BIN Beberkan Ciri-Ciri Pemuda Terpapar Radikalisme
Merdeka.com - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengingatkan bahaya paham radikalisme menyusup melalui kaum muda. Paham radikalisme menyasar kaum muda usia 17-24 tahun. Alasannya, para pemuda masih enerjik dan tengah mencari jati diri.
"Kemudian mereka juga semangatnya masih tinggi. Relatif belum punya tanggungan. Sehingga itu menjadi target utama," kata Wawan di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (10/8).
BIN mengingatkan anak muda agar berpikir kritis. Sebab radikalisme gampang menular ke pemuda yang tidak kritis dalam mempertimbangkan sesuatu. BIN akan melakukan literasi publik, literasi digital, patroli siber dan deteksi dini.
-
Kenapa muda-mudi terjaring razia? Petugas juga memergoki pemuda bersama 2 orang wanita dalam satu kamar.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
-
Kenapa BPIP butuh anak muda? “Jadi kalau dibilang Indonesia butuh anak muda, alasan pertama karena negeri ini, negerinya anak muda. Aku yakin tidak akan ada satu kejadianpun yang membentuk negeri ini kalau bukan karena tangan kalian,“ terang Najwa.
-
Apa saja fakta kenakalan remaja di Indonesia? Fakta menunjukkan bahwa perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin beragam dan kompleks, mulai dari tawuran, penyalahgunaan narkoba, hingga perilaku seksual yang berisiko.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Gimana mencegah kenakalan remaja dengan agama? Memberikan pendidikan moral dan agama sejak dini. Hal ini bisa membantu remaja untuk memiliki nilai-nilai yang baik, menghormati orang lain, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
"Banyak juga anak muda umur 18 yang terlibat bom bunuh diri. Kemudian juga ikut ke Timur Tengah, Mossul, Suriah dan lain lain. Kemudian juga yang terlibat bom-bom di tanah air. Juga di medsosnya bermacam-macam termasuk ada yang berbaiat," tutur Wawan.
Wawan membeberkan ciri-ciri seseorang yang terpapar paham radikal. Mulai dari konsep berpikir dan perubahan tingkah laku.
"Biasanya riang tiba tiba pendiam kemudian kumpul dengan orang yang tidak semestinya. Orang tua juga tidak tahu, pergi lama pulang ke rumah langsung dekem (berdiam diri) di kamar. Suka marah-marah. Minta uang maksa. Ini adalah indikasi," terangnya.
BIN akan melakukan upaya pendekatan kepada keluarga orang yang terindikasi radikal. Sebab, keluarga yang paling mengetahui watak seseorang.
"Oleh karenanya perlu ada kedekatan dengan keluarga sehari-hari nya, termasuk upaya bagaimana mencegah seperti yang terjadi. Di Lampung kemarin kan keluarganya, di Sibolga dan ternyata meledak itu lah kira-kira," tutup Wawan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf menduga kelompok ini menyasar anak muda karena masa depan bangsa ada di tangan mereka.
Baca SelengkapnyaMilenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah
Baca SelengkapnyaSeluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda
Baca SelengkapnyaBerbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaHabib Jafar mengatakan jika pemuda melakukan tindakan teror maka bisa terdampak seperti kepercayaan dunia kepada Indonesia.
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBangbang menegaskan, BNPT terus mendukung kaderisasi kepemimpinan yang menyasar perempuan dan anak sebagai upaya perdamaian
Baca SelengkapnyaPancasila menjadi penting dibumikan khususnya bagi para generasi muda guna mencegah intoleransi
Baca SelengkapnyaAnak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaMenjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.
Baca Selengkapnya