Candaan bom di Bandara Makassar, Garuda Indonesia delay enam jam
Merdeka.com - Gara-gara candaan bom yang dilontarkan dosen perguruan tinggi negeri Makassar, Dr Hisyam Ihsan (51), membuat pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 611 rute Makassar-Jakarta terpaksa delay selama enam jam. Semua penumpang dan barang yang sudah masuk dalam pesawat, terpaksa diturunkan.
Tidak hanya itu, 19 penumpang memilih pindah pesawat. Communication And Legal Section PT Angkasa Pura I Turah Aji Ari menuturkan, Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 611 rute Makassar-Jakarta yang dijadwalkan lepas landas pukul 06.20 Wita, baru terbang pukul 12.20 Wita. Delay selama enam jam karena pemeriksaan terhadap ratusan penumpang berikut barang yang dibawa.
"Total penumpang itu 209 orang tapi akibat gurauan, candaan pelaku itu 19 penumpang memutuskan pindah pesawat, sehingga total yang berangkat 184 penumpang dengan rincian penumpang ekonomi 173 penumpang, bisnis 11 penumpang," jelas Turah Aji Ari saat dikonfirmasi, Jumat (3/3).
Sebelumnya, candaan soal bom terulang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (3/3). Sekitar pukul 06.00 Wita, Dr. Hisyam Ihsan (51), dosen Perguruan Tinggi Negeri di Makassar dan penumpang Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 611 rute Makassar tujuan Jakarta sudah bersiap lepas landas.
Saat sudah berada di atas pesawat selama lima menit dan menunggu lepas landas, para penumpang sibuk mengemasi barang masing-masing untuk dinaikkan ke atas kabin. Seorang pramugari mengangkat barang bawaan dosen ini ke atas kabin. Tiba-tiba dosen itu nyelutuk dengan dialek Makassar.
"Hati-hati, itu barang berharga di dalamnya. Bukanji bom" ujar Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Kawasan Bandara, Iptu Syarif Sikati menirukan pernyataan dosen tersebut.
Meski si dosen tidak langsung menyebutkan candaan ada bom, tetapi pramugari langsung melaporkan hal tersebut ke pilot Kapten Marzaini Anwar. Kejadian itu juga dilaporkan ke petugas keamanan Garuda Indonesia.
Penumpang yang berjumlah 209 orang itu diturunkan, termasuk lima orang dari rombongan dosen yang rencananya berangkat ke Jakarta untuk kegiatan pelatihan. Semua barang juga diturunkan dari pesawat.
"Dilakukan sterilisasi, semua barang dan penumpang diperiksa. Hasilnya nihil bom. Sementara pelaku saat pemeriksaan juga mengaku soal bom itu kalau dia hanya bercanda," kata Iptu Syarif Sikati.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Garuda Indonesia mengakui pesawat Boeing B747-400 mengalami masalah mesin sehingga muncul percikan api.
Baca SelengkapnyaKejadian itu memberikan dampak pada jadwal keberangkatan kloter selanjutnya di Embarkasi Makassar.
Baca SelengkapnyaDPR menagih komitmen Garuda Indonesia untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keterlambatan keberangkatan pesawat pesawat Garuda Indonesia sangat tinggi, mencapai 47,5 persen
Baca SelengkapnyaPihak Garuda Indonesia beralasan keterlambatan pertama terjadi karena adanya larangan terbang disebabkan suhu panas pada landasan pacu Bandara Madinah.
Baca SelengkapnyaSebagai pengingat pada fase keberangkatan jemaah haji dari Tanah Air, baik maskapai Saudi Airlines maupun Garuda Indonesia pernah beberapa kali terlambat.
Baca SelengkapnyaSampai 26 Mei 2024, tercatat sudah ada 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaGenangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca Selengkapnya