Bocah 6 tahun di culik di PGC Cililitan
Merdeka.com - Sintya Hermawan, bocah berusia 6 tahun dilaporkan hilang usai bermain di Pusat Grosir Cililitan (PGC) Jakarta Timur pada Sabtu pekan kemarin. Bocah malang itu diduga diculik seorang pria saat bermain di depan kios orang tuanya.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan tersebut. Saat ini kata dia, polisi sedang melakukan penyelidikan.
"Sudah kita terima laporannya. Kita sedang menyelidiki kasus tersebut," katanya melalui pesan seluler kepada wartawan, Senin (20/7).
-
Dimana gadis itu ditemukan? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana bocah tersebut bisa keluar? Pria dewasa yang membantu bocah ini menyuruhnya memiringkan kepalanya agar memudahkannya untuk keluar. Dengan memegang kepala dan memutar kepala secara pelan-pelan, alhasil kepala bocah tersebut berhasil keluar dengan kondisi bersih tanpa luka.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa arti mimpi anak diculik secara umum? Jika sebagian dari Anda pernah mengalami mimpi anak diculik, ini bisa berarti bahwa Anda telah melakukan kesalahan besar. Selain itu, mimpi ini juga bisa berarti bahwa Anda tidak memberikan cukup kebebasan pada anak. Tentu hal ini dapat menghambat anak dalam melakukan berbagai macam yang ia gemari, termasuk mengembangkan bakat yang dimiliki.
Iqbal menjelaskan, saat ini jajarannya sedang memburu seorang pria yang diduga sebagai penculik Sintya berdasarkan rekaman CCTV yang diterima pihak Kepolisian. "Orang yang ada di CCTV yang diduga pelaku sedang di buru," ujarnya.
Sementara dari lokasi kejadian, Kepala Keamanan Pusat Grosir Cililitan, Syarif Sahara, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pada hari Minggu pagi, ibu korban bernama, Siti Ermawati, 27 tahun menemui pihak keamanan untuk meminta diperlihatkan rekaman CCTV. Dia pun meminta rekaman tersebut sebagai bukti untuk membuat laporan di Kepolisian.
"Pada saat kejadian penculikan Sintya saya libur dan kemarin saya baru masuk. Saya dikabarkan sama anak buah saya bahwa ada penculikan anak 6 tahun," kata Syarif
Syarif pun mengatakan, hingga saat ini belum ada olah tempat kejadian perkara perihal hilangnya Sintya oleh pihak Kepolisian.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang anak perempuan berinisial S (4) menjadi korban penyanderaan oleh seorang pria tua.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan dalam posisi terlentang di bebatuan tepi pantai.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi di kawasan Panyileukan, Kota Bandung pada Senin (23/9).
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPenyanderaan berawal saat pelaku tidak diberikan pinjaman uang Rp300 ribu oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat terduga pelaku mendatangi tempat orangtua korban biasa berdagang di Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaAqilatunnisa Prisca Herlan, bocah usia 5 tahun tewas mengenaskan di tangan tiga orang wanita.
Baca SelengkapnyaKorban diculik dari kediaman orangtuanya di daerah Jakarta Timur pada Minggu (27/10).
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan orang tua korban inisial ZP (5) mengaku sempat tidak menaruh rasa curiga terhadap IJ (54) sebelum melakukan penyanderaan
Baca Selengkapnya