Busyro bantah penundaan autopsi Siyono karena penolakan warga
Merdeka.com - Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Busyro Muqoddas, membantah penundaan autopsi jenazah terduga teroris, Siyono, dikarenakan penolakan dari warga di sekitar rumah keluarga Siyono. Menurutnya, penundaan lebih pada belum siapnya tim medis akan melakukan autopsi.
"Memang ada penolakan. Itu pun saya bertanya-tanya, ada apa warga kok menolak juga. Tapi bukan karena itu, kita tunda karena tim medis belum siap," kata Busyro pada wartawan di kantor PP Muhammadiyah, Rabu (30/3).
Busyro mengatakan, penolakan terjadi hari ini menurutnya janggal. Sebab sepengetahuannya, keputusan penolakan dirapatkan oleh rukun tetangga, rukun warga, dan kelurahan di rumah Siyono.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang meminta Kejagung terus usut kasus tol MBZ? 'Saya minta Kejagung tidak menutup peluang adanya tersangka-tersangka baru,' kata Sahroni.
-
Siapa yang dituntut? Seorang pria Inggris dihukum hampir 20 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah foto asli anak-anak menjadi gambar pelecehan seksual yang menjijikkan.
-
Kenapa warga Purwokerto nobar? Walaupun pertandingan digelar dini hari, namun tak mengurangi minat masyarakat untuk hadir. Mereka datang dan menggelar tikar di depan Videotron yang berada di kawasan Alun-Alun Kota Purwokerto.
-
Kenapa Bobby Nasution meminta polisi menembak begal? “Coba ditanya masyarakat, ya, lihat kondisinya. Dengan sudah banyak korban di Medan, coba ditanya kepada masyarakat (soal tembak mati begal). Kalau saya pribadi ditanya saya tetap mendukung polisi bertindak tegas,“ kata Bobby Nasution saat ditanya wartawan di sela-sela giat di Apeksi, Makassar, Rabu (12/7/2023).
-
Siapa yang mendukung Bobby Nasution soal tembak mati begal? Ribuan warga Medan dan sekitarnya pun mendukung ketegasan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis.
"Saya justru bertanya, apa benar ini warga? Rapat itu kan antara RT, RW, dan kelurahan, itu adalah aparat pemerintah, bukan warga. Kalau pun ada warga terlibat, harus diberikan pemahaman," ujar Busyro.
Busyro mengingatkan warga lantaran Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti sudah mempersilakan pihak keluarga melakukan autopsi ulang jenazah Siyono. Itu artinya, jika ada warga menolak maka sama dengan perbuatan melawan hukum.
"Kalau ada yang menghalangi proses ini bisa terjebak masalah hukum," ucap Busyro.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaBA tewas diduga akibat dianiaya dua personel Polresta Palu yakni Bripda CH dan Bripda M.
Baca SelengkapnyaSupriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.
Baca SelengkapnyaSidang guru honorer SDN 4 Baito Supriyani saat ini tengah berlanjut secara tertutup dengan agenda pemeriksaan terhadap saksi-saksi anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaNama Harun kembali mencuat setalah calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengundang dan akan membantu menjawab keadilan orangtua Harun, Didin.
Baca SelengkapnyaPengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda melakukan eksekusi rumah Guruh Soekarnoputra.
Baca Selengkapnya