Cerita Dongeng Petugas Damkar bikin Balita Ini Lupa Kakinya 'Nyangkut' di Lubang Tiang
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok mengevakuasi seorang balita di Depok yang tersangkut lubang tiang bulutangkis.
Peristiwa itu terjadi di Lapangan Patlas Jalan Cisokan 4 Abadijaya, Depok pagi tadi pukul 08.30 Wib.
Kabid Pengendalian Operasional dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Welman Naipospos mengatakan peristiwa tersebut terjadi ketika warga sedang mengadakan lomba dalam rangka HUT RI ke-78.
Tiba-tiba, salah satu balita kakinya terperosok ke lubang tiang bulutangkis.
"Warga sedang mengadakan lomba dan banyak ibu-ibu yang membawa anak. Balita ini mungkin jalan tapi tidak melihat lubang dan kakinya terperosok ke dalam," kata Welman, Rabu (23/8).
Lubang tersebut berdiameter 10 sentimeter sehingga kaki balita sulit untuk dikeluarkan. Petugas datang dan membawa peralatan untuk mengevakuasi korban yang berusia 3,5 tahun. Saat proses evakuasi, balita tersebut menangis histeris.
"Sebelum petugas datang juga anaknya sudah nangis. Petugas datang untuk evakuasi korban dengan alat yang kami punya," kata Welman.
Selama proses evakuasi, baita tersebut dipeluk oleh ibunya karena terus menangis.
Agar baita tersebut tenang, petugas kemudian mendongeng untuk balita itu.
"Anaknya kan nangis terus dan dipeluk ibunya. Supaya tenang, petugas kami mendongengkan ke si anak. Biar anak itu lebih tenang," kata Welman.
Petugas dengan hati-hati menyelamatkan balita tersebut. Dengan alat bor, petugas mengebor lapangan di sekitar lubang tiang. Tujuannya agar bisa mengangkat balita tersebut.
"Itu kan diameter lubangnya kecil jadi balitanya tersangkut kakinya. Petugas mengebor di sekitar lubang agar bisa dievakuasi anaknya," kata Welman.
Setelah 30 menit akhirnya balita tersebut berhasil diselamatkan. Balita itu selamat tanpa mengalami luka sedikitpun.
"Sudah berhasil dievakuasi dalam waktu 30 menitan lah, anaknya selamat tanpa luka," kata Welman.
Welman mengimbau kepada orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya jika melakukan kegiatan. Sehingga kejadian seperti ini tidak terulang. "Karena warga kan ramai saat lomba, mungkin anaknya ini mondar-mandir dan nggak ngeh ada lubang jadi terperosok. Kami mengimbau warga agar lebih memperhatikan anaknya terutama yang masih balita," kata Welman.