Cerita Tahanan di Kutai Kartanegara Kangen Anak, Nekat Kabur Malah Tak Bertemu
Merdeka.com - Pelarian Wahyudi (30) akhirnya berakhir setelah delapan hari kabur dari ruang tahanan Polsek Tenggarong. Tersangka kasus penggelapan sepeda motor ini kembali ditangkap setelah kembali ke Kutai Kartanegara setelah sempat mengunjungi Kota Samarinda dan Bontang.
Wahyudi kembali ditangkap tim gabungan Polsek Tenggarong dan Polres Kutai Kartanegara saat berada di salah satu pondok jalan poros Samarinda-Tenggarong, Minggu (7/8) malam sekitar pukul 19.00 WITA.
"Benar, sudah kita amankan. Sekarang sudah di Polsek lagi," kata Kapolsek Tenggarong AKP Yasir dikonfirmasi merdeka.com, Senin (8/8).
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Kenapa Wawan ditangkap? Wawan ditangkap karena menerima paket sabu dari Pekanbaru dengan modus ekspedisi helm.
Dalam pelariannya, Wahyudi sempat berada di Loa Janan, Kota Samarinda. Dia bahkan sempat menumpang kendaraan orang lain hingga ke Kota Bontang.
Saat ditanya alasannya kabur, Wahyudi mengaku kangen pada anaknya. "Dia (Wahyudi) bilang mau menemui anaknya di Bontang. Istri dan anaknya sebenarnya ada di Bengalon (Kabupaten Kutai Timur). Tapi dia dapat informasi istri dan anaknya di Bontang. Dicari di Bontang, tidak ketemu," ujar Yasir.
Gembok Tidak Rusak
Yasir kembali menerangkan, setelah gagal bertemu anaknya di Bontang, Wahyudi kembali ke Kutai Kartanegara. Dia melalui jalan poros Samarinda-Tenggarong, lalu tertangkap kembali.
Ditanya terkait proses kaburnya Wahyudi, Yasir menduga pria itu bisa kabur karena personel jaga tidak mengaitkan rapat pengait gembok sel tahanan.
"Gembok dilepas, tidak dirusak, dan masih bisa dipakai. Mungkin anggota memasukkan pengait tidak terlalu dalam. Kalau pengait gembok benar, itu tidak bisa dilepas. Ya, itu yang dimanfaatkan buat kabur," jelas Yasir.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaTim gabungan akhirnya mengamankan Nurmawati, tahanan wanita yang kabur dari Lapas Klas II A Tangerang, Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaJunaedi ditangkap pada pukul 04.00 Wita, di Desa Tanralili, Kecamatan Moncong Loe, Kabupaten Maros.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, belasan tahanan kabur itu terjadi pada Senin (19/2) sekitar pukul 02.40 WIB setelah kedapatan laporan dari warga sekitar
Baca SelengkapnyaJunaedi terpaksa dibui karena kasus pencurian. Dia kabur dengan cara merusak teralis besi blok hunian
Baca SelengkapnyaTersangka mencoba menghidupkan sepeda motor dengan kunci kontak miliknya.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca SelengkapnyaSaksi warga dan pelaku N karena mengalami luka-luka langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Husada.
Baca Selengkapnya