).
Dia menjelaskan, laporan didasari atas pihak menyatakan percetakan Rupiah dilakukan PT Pura Barutama. Hal itu, kata dia, seolah-olah mengatakan BI tidak melaksanakan Undang-undang No 17 tentang pencetakan mata uang. Padahal, satu pasal menyebut pencetakan uang dilakukan BI.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa uang kuno dijual ke Bank Indonesia? Namun perlu diketahui, tidak semua uang kuno, dapat dijual di Bank Indonesia, pasalnya BI hanya menyediakan layanan penukaran untuk uang edaran tahun tertentu, seperti yang diumumkan pada 2018 untuk uang keluaran 1998-1999.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Bagaimana Bank Indonesia mencabut uang logam? Selain itu, dalam rangka mempertimbangkan masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan atau material uang logam, Bank Indonesia mencabut dan menarik uang rupiah logam pecahan Rp 500 Tahun Emisi (TE) 1991.
-
Bagaimana Peruri mencetak mata uang Rupiah? Saat ini, kapasitas produksi Peruri mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
"Untuk itu kami menganggap ini sudah mencemarkan nama baik, bahwa kami tidak melaksanakan UU," ujarnya.
Dia menjelaskan laporan ditujukan kepada suatu akun Facebook menyebar isu tersebut. Meski begitu, dia enggan memberitahukan nama akun tersebut.
"Kami tidak bisa menyebutkan, bisa dihubungkan ke pihak Bareskrim, kami usaha sampaikan barang bukti dalam bentuk di sosmed," jelasnya. "Tapi nama akun sudah saya sampaikan," tambahnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video menampilkan uang pecahan baru senilai Rp1.0
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjabarkan fakta-fakta yang dialami oleh BRI.
Baca SelengkapnyaPihak BSI mengimbau kepada nasabah selalu waspada, segala informasi tentang Bank BSI hanya menggunakan saluran resmi terverifikasi
Baca SelengkapnyaDigandeng Polri, Begini Cara BI Cek Keaslian Uang Palsu Rp22 M yang Ditemukan di Jakbar
Baca SelengkapnyaKepala Departemen Komunikasi Asisten Gubernur, Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menegaskan uang baru yang sudah diredenominasi tersebut dipastikan hoax.
Baca SelengkapnyaAkun media sosial resmi Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri selalu ditandai dengan centang biru.
Baca SelengkapnyaKepada masyarakat diimbau agar berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan Pos Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuteri juga mengingatkan BI untuk terus mempermudah akses penukaran uang.
Baca SelengkapnyaBRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait.
Baca SelengkapnyaUang kertas bersambung atau Uncut Banknotes tersebut memang benar dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Baca Selengkapnya