Cak Imin Pamit Usai 25 Tahun Berkantor di DPR: Mulai 1 Oktober, Saya akan Pergi
Cak Imin mengaku, dia sudah hampir 25 tahun berkantor di DPR.
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pamit undur diri dari Senayan, karena dirinya tak akan lagi berkantor di Gedung DPR RI pada periode mendatang.
Cak Imin mengaku, dia sudah hampir 25 tahun berkantor di DPR. Dia pun menitipkan segala perjuangan kepada anggota DPR terpilih.
"Nah, pertemuan orientasi hari ini sekaligus perpisahan saya setelah 25 tahun berkantor di sini. Mulai tanggal 1 Oktober, saya akan pergi, kalian masuk menggantikan untuk berjuang melanjutkan perjalanan 25 tahun yang sudah saya lalui," kata Cal Imin, saat membuka pelatihan legislatif, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).
Cak Imin menjelaskan, perjalanan PKB berada di Parlemen sudah berjalan sangat panjang. Sehingga, dia berharap agar perjuangan dapat terus dilakukan dan membawa keberkahan sampai akhirat.
"Karena itu wajib hukumnya Anda percaya diri, karena Anda semua adalah pewaris tongkat sejarah perjuangan para pahlawan-pahlawan yang luar biasa. Ini di tangan Anda semua adalah darah-darah perjuangan yang tidak sendiri, tidak sendiri, insya Allah kalau itu nyambung terus," tegas dia.
"Insya Allah kita akan masuk dan menjadi bagian dari kemuliaan hidup dunia maupun akhirat. Jadi yang paling enak itu kan hidup bahagia dunia dan akhirat. Dunia tok tidak ada artinya," imbuh Cak Imin.
Cak Imin mengungkapkan, alasan PKB menggelar pelatihan legislatif bagi anggota DPR RI terpilih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Dia berkelakar, salah satu alasan agar anggota DPR tidak lagi bingung jika menekan mic saat mau menyampaikan interupsi.
"Jadi anggota DPR sudah bisa membayangkan bagaimana duduk jangan sampai interupsi enggak tahu cara mencet mic-nya. Eh terjadi bener loh ya kapan hari ada yang ngomong interupsi enggak tahu itu mana yang dipencet terus dia foto ke temennya ini mana yang saya pencet, saya pengen interupsi," kata Cak Imin.
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan, dalam pelatihan legislatif nantinya akan dihadirkan materi-materi yang mengandung gagasan, ideologi politik, etika bernegara dan berbangsa. Kemudian, kapasitas kompetensi legislasi, budgeting dan kontrol serta yang lebih penting adalah integritas menghadapi tantangan perjuangan politik.
"Ini kita latih, dan insya Allah kita hadirkan narasumber-narasumber yang kompeten yang juga akan memberikan motivasi, materi," ujar dia.
Selain itu, Cak Imin berharap agar pelatihan legislatif menjadikan anggota DPR mampu menampung seluruh aspirasi masyarakat. Sehingga, tidak ada lagi istilah parlemen jalanan.
"Kita ingin demokrasi kita ke depan tidak menghasilkan parlemen jalanan, karena semua aspirasi bisa tersalurkan dengan baik melalui DPR. Prestasi DPR yang terbaik adalah apabila aspirasi tidak dilakukan melalui parlemen jalanan, gerakan parlemen bisa diantisipasi, mengantisipasi, dan menampung seta menjalankan seluruh aspirasi harapan dan tuntutan masyarakat," imbuh Cak Imin.