Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BIN: Usia 17-24 Tahun Rentan Terpapar Radikalisme di Media Sosial

BIN: Usia 17-24 Tahun Rentan Terpapar Radikalisme di Media Sosial TKP Rumah Terduga Teroris di Condet. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengungkapkan, generasi muda rentan terpapar radikalisme di media sosial. Sasaran paham radikal tersebut adalah generasi muda berusia 17-24 tahun.

"Di media sosial disinyalir telah menjadi inkubator radikalisme, khususnya generasi muda, rentang kendali biasanya umur 17-24 tahun ini menjadi target utama, selebihnya di atas itu second liner," katanya dalam diskusi 'Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial' di Youtube TV NU, Selasa (30/3).

Menurutnya, kecenderungan itu dikuatkan dari survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terbaru. Yakni 80% generasi milenial rentan terpapar radikalisme.

Dari catatan BIN, lanjut Wawan, generasi milenial lebih cenderung menelan mentah informasi, tidak melakukan cek, ricek dan kroscek. Hingga, sikap intoleran muncul ke generasi yang tidak kritis berpikir.

"Penyebaran radikalisme di media sosial menjadi menarik bagi generasi muda, sebab generasi muda berada di usia yang rawan karena kebutuhan jati diri dan eksistensi," ucap Wawan.

"Penyebaran paham radikal yang sering dibumbui narasi heroisme, kemudahan akses internet dan banyaknya waktu luang, kemudian konten dan narasi radikal disebar dengan mudah dan diakses generasi muda," sambungnya.

Selain itu, kata Wawan, di media sosial kerap bertebaran cara cara membuat bom. Kemudian, diajarkan cara gerilya dan menyerang.

"Bagaimana tentang potensi radikalisasi generasi muda lewat media sosial, karena pada kenyataannya mereka banyak berguru kepada media sosial dan disini banyak sekali bertebaran cara-cara membuat bom," ungkapnya.

"Cara agitasi maupun mengajak mereka untuk bergabung sebagai anggota. Kemudian mengajarkan bagaimana menyerang, kemudian teknik gerilya kota," tambah dia.

Wawan menambahkan, tiap tahun pengguna internet cenderung mengalami peningkatan. BIN selalu melakukan patroli siber untuk mencegah konten radikalisme.

"Pengguna internet cenderung mengalami kenaikan dari pertahun, namun kenaikan pengguna Internet media sosial menjadi celah penyebaran kaum intoleran dan radikal dan BIN telah melakukan patroli siber 24 jam," pungkasnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran
Kepala BNPT Ungkap Pola Serangan Terorisme Kini Berubah, Generasi Muda jadi Sasaran

Kepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya
Litbang Kompas: 75,6% Rakyat Puas dengan Kinerja Jokowi, 80 Persennya Penerima Bansos
Litbang Kompas: 75,6% Rakyat Puas dengan Kinerja Jokowi, 80 Persennya Penerima Bansos

Survei Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi mencapai 75,6 persen pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya
Survei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja
Survei: Gen Z Makin Bahagia saat Menemukan Tujuan Bekerja

Salah satu temuan paling signifikan dari survei ini adalah bahwa hal yang paling memengaruhi kebahagiaan Generasi Z adalah tujuan hidup mereka di tempat kerja.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya