Cerita Lengkap Crazy Rich Muda Makassar Gonzalo Alghazali Ditipu Miliaran Demi Masuk Akpol, Minta Tolong Sahroni
Gonzalo putra dari seorang pengusaha klinik kencantikan dan travel wisata di Kota Makassar, Citra Insani.
Nama pemuda Gonzalo Alghazali (19) kembali menjadi perhatian usai menjadi korban penipuan penerimaan taruna Akademi Polisi (Akpol). Sebelumnya, nama Gonzalo pernah disorot karena diisuka dijodohkan dengan selebgram Fujianti Putri Utami alias Fuji pada akhir tahun 2013.
Gonzalo sendiri putra dari seorang pengusaha klinik kencantikan di Kota Makassar, Citra Insani. Tak hanya klinik kecantikan, ibunda Gonzalo juga memilik travel wisata.
Ibu Gonzalo Alghazali, Citra Insani mengungkapkan kondisi mental anaknya drop usai menjadi korban penipuan taruna Akpol. Dalam unggahannya di akun Instagramnya, Citra menyinggung anggota DPR RI Ahmad Sahroni.
"Mental anak saya drop. Saya sangat harap bapak (Ahmad Sahroni) mau bantu untuk melaporkan pelaku supaya ada efek jera," tuturnya.
Dalam unggahannya tersebut, Citra mengungkapkan pelaku inisial AFR sering menyebut menjual nama Ahmad Sahroni untuk memuluskan aksi penipuan. Bahkan, Citra menyebut bukan hanya dirinya yang tertipu oleh AFR karena menjual nama Ahmad Sahroni, tetapi juga ada beberapa orang.
"Dari beberapa korban, hampir semua mengatakan (AFR) suka bawa dan sebut nama bapak (Ahmad Sahroni). Mohon Bantuan pak agar bapak juga melaporkan pelaku agar hukumannya bertambah dan tidak melakukannya kembali ke masyarakat yang lainnya," ucapnya.
Sementara nenek Gonzalo Alghazali, Rosdiana mengaku awalnya tidak percaya janji yang dikatakan pelaku AFR bisa meluluskan cucunya tersebut menjadi taruna Akpol. Tapi karena AFR menyebut nama Ahmad Sahroni, akhirnya Rosdiana pun percaya.
"Terkait cucu saya mendaftar Akpol, janji dia bahwa akan lulus karena diatas namakan Pak Sahroni background-nya. Sehingga saya percaya," tuturnya.
Rosdiana juga mengungkapkan AFR bahkan mengaku sebagai istri siri Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem.
"Dua bulan kenal (pelaku AFR), dia bilang saya sudah nikah siri dengan Pak Sahroni. Makanya kita percaya, karena dia bilang ada jatahnya Pak Sahroni satu orang bisa masuk Akpol," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Devi Sudjana mengatakan kasus penipuan penerimaan Akpol sebelumnya dilaporkan oleh nenek korban pada 4 September 2024. Dari laporan tersebut, polisi mengamankan seorang wanita inisial AFR.
"Pelaku sudah diamankan. Pelaku inisial AFR diamankan di Kabupaten Bone," ujarnya kepada wartawan, Rabu (16/10).
Gonzalo yang sebelumnya pernah dikabarkan dijodohkan dengan Fujianti Utami Putri alias Fuji itu, tertipu karena tergiur janji AFR bisa lulus menjadi taruna Akpol. Nyatanya, meski sudah menyetor hingga RP4,9 miliar, Gonzalo tetap gagal menjadi taruna Akpol.
"Pelaku ini menawar-nawarkan diri dan menjanjikan korban bisa lulus (pendidikan taruna Akpol)," tuturnya.
Devi menambahkan AFR terancam dijerat pasal 378 KUHP tentang penipuan. AFR pun terancam pidana penjara maksimal 4 tahun.
Sementara kerabat korban, Sherly (41) menjelaskan kronologi keluarganya menjadi korban penipuan penerimaan taruna Akpol berawal saat AFR datang ke kafe milik orang tua Gonzalo. Saat itu, lanjutnya, AFR disebut menawarkan diri bisa mengurus Gonzalo hingga dinyatakan lulus dalam pendidikan taruna Akpol.
"Awalnya dia (AFR) minta Rp 1 miliar dulu, kemudian kita sepakat. Kemudian, naik lagi Rp 1,5 miliar (akhirnya diserahkan)," ungkap Sherly.
Usai diberi uang, AFR kemudian kembali meminta dana sebesar Rp 3 miliar kepada orang tua korban. AFR saat itu berdalih karena banyak pesaing.
"Jadi kita percaya, karena dia juga kasih lihat rumahnya dan mobilnya. Jadi kita percaya bilang dia orang berada," tuturnya.
Namun, saat tiba pengumuman kelulusan taruna Akpol, ternyata Gonzalo dinyatakan tidak lulus dalam seleksi. AFR pun, kata Sherly kembali menawarkan kuota jalur khusus dan menjanjikan Gonzalo pasti lulus taruna Akpol.
"Jadi dibawalah Gonzalo ke Semarang. Di sana Gonzalo di simpan. Dia bilang dipertemukan Gonzalo dengan Kapolri makan siang," ucap Sherly.
Keluarga Gonzalo mengira putra mereka sudah mengikuti pendidikan di Akpol. Namun kenyataannya, Gonzalo hanya dijadikan alat untuk memeras keluarga Gonzalo.
Bahkan, kata Sherly, pelaku memaksa Gonzalo berbohong kepada keluarganya dan mengklaim telah bertemu dengan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Gonzalo dipaksa berbohong. Pelaku mengancam bahwa jika Gonzalo tidak menurut, dia tidak akan diurus dan tidak bisa bertemu Kapolri," tandasnya.
Dia menambahkan, hingga kini AFR belum pernah mengembalikan kerugian tersebut. Sehingga pihak keluarga melaporkan kasus ini ke polisi.
"Rp 4,9 Miliar, termasuk ada emas batangan tiga, emas berupa kalung. Belum (pengembalian), tidak ada sama sekali, malahan dia (AFR) bilang kalau sudah tertangkap tidak mau mengganti," ucapnya.