Kelakar Cak Imin Saat Pelatihan Anggota DPR Terpilih: Jangan Sampai Interupsi tapi Tak Tahu Cara Pencet Mic
Cak Imin berkelakar, salah satu alasan agar anggota DPR tidak lagi bingung jika menekan mic saat mau menyampaikan interupsi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar pelatihan legislatif bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terpilih periode 2024-2029 selama dua hari.
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkapkan, alasan PKB menggelar pelatihan legislatif bagi anggota DPR RI terpilih di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Cak Imin berkelakar, salah satu alasan agar anggota DPR tidak lagi bingung jika menekan mic saat mau menyampaikan interupsi.
"Jadi anggota DPR sudah bisa membayangkan bagaimana duduk jangan sampai interupsi enggak tahu cara mencet mic-nya. Eh terjadi bener loh ya kapan hari ada yang ngomong interupsi enggak tahu itu mana yang dipencet terus dia foto ke temennya ini mana yang saya pencet, saya pengen interupsi," kata Cak Imin, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/9).
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan, dalam pelatihan legislatif nantinya akan dihadirkan materi-materi yang mengandung gagasan, ideologi politik, etika bernegara dan berbangsa. Kemudian, kapasitas kompetensi legislasi, budgeting dan kontrol serta yang lebih penting adalah integritas menghadapi tantangan perjuangan politik.
"Ini kita latih, dan insya Allah kita hadirkan narasumber-narasumber yang kompeten yang juga akan memberikan motivasi, materi," ujar dia.
Selain itu, Cak Imin berharap agar pelatihan legislatif menjadikan anggota DPR mampu menampung seluruh aspirasi masyarakat. Sehingga, tidak ada lagi istilah parlemen jalanan.
"Kita ingin demokrasi kita ke depan tidak menghasilkan parlemen jalanan, karena semua aspirasi bisa tersalurkan dengan baik melalui DPR. Prestasi DPR yang terbaik adalah apabila aspirasi tidak dilakukan melalui parlemen jalanan, gerakan parlemen bisa diantisipasi, mengantisipasi, dan menampung seta menjalankan seluruh aspirasi harapan dan tuntutan masyarakat," imbuh Cak Imin.
Cak Imin menambahkan, pelatihan kali ini diharapkan agar tidak terjadi lagi aspirasi menjadi amarah masyarakat. Hal itu dia sampaikan, menjawab soal pembahasan revisi undang-undang (UU) di DPR yang mengundang pro dan kontra di masyarakat. Salah satunya, saat membahas revisi UU Pilkada yang menyebabkan aksi demo di DPR.
"Betul jadi pelatihan ini antara lain adalah ingin memiliki kemampuan agar tidak lagi aspirasi itu menjadi amarah masyarakat. Aspirasi itu harus tersalurkan salah satunya bagaimana kita membawa aspirasi yang tumbuh di masyarakat itu dan meyakinkan anggota DPR lain itu tugas yang berat," kata Cak Imin.
Cak Imin juga berharap, dengan adanya pelatihan legislatif dapat menghasilkan argumentasi anggota DPR yang lebih berkualitas dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Sehingga bagaimana argumentasinya berkualitas sehingga tidak lagi muncul UU yang buat marah dan merugikan masyarakat," imbuh dia.
Sebagai informasi, menjelang purna tugas pada 1 Oktober 2024, DPR RI menjadi sorotan masyarakat lantaran pembahasan revisi UU dianggap sangat cepat. Salah satunya, revisi UU Pilkada.Tak hanya itu, revisi UU Kementerian Negara, revisi UU Dewan Pertimbangan Presiden pun sangat cepat dan dianggap untuk mengakomodir kepentingan pihak tertentu.