Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/SMK di Jatim
Merdeka.com - Tak kurang dari 630 kepala SMA, SMK dan Pendidikan Khusus - Pendidikan Layanan Khusus (PK PLK) di Jawa Timur menyerap spirit inovasi kebijakan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Hal tersebut dilakukan di tengah acara silaturahmi dan pembinaan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi di Hotel El Royal, Banyuwangi, Senin (24/02/2020).
Dalam kesempatan tersebut, Anas memaparkan berbagai inovasi dalam dunia pendidikan yang telah dilakukan oleh Banyuwangi. Mulai dari Siswa Asuh Sebaya hingga Banyuwangi Mengajar.
"Berbagai inovasi yang dilakukan oleh kami, semuanya berangkat dari segala keterbatasan yang Banyuwangi miliki. Dengan daerah yang begitu luas, Banyuwangi perlu berinovasi untuk memeratakan kualitas pendidikan," paparnya.
-
Bagaimana Banyuwangi mendukung pembelajaran bagi anak-anak berkebutuhan khusus? 'Dengan demikian, layanan dan pembelajaran yang diterapkan para GPK betul-betul tepat sesuai kondisi anak didik berkebutuhan khusus-nya. Harapannya ini bisa memaksimalkan prestasi mereka,' kata Ipuk.
-
Apa inovasi Banyuwangi untuk anak berkebutuhan khusus? Dua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen yang ditunjuk Kemenpan-RB. Dua inovasi Banyuwangi tersebut adalah Lebur Seketi (Layanan Inklusif Peserta Didik Berkebutuhan Khusus dengan Pendekatan Hati), merupakan layanan bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK).
-
Bagaimana cara Banyuwangi mengajarkan anak bermain tradisional? “Esensi pendidikan adalah mewujudkan kebahagiaan. Sisi ini tak boleh diabaikan. Untuk itu, perlu anak-anak diajak bermain dan diajarkan filosofi di balik permainan tersebut. Seperti halnya kebersamaan, gotong royong dan lain sebagainya,“
-
Bagaimana Banyuwangi Art Week mengenalkan batik kepada pelajar? Art week juga menjadi ajang edukasi bagi siswa sekolah untuk diajarkan produk-produk kreatif yang ramah lingkungan. Setiap harinya sebanyak 150 pelajar akan mengikuti kelas edukasi batik ecoprint dan melakukan praktek pembuatan batik.
-
Apa saja program yang dilakukan Banyuwangi untuk mengatasi anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
-
Bagaimana Banyuwangi menekan angka anak tidak sekolah? Selain menerapkan kebijakan zero drop out, Banyuwangi juga menggelontorkan berbagai program untuk menekan anak tidak sekolah. Di antaranya program Akselerasi Sekolah Masyarakat (Aksara), untuk memfasilitasi warga berusia dewasa mengikuti pendidikan kesetaraan, terutama kesetaraan SMP (paket B) dan SMA (paket C).
Seperti halnya sekolah-sekolah di pelosok kampung yang terpencil. Untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikannya, dibutuhkan tenaga pendidik yang inovatif. Namun, jika hanya mengandalkan guru ASN yang berasal dari tempat lain, dalam jangka waktu tertentu mereka pasti meminta untuk mutasi ke tempat yang lebih dekat.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.com"Oleh karena itu, kita mengirimkan para sarjana yang baru lulus untuk dikirim ke sekolah-sekolah terpencil itu dalam program Banyuwangi Mengajar. Dengan idealisme anak muda, mereka tidak hanya mengajar, tapi juga tinggal di sana. Mendampingi para siswa hingga di luar jam sekolah," ungkapnya.
Selain itu, Anas juga mengungkapkan bagaimana upayanya untuk menekan angka putus sekolah. Salah satunya dengan memberikan uang saku bagi para pelajar tidak mampu.
"Biaya sekolah sudah gratis, tapi masih ada yang tidak sekolah karena keterbatasan biaya. Usut punya usut, ternyata dikarenakan banyak di antara mereka yang tak memiliki uang saku ke sekolah. Sehingga mereka tidak bisa berangkat atau sarapan saat di sekolah. Jadi kami juga beri pula bantuan uang saku," jelas Anas.
