Bikin Kagum! Pemulung Ini Tahu Nama Para Tokoh Politik Karena Hobi Baca Koran Bekas
Merdeka.com - Seorang tukang pulung barang bekas, Samsudin bikin kagum. Meski hidup serba terbatas, tak berarti dirinya tertinggal informasi nasional, bahkan dunia.
Samsudin berprofesi sebagai pencari rongsokan di pinggir jalan tol. Dia selama ini tinggal di bawah kolong jembatan di daerah Cinangka, Kabupaten Purwakarta.
Awalnya, Samsudin tak sengaja bertemu dengan Anggota DPR dari Golkar, Dedi Mulyadi. Sang pejabat baru saja pulang berkegiatan dari Jakarta menuju rumahnya di Lembur Pakuan Subang.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Dimana Samsul bekerja sebagai petugas kebersihan? Salah satunya bernama Samsul, seorang petugas kebersihan di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan yang melakoni pekerjaannya dengan hati gembira.
-
Mengapa Samsul merasa bersyukur menjadi petugas kebersihan? Setelah luntang-luntung dengan pekerjaan serabutan, ia mengaku bersyukur dapat mengambil peran sebagai pasukan oranye Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta. 'Kalau saya dulu serabutan, di bangunan iya, di tambang pasir juga iya, di perkebunan sawit juga iya. Alhamdulillah sekarang sudah dapat kerjaan tetap,' ucap Samsul saat ditemui merdeka.com, Jumat (7/6).
-
Apa yang pria ini capai? Kini impiannya terwujud hingga berhasil mendirikan apotek untuk membantu masyarakat berekonomi rendah.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Siapa pria penjual pulpen tersebut? Menurut keterangan unggahan, pria paruh baya bernama Ahmad ini menjual pulpen dengan harga Rp 3 ribu saja.
Mulanya Kang Dedi melihat dari kejauhan ada seorang pria berjalan di tengah derasnya hujan sambil memikul karung.
"Eh, Pak Dedi ya," ujar Samsudin saat dihampiri.
Pria asal Pamanukan, Kabupaten Subang ini mengaku lebih senang mencari rongsokan daripada bekerja di kampungnya. Usut punya usut, hal itu ternyata Samsudin cemburu karena sang mantan istri menikah dengan tetangganya sendiri.
"Cari rongsokan di pinggir tol saja, karena kalau di jalan biasa sudah banyak saingan. Penghasilan mah cukup untuk makan sehari-hari," katanya.
Ada kebiasan unik dan patut dicontoh oleh banyak orang dari sosok Samsudin. Meski hanya sebagai tukang rongsokan, namun ia rajin memanfaatkan waktu dengan membaca koran bekas yang ia kumpulkan.
Dari kebiasaan itu, Samsudin memiliki pengetahuan yang cukup luas. Tidak hanya mengetahui tokoh dalam negeri, ia pun hafal sejumlah tokoh dunia.
"Coba menteri pemuda dan olahraga siapa?" tanya Kang Dedi.
"Zainudin Amali," timpal Samsudin.
Saat ditanya ketua MPR RI, Samsudin awalnya menjawab Puan Maharani. Namun ia mengoreksi jawabannya. "Eh, Pak Bambang (Bambang Soesatyo), ucapnya.
"Wah benar tukang baca ini mah," puji Kang Dedi.
Kang Dedi pun kembali bertanya siapa menteri pendidikan. Samsudin pun menjawab ‘Makarim’ yang merupakan nama belakang dari Nadiem Makarim.
"Menteri pertanian?" tanya Kang Dedi.
"Itu yang dulu Gubernur Sulawesi Selatan, Pak Syahrul Yasin Limpo," jawab Samsudin.
Sejumlah pertanyaan mengenai nama-nama menteri bisa dijawab dengan mudah oleh Samsudin.
Tidak hanya itu, Samsudin juga mengetahui rekam jejak Kang Dedi dari seorang Bupati Purwakarta dan kini Anggota DPR RI dapil Purwakarta, Karawang, Bekasi. Bahkan lebih detail lagi Samsudin mengenal Kang Dedi sebagai mantan Ketua Golkar Jabar.
"Ternyata ini keren, top," puji Kang Dedi kembali.
Pertanyaan pun berlanjut ke nama-nama presiden. Lagi-lagi Samsudin dengan mudah menjawab nama presiden Amerika dan Rusia.
"Kalau Perdana Menteri Malaysia?" ucap Dedi.
"Oh itu Pak Anwar Ibrahim, dulu dia pernah jadi wakil juga (Wakil PM Malaysia)," timpal Samsudin.
"Wih dia tahu betul soal pengetahuan umum. Keren banget, top," kata Kang Dedi.
Di akhir pertemuan Kang Dedi sempat menawari Samsudin untuk ikut bersamanya naik mobil. Namun Samsudin memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki.
"Gak ah, Pak. Sekarang mau pulang saja dulu ke marker, ke jembatan," ucap Samsudin.
Kang Dedi pun memberikan sejumlah uang kepada Samsudin sebagai bentuk apresiasi dan tambahan untuk kehidupannya selama satu bulan ke depan.
"Kamu keren. Nanti saya jenguk kamu ke sana, ke kolong jembatan. Nanti kita cari kontrakan biar kamu gak tinggal lagi di kolong jembatan," kata Kang Dedi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Barang-barang jadul yang dikoleksi pria ini sukses mencuri perhatian warganet.
Baca SelengkapnyaProfil Paiman Rahardjo, Wakil Menteri Desa PDDT yang memulai perjalanan di Ibukota sebagai tukang sapu hingga menjadi rektor.
Baca SelengkapnyaDi sela kesibukannya bekerja memulung barang bekas, bocah ini masih menyempatkan diri untuk belajar.
Baca SelengkapnyaKisah kakek di Bandung yang jadi relawan kebersihan lingkungan kurang lebih 40 tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaPria ini merasa capek dan kesal lantaran banyak orang yang membuang sampah di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPetugas kebersihan memiliki peran penting dalam menjaga Jakarta agar tetap asri dan layak dihuni.
Baca SelengkapnyaSasaran mereka mengumpulkan barang bekas seperti botol plastik, kertas dan kabel lalu dijual kembali ke pengepul.
Baca SelengkapnyaDemi tegakkan hukum, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada tertangkap kamera membaca buku perihal sindikat kejahatan di kantornya.
Baca SelengkapnyaTak muluk-muluk, di usia senjanya ia ingin menyaksikan Kota Bandung yang bersih dan indah seindah julukan Kota Kembang
Baca SelengkapnyaProses sortir dan pelipatan surat suara Pemilu 2024 dimanfaatkan warga untuk meraup rezeki
Baca SelengkapnyaLulus pendidikan Bintara Polri, sosoknya langsung disapa jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaPemulung anak yatim di Bantar Gebang ini memiliki cita-cita ingin menjadi prajurit TNI.
Baca Selengkapnya