Cerita Peserta Difabel Ikut Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri di Depok
Merdeka.com - Kegigihan Muhammad Wildan Kausar patut ditiru. Dia salah satu peserta difabel dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer–Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK–SBMPTN) tahun 2022. Dirinya tak merasa minder dengan peserta umumnya. Sebelum menjalani ujian, Wildan terus berlatih soal agar bisa menyelesaikan dengan lancar dan berharap lulus.
Niatnya adalah bisa masuk Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Wildan pun banyak berlatih soal-soal ujian dan merasa percaya diri ketika mengerjakan soal.
"Untuk mengikuti ujian UTBK ini, saya melakukan persiapan dengan belajar dan berlatih soal. Selain itu, saya juga mengikuti bimbingan belajar dari sekolah dan bimbingan belajar online untuk menambah dan meningkatkan pemahaman materi," kata Wildan, Jumat (20/5).
-
Siapa yang harus mengikuti UTBK? Setiap pelajar yang yang mendaftar jalur SNBT harus mengikuti UTBK untuk menentukan lolos atau tidak di PTN pilihannya.
-
Bagaimana cara UTBK dilakukan? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
Apa itu UTBK? UTBK adalah ujian atau tes yang bisa Anda ambil untuk masuk ke perguruan tinggi pilihan. UTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer, yang berarti Anda akan menggunakan perangkat komputer selama ujian, dan bukan dengan pensil serta lembar jawaban.
-
UTBK apa itu? UTBK adalah ujian atau tes seleksi untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang harus dilalui calon mahasiswa yang mendaftar jalur SBMPTN atau sekarang disebut juga dengan SNBT.
-
Bagaimana Yubita belajar untuk ujian masuk UGM? Sembari menunggu kesempatan seleksi masuk perguruan tinggi, Yubita mengisi hari-harinya dengan membaca dan latihan soal-soal tes. Ia menjalani semua proses itu dengan tenang dan tawakal. Nilai-nilai Yubita di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Karangayung sebenarnya tidak terlalu jelek dengan rata-rata nilai Ujian Sekolah mencapai 85,46.
-
Bagaimana cara mendaftar UTBK? Secara umum tahapan pendaftaran UTBK-SNBT yaitu sebagai berikut:1. Registrasi Akun SNBTWajib bagi semua calon pendaftar UTBK-SNBT menggunakan NISN, NPSN, dan Tanggal Lahir di laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id. 2. Loginmenggunakan akun SNPMB di https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id.3. Memilih Menu Verifikasi dan Validasi Data Mengisi dan melengkapi biodata, unggah pas foto berwarna terbaru, dan verifikasi biodata serta unduh dan unggah pernyataan tuna netra/low vision4. Memilih Menu Pendaftaran UTBK-SNBTMemilih Program Studi, Mengunggah Portofolio, Memilih Pusat UTBK PTN, dan memperoleh Slip Pembayaran Biaya UTBK5. MembayarAkan diumumkan kemudian.6. Mencetak Kartu Peserta UTBK-SNBT Login ke laman https://portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id memilih menu pendaftaran UTBK-SNBT untuk unduh Kartu Peserta UTBK.
Selain Wildan, ada 34 peserta difabel lain yang menjalania UTBK di kampus UI, Depok. Peserta difabel tersebut terdiri dari 12 orang penyandang disabillitas tunanetra dan 23 orang tunadaksa. Wildan mengalami gangguan penglihatan sejak umur sembilan tahun.
Namun dia berhasil lulus dari SMAN 54 Jakarta dan meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ketika proses pendaftaran, dia dibantu oleh teman-temannya dan pendamping Panti Sosial Bina Netra Rungu Wicara Cahaya Bathin Cawang. Dia mendaftar dengan pilihan pertama Pendidikan Khusus di UNJ.
"Awalnya saya memilih Pendidikan Masyarakat untuk di urutan pertama, lalu Pendidikan Khusus. Tetapi, saya berkonsultasi dahulu dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK). Setelah dilihat dari nilai dan hasil konsultasi, saya disarankan untuk memilih Pendidikan Khusus pada pilihan pertama. Sebenarnya, saya juga tertarik dengan jurusan Ilmu Komunikasi, namun setelah konsultasi dengan guru BK, saya memantapkan untuk memilih Pendidikan Khusus," ceritanya.
Besar harapannya agar dia bisa lolos masuk sesuai pilihan. Wildan memiliki impian agar ketika selesai mengenyam pendidikan di Pendidikan Khusus, nantinya dia bisa menjadi guru bagi anak difabel. Pasalnya, dia melihat masih banyak sekolah umum di Indonesia yang belum memiliki guru pendamping khusus bagi murid yang memiliki keterbatasan.
"Selama proses ujian saya dapat mengerjakan soal dengan baik dan merasa tercukupi dengan fasilitas yang sudah disediakan UI," ungkapnya.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia mengatakan, UI senantiasa memberikan mewujudkan UTBK yang ramah difabel. Misalnya dengan menyiapkan segala perlengkapan yang yang diperlukan dan disesuaikan dengan para peserta disabilitas tunanetra dan disabilitas tunadaksa. Mulai dari lokasi, alat khusus seperti reglet, stylus, kertas braille, dan juga headset yang digunakan untuk mendengarkan soal dari fitur screen reader yang diberikan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
"UI senantiasa meyakini bahwa education for all. Pada Maret lalu, kami baru mewisuda Muhammad Erwin Althaf dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Keterbatasan pendengaran yang dialami sejak lahir, tidak mengurungkan niatnya untuk mencapai cita-cita, yakni membangun sistem usaha terpadu yang mandiri dalam perencanaan, pengelolaan, dan penggunaan sumber daya keuangan," katanya.
Tahun ini di UI ada 35 peserta difabel yang menjalani UTBK. Untuk peserta disabilitas tunadaksa, ujian dilaksanakan di Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Gedung Lama, sedangkan bagi peserta disabilitas tunanetra, ujian dilakukan pada sesi khusus pada Kamis (19/5) di Laboratorium 1105 Fasilkom Gedung Lama, Kampus Depok. Peserta disabillitas didampingi oleh petugas, dan yang melakukan pengecekan kelengkapan ujiannya dari pihak Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah mahasiswa difabel yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya.
Baca SelengkapnyaKisah mahasiswa fakultas hukum ini sungguh menggugah. Keterbatasan tak menghalanginya menjadi sosok berprestasi.
Baca SelengkapnyaPerjalanan pendidikan Raditya Arief Putrasetiawan bisa menjadi pemicu semangat banyak orang.
Baca SelengkapnyaUTBK adalah singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer. Ujian ini wajib dilakukan sebelum masuk universitas.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaUTBK menjadi bagian dalam proses seleksi masuk PTN di Indonesia. Ini adalah pintu gerbang yang mengukur pemahaman akademik dan kemampuan calon mahasiswa.
Baca SelengkapnyaFarrel menulis skripsi soal hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaIa pun menjelaskan seminarnya menggunakan bahasa isyarat.
Baca SelengkapnyaPotret perjuangan seorang polisi disabilitas saat akan ikuti ujian perwira.
Baca SelengkapnyaPelbagai prestasi sudah ditorehkan Dyah semenjak duduk di bangku sekolah menengah.
Baca SelengkapnyaRahmat Amrozi belajar Alquran dengan metode bersama Mbah Budi di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di dekat rumahnya.
Baca Selengkapnya