Cerita Komjen Budi Waseso minta bangun gedung Bareskrim ke Jokowi
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meresmikan pembangunan gedung baru Bareskrim Polri. Tito menyebut, pembangunan gedung baru Bareskrim diprakarsai oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso.
Di hadapan Tito, Budi menceritakan, alasan kenapa saat itu dirinya yang masih menjabat sebagai Kabareskrim Polri ngotot mengusulkan agar gedung Bareskrim segera dibangun. Menurut Budi, gedung sudah tak layak pakai.
"Sebenarnya terlalu berlebihan saya harus tampil di sini Pak Kapolri. Karena memang pada saat itu, mohon izin saya memang menginisiasi karena memang situasi dan kondisinya Pak Kapolri," kata Budi di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (20/4).
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Kenapa Jokowi meresmikan bangunan di Sulbar? Jokowi menekankan rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pasca gempa ini merupakan perintah langsung darinya.'Saya lihat tadi Alhamdulillah (bangunan) sudah selesai. Hanya kurang gedung DPRD dan satu masjid,' kata Jokowi saat peresmian sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (23/4).
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Dimana Gedung Karesidenan Banten dibangun? Letak gedung ini sejak awal berada di sekitar Alun-Alun Kota Serang, dan dirancang secara megah untuk mengatur pemeritahan pada 1822.
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
Selain gedung yang hampir roboh, Budi mengatakan, terbatasnya ruang kerja anggota dari mulai ruang pemeriksaan sampai kepada ruang penyimpanan arsip menjadi alasan dirinya buru-buru mengajukan usulan pembangunan gedung.
Bukan hanya itu, diutaran jenderal bintang tiga ini, saat itu ruangan untuk para tahanan pun terlalu sempit. Belum lagi, beberapa sudut gedung mulai kusam bahkan ada juga yang sudah mulai retak.
"Ini berbahaya dan sudah mulai retak-retak. Sehingga pada saat itu saya bercerita kepada Pak Presiden terus saya berharap beliau hadir melihat sendiri gedung Bareskrim pada saat itu," ujar dia.
Budi bercerita, saat itu aduan soal kondisi gedung sempat dipertanyakan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, dia kembali memastikan Jokowi bila gedung memang dalam keadaan payah untuk ditempati.
"Akhirnya beliau bilang separah itu Pak Buwas? Siap pak, kalau bapak mungkin tidak percaya nanti beberapa saat lagi menunggu gedung Bareskrim runtuh pak, saya bilang begitu," kata Budi.
Bukan hanya kondisi gedung, Budi juga mengaku malu dengan ruangan-ruangan yang ada di Bareskrim acap kali tamu-tamu dari kepolisian luar yang berkunjung. Dari beberapa ruangan yang ada, hanya ruangan Kabareskrim dan Wakabareskrim yang masih bagus itu pun sering kali dilewati tikus-tikus.
"Ruangan yang terbaik seperti yang Pak Kapolri sampaikan tadi hanya ruang Kabareskrim dan Wakabareskrim. Selebihnya tidak ada, itu pun setiap saat dilewati oleh tikus Pak Kapolri. Tamu disajikan dengan hilir mudiknya tikus pada saat itu," ucap Budi.
Kendati begitu, Budi menolak bila pembangunan gedung Bareskrim berkat perjuangannya. Dia mengatakan, pembangunan gedung bisa terlaksana lantaran adanya campur tangan dari sejumlah pihak di antaranya, Tito yang saat itu masih menjabat sebagai Asrena kemudian Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan yang saat itu menjabat sebagai Wakapolri dan anggota lainnya.
"Bukan upaya saya, tapi upaya bersama-sama sehingga berhasil untuk mendapatkan itu. Pada saat itu Pak Presiden hanya minta waktu sigap, 10 hari sudah ada perencanaannya dan marketnya. Itu yang sangat luar biasa sehingga pada waktu itu saya segera membuat itu pada akhirnya saya sajikan ke bapak Presiden," pungkas Budi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca Selengkapnya"Saya ingin yang pertama d Kementerian Komunikasi dan Informatika, penyelesaian BTS diutamakan, penyelesaian hukum silakan berjalan," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaKehadiran Kortas Tipidkor diharapkan bisa menjadi solusi dan jawaban atas kegelisan masyarakat terhadap kejahatan korupsi.
Baca SelengkapnyaDikabinet Presiden Jokowi sebelumnya, Tito juga menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Baca SelengkapnyaBudi Arie menegaskan bakal bersikap netral meski merangkap jabatan Menkominfo dan Ketum Projo.
Baca SelengkapnyaKorps Tindak Pidana Korupsi (Kakortastipidkor) adalah lembaga baru di Polri.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfandi diduga terima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan gedung Polres IKN memakan anggaran sebesar Rp 160 miliar
Baca SelengkapnyaMenurut Tito, IKN memberikan banyak kenyamanan salah satunya adalah indeks polusinya yang sangat rendah, berbeda dengan Jakarta.
Baca SelengkapnyaKapolri Sigit datang bersama jajarannya sekitar pukul 12.07 WIB.
Baca SelengkapnyaPelantikan digelar Marthinus di gelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/12).
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Marthinus Hokum ditunjuk sebagai kepala BNN, gantikan Komjen Pol Petrus Golose
Baca Selengkapnya