Cerita Suami Istri Asal Prancis 3 Tahun Keliling Dunia Naik Sepeda
Merdeka.com - Sepasang suami istri asal Morlaix Prancis keliling dunia menggunakan sepeda. Alasannya sederhana, mereka hanya ingin belajar budaya dan kesenian daerah yang ada di seluruh dunia. Senin, 29 Juli 2019, Bernadette dan Richard yang telah berusia 60 tahun tiba di Ponorogo.
Keduanya sempat dikira rombongan pengisi acara Ponorogo International Mask and Foklore Festival yang berlangsung pada 27-30 Juli 2019. Namun Bernadette membantahnya.
"Bukan, kami bukan dalam rombongan tersebut. Kami berasal dari Morlaix Prancis," kata Bernadette dengan Bahasa Inggris, saat dihampiri Liputan6.com.
-
Apa tujuan perjalanan bersepeda? Kita bersepeda sambil beribadah untuk memenuhi panggilan Allah SWT. Kita akan menempuh perjalanan kurang lebih delapan bulan untuk haji 2024.
-
Kenapa mereka memilih bersepeda? Sepeda dipilih sebagai alat transportasi karena mereka tak mau menunggu lama berangkat haji sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
-
Siapa yang berlibur ke Prancis? Sudah beberapa hari ini Aura Kasih berada di Prancis.
-
Di mana lokasi Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia? Museum tersebut terletak persis di Jalan Raya Serang – Pandeglang Km.5, Karundang.
-
Dimana mereka berlibur? Baru-baru ini, keduanya menikmati liburan di Palu.
-
Negara mana yang mereka lalui? Mereka akan bersepeda melintasi negara seperti SIngapura, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Uni Emirat Arab.
Keduanya lantas menunjukkan sepeda mereka yang diparkir di dekat Pendopo Pemkab Ponorogo. Menurutnya, saat masuk ke kompleks perkantoran Pemkab Ponorogo hanya ingin beristirahat. Dan tidak tahu jika sedang ada acara.
Terlihat, di dua sepeda itu peralatan yang dibawa keduanya sangat lengkap. Mulai dari peralatan bengkel sederhana hingga peralatan sehari-hari.
Bernadette mengaku, mereka telah bersepeda keliling dunia selama 3 tahun. "Tiga tahun lalu saya dan suami berangkat dari rumah kami di Prancis," katanya.
Niat untuk mempelajari budaya di dunia mendorong mereka sampai ke Ponorogo. Di kota kecil seperti Ponorogo, kata mereka, banyak budaya dan kesenian yang bisa mereka pelajari.
"Orangnya ramah-ramah. Seperti di Ponorogo ini," tambahnya.
Untuk menuju kota kecil, lanjut dia, dia dan suami hanya bermodal peta dunia. Setiap negara dan kota yang sudah dikunjungi selalu ditandai. Sehingga mereka tahu jika sudah mengunjungi negara dan kota itu.
Selama 3 tahun keduanya sudah mengunjungi 7 negara. Indonesia dan Ponorogo adalah kota terakhir yang dikunjungi oleh mereka sebelum harus kembali ke negara asalnya di Prancis.
"Ponorogo adalah kota terakhir. Jika sudah puas berkeliling di Ponorogo saya akan kembali ke Prancis," tuturnya.
Bernadette juga mengakui keramahan orang Indonesia. Hal tersebut dibuktikan setiap desa yang dikunjunginya selalu disambut hangat warga.
"Seperti sekarang. Saya diberi kaos oleh Bupati. Juga disuruh makan juga. Sangat asyik dibanding negara lain yang saya kunjungi," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pasangan suami istri bagikan perjalanan gowes ke Makkah ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMereka akan bersepeda melintasi berbagai negara selama delapan bulan
Baca SelengkapnyaKetiganya menjawab jika mereka membutuhkan waktu kurang lebih 7 bulan di perjalanan.
Baca SelengkapnyaMomen pria asal Indonesia naik sepeda ke Mekkah. Tempuh waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaFauna Sukma Prayoga mengunjungi 85 negara dengan sepeda hanya dalam waktu 5 tahun.
Baca SelengkapnyaKini, Melissa dan sang suami diketahui tengah berlibur ke Prancis.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, berkeliling daerah menggunakan sepeda memiliki kenangan tersendiri.
Baca SelengkapnyaMenikah dan punya anak bukan halangan untuk terus mewujudkan mimpi.
Baca SelengkapnyaIa mempelajari budaya dan mencicipi kuliner baru pada setiap negara yang disinggahi
Baca SelengkapnyaRafli Purnama unggah rencana gowes ke Makkah bareng istri, dapat banyak doa dari warganet.
Baca SelengkapnyaSandra Dewi dan Harvey Moeis sedang menikmati momen kebersamaan di Prancis.
Baca SelengkapnyaBule Belanda merasakan keindahan alam Sunda dan keramahan warganya hingga diberi oleh-oleh pisang emas.
Baca Selengkapnya