Cileungsi diteror 3 buaya, 1 berhasil ditangkap usai kerahkan 9 tim gabungan
Merdeka.com - Puluhan personel dari sembilan organisasi di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikerahkan dalam kegiatan perburuan sejumlah buaya di Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi, Minggu (7/10).
"Satu dari tiga ekor buaya sudah berhasil kami evakuasi dari Sungai Cileungsi," kata Ketua Komunitas Peduli Sungai Ciliwung-Cisadane (KP2C) Puarman di Bekasi.
Tim evakuasi gabungan itu terdiri atas Tim Penanggulangan Bencana Desa (TPBDes) Bojongkulur, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Bogor, Tim Kampung Siaga Bencana Bojongkulur, Taruna Siaga Bencana Kabupaten Bogor, Tim Rescue Darusallam, Tim KP2C, Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Bojongkulur.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
Selain itu, ada pula perwakilan dari unsur pemerintah daerah dan kepolisian, di antaranya Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Polsek Gunung Puteri.
Tim tersebut berhasil menangkap seekor buaya betina jenis crocodylus porosus atau buaya muara pada Sabtu (6/10) malam dari Sungai Cileungsi.
"Alhamdulillah, pukul 21.00 WIB sudah tertangkap seekor buaya muara sepanjang 130 centimeter berjenis betina," kata Puarman.
Dikatakan Puarman, penangkapan buaya berwarna hijau kehitam-hitaman itu berlangsung saat tim menyusuri Sungai Cileungsi hingga ke Jembatan Pasar Pocong, Kecamatan Bantargebang yang berbatasan dengan Vila Nusa Indah Bojongkulur, Kabupaten Bogor.
"Kami menangkap buaya tersebut menggunakan metode setrum berkekuatan sekitar 24 Va berikut jaring," katanya.
Saat buaya dikejutkan dengan listrik, kata dia, kemudian petugas bergerak menutup tubuh buaya dengan jaring, khususnya pada bagian mulut. Setelah dalam keadaan lemas dan terjerat jaring, petugas mengevakuasi buaya dengan cara mengikat rahang buaya menggunakan selotip berikut keempat kakinya.
"Setelah itu, langsung kami serahkan kepada BKSDA Kabupaten Bogor untuk dikembalikan ke penangkaran untuk dirawat," katanya.
Puarman menambahkan, buaya tersebut adalah satu dari tiga buruan yang kini masih berkeliaran bebas di sekitar aliran Sungai Cileungsi dan Kali Bekasi.
"Masih ada satu ekor lagi buaya muara berwarna putih dengan panjang 180 CM dan satu buaya senyulong sepanjang 1,5 meter yang belum berhasil ditangkap," ujarnya.
Puarman memastikan, perburuan buaya akan terus berlangsung hingga seluruhnya tertangkap untuk dievakuasi ke pihak yang berwenang.
"Untuk operasi penangkapan akan dilanjutkan kembali pada Selasa (9/10) hingga selesai," katanya.
Rumor terkait buaya di wilayah perbatasan Kecamatan Gunung Puteri Kabupaten Bogor dengan Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi itu muncul sejak viral di media sosial pada kurun dua pekan terakhir.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman menjalin koordinasi bersama instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi dan BKSDA Kabupaten Bekasi memulai perburuan ketiga ekor buaya tersebut sejak sepekan terakhir.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga warga di Desa Terusan Laut, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, nekat beternak buaya dalam rumah mereka.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca Selengkapnya