BKKBN dan Tanoto Foundation Ajak Semua Pihak Ikut Berperan Turunkan Stunting
Merdeka.com - Pemerintah terus berusaha untuk menekan angka stunting. Hal tersebut membuat angka stunting dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Meski menunjukkan hasil positif, tetap diperlukan percepatan dalam penanggulangan stunting.
Pemerintah pun menggandeng berbagai pihak untuk memaksimalkan penurunan stunting. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh BKKBN dengan bekerja sama dengan Tanoto Foundation yang menggelar Forum Nasional Stunting 2022 bertemakan 'Bergerak Bersama Garda Terdepan dalam Pendampingan Keluarga untuk Percepatan Penurunan Stunting.
Acara tersebut digelar pada Selasa, 6 Desember 2022 lalu di Jakarta yang dihadiri oleh Waki Presiden Ma'rif Amin. Forum tersebut menjadi sarana menyebarluaskan praktik baik berbagai elemen pentahelix, memahami tantangan yang dihadapi oleh para petugas lapangan, dan mengidentifikasi dukungan yang dapat diberikan bagi percepatan penurunan stunting di tahun-tahun mendatang.
-
Siapa yang terlibat dalam upaya penurunan stunting? Kepala Tim Kerja Kesehatan Maternal, Neonatal, dan Penurunan AKI AKB Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr. Laila Mahmuda mengungkapkan perlu ada upaya dan penguatan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan stunting di Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam penanganan stunting? Hasto berbagi strategi penanganan stunting dan intervensi yang dilakukan tepat sasaran kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aceh.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Bagaimana Kemenkominfo dorong pencegahan stunting? Genbestival yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
-
Kapan program 'Bersama Cegah Stunting' dijalankan? Vera Galuh Sugijanto, yang menjabat sebagai VP General Secretary Danone Indonesia, menjelaskan bahwa program 'Bersama Cegah Stunting' yang mereka dukung menitikberatkan pada aspek pola makan, pola asuh, dan sanitasi.
-
Apa tujuan Kemenkes dalam mengatasi stunting? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
Arahan Wapres untuk Turunkan Stunting
Dalam arahannya, Wapres Ma'ruf Amin menyatakan prevalensi stunting berhasil diturunkan dari 30,8% pada 2018 menjadi 24,4% pada 2021. Meskipun tren penurunan stunting dalam 3 tahun terakhir sudah positif, tetap diperlukan penanganan beragam persoalan dalam penanggulangan stunting agar target prevalensi stunting menjadi 14% pada 2024 dapat tercapai. Salah satunya, persoalan pada garda terdepan pelaksana program, yaitu para pelaku di tingkat desa dan masyarakat.
"Kapasitas sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana, antar-pelaksana, serta dukungan operasional masih perlu dioptimalkan," tegas Wapres.
Wapres juga meminta kepada para kepala daerah mulai dari gubernur, wali kota, bupati, hingga camat dan lurah, agar memimpin secara langsung koordinasi pelaksanaan program dalam lingkup kewenangannya.
"Mari kita bekerja dan maju bersama garda terdepan dalam menurunkan stunting. Tanpa aksi-aksi nyata, penurunan stunting hanya ramai sebagai wacana dalam forum diskusi, tetapi sepi dalam implementasi," kata Wapres.
"Proyek kita saat ini akan menentukan mutu generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan Indonesia di masa depan," ujarnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono yang juga hadir mengatakan pentingnya edukasi stunting kepada remaja putri, ibu hamil dan keluarga balita.
"Edukasi remaja putri, ibu hamil dan keluarga balita menjadi sangat penting karena ini adalah pendekatan yang komprehensif bagi gerakan untuk melakukan pendekatan spesifik kepada penurunan angka stunting.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa program Aksi Bergizi, Bumil Sehat, Posyandu Aktif, Jambore Kader, Cegah Stunting itu Penting, itu menjadi salah satu pendekatan yang kita lakukan di seluruh Puskesmas.
©2023 Merdeka.comSementara itu Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa percepatan penurunan stunting membutuhkan kerja sama berbagai pihak, tidak bisa bila hanya pemerintah sendirian.
