Seorang Pemuda Diciduk Polisi Gara-gara Edit Gambar Pelecehan Seksual Anak-anak Pakai AI
Ia menerima bayaran bagi para pedofil yang ingin menggunakan jasanya mengedit foto anak-anak.
Seorang pria Inggris dihukum hampir 20 tahun penjara karena menggunakan kecerdasan buatan untuk mengubah foto asli anak-anak menjadi gambar pelecehan seksual yang menjijikkan.
Seperti yang dilaporkan The Guardian, penuntutan terhadap Hugh Nelson yang berusia 27 tahun adalah salah satu yang pertama di negara itu. Mengutip Futurism, Rabu (30/10), Nelson diketahui menggunakan software pengedit gambar yang disempurnakan dengan AI Daz 3D untuk membuat konten foto asli pelecehan anak-anak.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Kapan foto edit digunakan untuk manipulasi? Contohnya, pada foto yang diambil masa perang Krimea tahun 1855.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Dalam beberapa kasus yang disoroti jaksa selama persidangannya, Nelson bahkan meminta komisi dari para pedofil yang ditemuinya di ruang obrolan yang memberinya foto anak-anak asli yang ingin mereka ubah menjadi gambar pelecehan.
Laporan tersebut mencatat bahwa ia menghasilkan sekitar 5.000 pound, atau sekitar USD6.486 (Rp102 juta) untuk gambar-gambar tersebut.
“Tampaknya tidak ada batasan terhadap kedalaman kebobrokan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar yang Anda siapkan untuk dibuat dan dipamerkan kepada orang lain,” kata hakim Martin Walsh, dalam persidangan.
Selain membuat dan menjual gambar-gambar mengerikan tersebut, pria tersebut juga mendorong orang lain untuk memperkosa anak-anak.
Kronologi Penangkapan
Setelah seorang petugas yang menyamar sebagai pedofil menghubunginya di salah satu ruang obrolan yang sering ia kunjungi. Kemudian si petugas memberinya gambar untuk dilakukan pengeditan.
Pelaku dijanjikan USD100 (Rp 1,5 juta) untuk mengeksekusi gambar tersebut. Nelson bukanlah orang pertama di Inggris yang dituntut karena membuat gambar-gambar porno menggunakan AI.
Seperti yang dilaporkan The Guardian awal tahun ini, seorang remaja berusia 17 tahun dari kota Denbighshire di Welsh divonis bersalah pada bulan Februari berdasarkan undang-undang lama Inggris tentang pembuatan "foto palsu" setelah ditemukan dengan ratusan gambar pelecehan seksual terhadap anak-anak yang "ekstrim" menggunakan AI.