Cerita Relawan Tiga Hari Menangkap Buaya 2 Meter di Rawa Dekat Permukiman Warga
Merdeka.com - Relawan gabungan di Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil menangkap buaya betina dengan panjang 2 meter di area rawa dekat ruas tol Samarinda-Balikpapan, Kamis (5/5) malam. Relawan berjibaku di dalam lumpur.
Rafi (21), salah seorang relawan Samarinda Animal Rescue bercerita, keberadaan buaya itu diperoleh relawan sejak Selasa (3/5). Rafi memperoleh foto dan video.
"Kami terima informasi waktu hari lebaran kedua jam 11 siang," kata Rafi, mengawali perbincangan bersama merdeka.com, Jumat (6/5).
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Bagaimana cara mengevakuasi buaya? Agar penyelamatan berlangsung aman, bagian kepala buaya ditutupi dengan karung, serta moncongnya diikat tali dengan prosedur yang aman bagi hewan tersebut.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
-
Bagaimana cara warga menangkap ikan? Mereka hanya diperkenankan menangkap ikan menggunakan tangan dan jaring.
-
Bagaimana nelayan menangkap Ikan Tuhuk? Biasanya, para nelayan menangkap dengan cara memancing, apabila menggunakan jaring justru meruskanya.
Berbekal peralatan penangkapan dan evakuasi buaya, tim mengatur strategi dan menyisir lokasi rawa. Mereka menyisir rawa selama tiga hari. Sejak Selasa hingga Kamis (5/5).
"Sambil bawa jaring, kita coba beri umpan bebek belum disambar (buaya). Kita gunakan lagi cara baru, bersihkan semak dan daun enceng gondok di rawa itu lalu gunakan setrum, tidak ada respons dari buaya itu," ujar Rafi.
Cara lainnya memancing respons buaya adalah dengan menerjunkan perahu untuk menyisir. Namun tidak juga mendapat respons.
"Juga digunakan alat berat untuk menjebol bagian rawa sebagai jalan membuang air dalam kolam rawa itu. Begitu air surut, kita terjun lagi," tambah Rafi.
Tim akhirnya memutuskan penyisiran dengan menceburkan diri di kubangan lumpur. Akhirnya berbuah hasil. Terlihat pergerakan satwa melata itu, tim relawan gabungan lantas gerak cepat melakukan penangkapan.
"Kita gunakan jaring dan tali supaya buaya itu tidak kabur. Akhirnya sekitar jam 8.30 malam berhasil ditangkap dan dibawa ke posko VI Disdamkar Samarinda di Palaran," terang Rafi.
Satwa melata itu memiliki panjang 2 meter dan berjenis kelamin betina. Kabarnya, buaya itu sudah ada sejak 2019. Meski tidak semua warga mempercayainya. Meski berada di dekat permukiman, namun sejauh ini belum ada warga melaporkan ternaknya dimangsa buaya itu.
"Jadi waktu hari lebaran kedua itu, begitu ada foto dan video buaya itu baru banyak warga percaya. Sementara ini kita pantau lagi. Kalau masih ada buaya lain, kita langsung bergerak lagi turunkan tim," jelas Rafi.
Buaya itu telah diserahkan ke BKSDA Kalimantan Timur siang ini untuk penanganan lebih lanjut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBuaya itu mencoba untuk menerkam petugas yang mencoba menangkapnya.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaSetelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca Selengkapnya