Lebih dari itu, Anas juga meminta kepada para guru untuk memberikan waktu dan perhatian kepada para anak didiknya. Guru tak boleh hanya sibuk mengajar, tanpa memberikan kepedulian.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.com"Anak yang nakal biasanya tidak mendapat perhatian di rumah. Oleh karena itu, kami meminta kepada para guru untuk mendata para siswa yang di rumahnya jauh dari pantauan orang tuanya. Ini biasanya mengakibatkan kekurangan perhatian," cetus Anas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengapresiasi berbagai kebijakan inovatif yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi. Menurutnya hal tersebut adalah inspirasi yang layak diteladani oleh para kepala sekolah.
"Inovasi yang dilakukan oleh Pak Bupati dalam mengubah Banyuwangi yang bukan apa-apa dulunya menjadi daerah yang maju dan dikenal hingga level dunia ini, adalah inspirasi bagi bapak ibu kepala sekolah semua yang hadir di sini," ungkap Wahid Wahyudi.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.comWahid Wahyudi juga membenarkan uneg-uneg Bupati Anas atas pentingnya menekan angka pengangguran terbuka dan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurutnya, sejumlah SMK di Jawa Timur didorong untuk membuka jurusan yang benar-benar sesuai dengan potensi lokal masing-masing.
"Sehingga nantinya bisa diserap dengan mudah di dunia kerja. Atau paling tidak mereka mampu berwirausaha dengan potensi yang dimiliki di sekitarnya," ungkapnya.
Sedangkan dalam soal IPM, Wahid menambahkan, bakal melakukan assasment pada sejumlah warga yang tidak mengenyam pendidikan. Terutama bagi warga yang sudah asyik dengan dunia kerja.
"Mereka jelas tidak mau meluangkan waktunya hanya untuk sekolah Paket C selama tiga tahun. Jadi, perlu adanya pendekatan khusus untuk bisa memberikan mereka legalitas setara paket C dengan assesment tertentu. Karena, pada dasarnya, kapasitas mereka sudah setara SMA ketika beraktivitas di dunia kerja bertahun-tahun lamanya," terangnya.
Hal yang sama juga bakal dilakukan kepada sejumlah lulusan pesantren yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal. "Dengan kurikulum yang ada di pesantren sebenarnya para santri tak kalah dengan mahasiswa di pendidikan tinggi keislaman. Jadi, perlu assesment yang bisa menyetarakan status pendidikan mereka," imbuhnya.
Bupati Anas Berbagi Spirit Inovasi kepada Ratusan Kepala Sekolah SMA/ SMK di Jawa Timur ©2020 Merdeka.comDalam melakukan assesment tersebut, Wahid menyebutkan, bakal melibatkan sejumlah SMA dan SMK di seluruh Jawa Timur. "Nantinya, bapak ibu yang akan melakukan assesment tersebut," pungkasnya.
Para kepala sekolah yang hadir berasal dari tiga Cabang Dinas Pendidikan. Selain Cabang Dinas Banyuwangi, juga diikuti Cabang Dinas Jember yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Cabang Dinas Bondowoso yang meliputi Kabupaten Situbondo. Pada kesempatan itu juga hadir Dewan Pendidikan Jawa Timur Profesor Muzakki. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ipuk berpesan agar para ASN bisa bekerja lebih lincah dan responsif.
Baca SelengkapnyaDengan program ini, diharapkan orang tua juga bisa mencegah anak dari bullying dan kekerasan di sekolah.
Baca SelengkapnyaSimulasi ini diikuti puluhan siswa SDN 5 Desa Tamanbaru, Kecamatan Glagah Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel.
Baca SelengkapnyaIpuk ingin para tenaga pendidik memberikan yang terbaik bagi para siswa di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaSelain punya wadah untuk memamerkan produk, para siswa juga bertemu dengan para pelaku seni dan usaha di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMereka adalah guru dan tenaga kesehatan (nakes) yang lolos seleksi CPNS tahun 2019 dan 2020.
Baca SelengkapnyaAnak putus sekolah di Banyuwangi hanya 2,08 persen dan menjadi salah satu terendah di Jatim.
Baca SelengkapnyaDua inovasi Banyuwangi masuk jajaran 99 inovasi terbaik dari 3.110 inovasi se-Indonesia hasil seleksi tim panel independen.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk Dorong Sekolah Parenting Diterapkan ke Desa-desa
Baca SelengkapnyaKabupaten Banyuwangi dinilai berhasil menyusun perencanaan pembangunan yang terintegritas.
Baca SelengkapnyaRibuan orang tua siswa di Banyuwangi telah mengikuti pendidikan parenting, Sekolah Orang Tua Hebat (Sobat), yang difasilitasi oleh Pemkab Banyuwangi.
Baca Selengkapnya