Buat Gerakan Nyata Kurangi Sampah, Pegawai Pemkab Banyuwangi Diimbau Bawa Tumbler
Merdeka.com - Sebagai upaya turut serta menekan volume sampah plastik, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sejak sepekan terakhir telah mengajak pegawai mulai di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan hingga kelurahan untuk menggunakan tumbler. Kemasan tumbler, sebagai tempat isi ulang air minum digunakan untuk mengurangi konsumsi air mineral kemasan yang seringkali meninggalkan sampah plastik.
Sejumlah pegawai Pemkab Banyuwangi secara bertahap mulai membawa tumbler dan masih konsisten hingga saat ini, seiring ajakan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk memulai mengurangi penggunaan air mineral kemasan.
"Setiap festival, enggak sampai dua jam sampah-sampah langsung bersih. Kalau lihat ada sampah, saya ambil, saya kantongi biar orang meniru. Staf harus bawa tumbler, enggak boleh bawa beli air mineral. Dan sudah 7 tahun kami sudah tidak pakai suguhan buah impor dalam setiap acara," kata Anas, Kamis (14/3).
-
Apa yang dilakukan Pemkab Bantul untuk mengatasi sampah? “Mohon kerja sama kabupaten/kota untuk mengambil langkah-langkah penanganan sampah secara mandiri di wilayah masing-masing. Penutupan itu juga hasil kesepakatan rapat Sekda DIY dengan Sekda Kabupaten Sleman, Sekda Kabupaten Bantul, dan Sekda Kota Yogyakarta,“ katanya melalui sebuah surat edaran.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
Salah satu pegawai honorer di bagian Humas, Fikri, mengaku lebih hemat setelah imbauan membawa tumbler di terapkan. Apalagi sebagai pekerja di lapangan, yang selalu hadir di acara Banyuwangi Festival, dia selalu membutuhkan air minum.
"Waktu acara di lapangan, banyak festival karena di tempat itu harus tetap kerja meskipun posisi jauh dari toko, tempat untuk beli air minum. Enaknya sekarang pas bawa tumbler, jauh dari toko bisa isi ulang, bisa lebih hemat," kata Fikri di ruang kerjanya, Senin (18/3).
Sebelum kebijakan membawa tumbler saat kerja diterapkan, Fikri sebelumnya sudah memiliki kebiasaan membawa tumbler, namun masih kesulitan untuk isi ulang. Saat ini, setelah kebijakan tersebut diterapkan, Pemkab Banyuwangi menyediakan titik titik isi ulang air mineral di galon-galon.
"Isi ulang disediakan di tiap kantor, di lounge, pendopo, di mall pelayanan publik. Jadi Pemda menyediakan dispenser untuk isi ulang," katanya.
Sementara itu, salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) Ahmad Salihin yang bertugas di bagian Humas dan Protokol Pemkab Banyuwangi juga mengatakan hal senada. Pekerjaannya yang sering di lapangan, membuatnya sering membeli air mineral kemasan. Namun setelah kebijakan membawa tumbler diterapkan, Ahmad mengaku lebih hemat tidak lagi membeli air mineral kemasan di toko.
"Sejak pekan lalu ada imbauan membawa tumbler untuk memerangi sampah plastik. Sebelum ada pemberitahuan saya gak bawa, sekarang bawa. Dan lebih hemat, karena saya tidak harus beli air kemasan lagi. Sebelumnya kalau kerja saya beli air mineral kemasan," kata Ahmad.
Setiap hari, Ahmad mengisi tumbler ukuran 600 mili di rumahnya. Namun bila sudah habis di tengah jam kerja, dia mengaku mudah mencari titik isi ulang yang sudah disediakan.
"Ada banyak pos isi ulang, ada di lounge, pendopo, sama di kantor ada. Karena saya kerjanya banyak di lapangan, jadi sangat penting banget kebutuhan air minum," ujarnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan relawan lingkungan Banyuwangi yang tergabung dalam EcoRanger menggelar clean up day di Pantai Gumuk Kancil
Baca SelengkapnyaAksi 'Big Clean Up Muncar' berlangsung selama sepekan lebih yang dimulai sejak Jumat pekan lalu (1/9/2023).
Baca SelengkapnyaDalam rangka Hari Bumi 2024, para anak muda di Tapanuli Tengah lakukan aksi perlawanan terhadap plastik yang diinisiasi oleh Bank Sampah Yamantab (BSY).
Baca SelengkapnyaPemkot Tulungagung punya program unik sedekah sampah, selain mengatasi masalah lingkungan, program ini juga bantu warga miskin.
Baca SelengkapnyaPemkab Bantul akan memaksimalkan tempat pembuangan di masing-masing kelurahan sebagai tempat penampungan sampah sementara
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaMendorong penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, pemkab Banyuwangi terus memfasilitasi berdirinya TPS3R.
Baca SelengkapnyaSebanyak 32 perahu yang terbuat dari sampah botol plastik dengan ragam bentuk perahu bermacam-macam ada kura-kura, tank, sandal, halte, pinisi, dan lain-lain.
Baca SelengkapnyaProgram ini kerjasama pemkab dengan Pusat Pencegahan Polusi Plastik Kemenko Marves.
Baca SelengkapnyaSebuah penghargaan yang menjadi perlambang supremasi kebersihan kota dan lingkungan hidup.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani telah memerintahkan semua dinas untuk membuat langkah antisipatif terkait dampak El Nino
Baca SelengkapnyaTak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar.
Baca Selengkapnya