"Sesuai dengan arahan Bapak Wakil Presiden bahwa stunting tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah tetapi harus kerja sama dengan pihak-pihak lain melalui konsep pentahelix," kata Hasto Wardoyo.
Hasto juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan, penurunan prevalensi stunting belum pernah melebihi 2% per tahun. Kendati demikian, diupayakan pada 2022 ini, prevalensi stunting menurun hingga 3%. "Di tahun 2022 ini, diharapkan optimalisasi penurunan bisa mencapai 3%. Sehingga, 2024 bisa mencapai 14%," harapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Global CEO Tanoto Foundation, J. Satrijo Tanudjojo mengatakan bahwa Tanoto Foundation berkomitmen penuh untuk terus mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam percepatan penurunan stunting. Menurut J. Satrijo Tanudjojo, sejak 2021, BKKBN dan Tanoto Foundation telah bekerja sama untuk mengembangkan program percepatan penurunan stunting berbasis keluarga.
Hal ini dibuktikan dengan dibentuknya Tim Pendamping Keluarga yang diprakarsai oleh BKKBN. Dengan sistem pendampingan ini, keluarga berisiko mempunyai anak stunting akan menjadi lebih mudah ditangani secara terarah dan tepat.
"Kami yakin TPK sebagai garda terdepan mempunyai peran penting dalam pengambilan langkah preventif dan promotif, serta pemberian rujukan untuk mendapatkan akses ke layanan yang dibutuhkan," ujar J. Satrijo Tanudjojo.
Tak hanya itu, Tanoto Foundation juga turut memprakarsai kerja sama antara USAID dan mitra donor nasional untuk turut berperan serta mendukung BKKBN dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.
"Dengan semangat kolaborasi, kami mengajak pihak-pihak swasta dan organisasi filantropi lainnya untuk ikut bergabung dan mengambil aksi nyata melawan stunting, mari bersama-sama kita ciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita untuk tumbuh berkembang bebas stunting," tutur Satrijo.
Dalam Forum Nasional Stunting 2022, berbagai strategi dan program percepatan penurunan stunting dibahas melalui diskusi-diskusi bersama para pakar. Diantaranya: 'Diskusi Peran Komunikasi Perubahan Perilaku dalam Percepatan Penurunan Stunting' dan 'Diskusi Praktik Baik dan Pengembangan Inovasi dalam Percepatan Penurunan Stunting'.
Selain itu, sejumlah apresiasi dan penghargaan turut diberikan kepada daerah yang proaktif dalam menangani stunting. Seperti, 'Apresiasi Dukungan dan Partisipasi Layanan Gizi Spesifik dan Sensitif' sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. Lalui, apresiasi bagi daerah yang berbagi praktik baik pada kegiatan 'Webinar Series: Generasi Bebas Stunting'.
Yuk cek keseruan acara Forum Nasional Stunting 2022 tersebut di video berikut ini. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM RI Mahfud MD melaunchingnya langsung.
Baca SelengkapnyaBadan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) gerakkan seluruh unsur untuk bergotong royong tekan kasus stunting di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram penyuluhan dan penanganan stunting ini merupakan bentuk dukungan terhadap program kerja Pemprov DKI Jakarta terkait dengan penanganan stunting.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandung bersama daerah Cekungan Bandung berkomitmen menekan angka stunting.
Baca SelengkapnyaKenaikan angka stunting di Kabupaten TTS cukup signifikan
Baca SelengkapnyaPTPN IV PalmCo melalui Regional 5 telah memberikan perhatian yang cukup besar terhadap penanganan stunting yang saat ini masih menjadi persoalan di Kalbar.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Tarakan Bustan memantau pemberian makanan tambahan kepada balita di Posyandu Mataram Kampung Satu Skip.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bantuan tersebut juga menjadi wujud Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BTN
Baca SelengkapnyaKerjasama semua pihak termasuk swasta salah satunya untuk menekan angka stunting
Baca SelengkapnyaKolaborasi antara 1000 Days Fund, Yayasan Life After Mine, dan Dinas Kesehatan Manggarai Barat meluncurkan pelatihan untuk memperkuat pencegahan stunting.
Baca Selengkapnya