Blak-blakan Pemimpin Aliran Sesat di Maros Bantah Sebar Ajaran Rukun Islam Ada 11: Ini kan Sudah Selesai 2024
Petta Bau bersikukuh tidak mengajarkan kepada pengikutnya terkait rukun Islam yang berjumlah 11 dan membeli pusaka bisa masuk surga.

Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Kabupaten Maros memanggil pimpinan aliran sesat Pangissengana Tarekat Ana' Loloa, Petta Bau (59) ke Kantor Kejaksaan Negeri Maros. Dalam pertemuan tersebut Petta Bau membantah kembali menyiarkan ajaran yang dianggap sesat.
Kepada wartawan, Petta Bau mengaku kelompok Pangissengana Tarekat Ana' Loloa sudah berhenti sejak dilarang ada tahun 2024. Dia juga bersikukuh tidak mengajarkan kepada pengikutnya terkait rukun Islam yang berjumlah 11 dan membeli pusaka bisa masuk surga.
"Tidak pernah, biar sumpah apa saya mau sumpah, tidak pernah. Itu bukan foto saya yang di atas, dia kasih masuk semua orang," ujarnya.
Sementara terkait tudingan menggelar Maulid pada tanggal 1 Januari 2025, Petta Bau juga membantahnya. Meski demikian, dia mengaku baru berencana potong sapi untuk perayaan tahun baru.
"Itu sapi (rencana) dipotong waktunya tahun baru tidak jadi, karena ini dia larang saya," kata Petta Bau.
Petta Bau menegaskan kelompok Pangissengana Tarekat Ana' Loloa sudah berhenti beroperasi sejak 28 Oktober 2024. Saat itu, dirinya dipanggil ke Polsek Tompobulu.
"Ini kan sudah selesai di kantor polisi. Di sana sudah dijempol," tuturnya.
Dia justru kaget muncul informasi menyebut kelompok Pangissengana Tarekat Ana' Loloa kembali aktif. "Kagetlah saya," sebutnya.
Sementara Wail Ketua Majelis Ulama Maros, Said Patombongi menilai Petta Bau berbohong jika Pangissengana Tarekat Ana' Loloa sudah tidak aktif. Ia melihat pernyataan Petta Bau tersebut hanya untuk menghindari jeratan pidana.
"MUI masih mengkaji apakah omongannya dia benar atau modus agar terhindar dari jeratan hukum," kata dia.
Said menilai temuan awal terkait Pangissengana Tarekat Ana' Loloa dinilai sebagai kelompok sesat. Alasannya, kelompok tersebut menambah rukun Islam menjadi 11. Tak hanya itu, kelompok ini juga menyebut ibadah haji tidak perlu ke Mekkah, Arab Saudi, tetapi bisa di puncak Gunung Bawakaraeng.