Ini Langkah Pertama Dilakukan Gus Kikin Usai Ditunjuk Jadi Ketua PWNU Jatim
Gus Kikin hanya menjalankan amanat yang telah diberikan PWNU Pusat di Jakarta.
Gus Kikin hanya menjalankan amanat yang telah diberikan PWNU Pusat di Jakarta.
Ini Langkah Pertama Dilakukan Gus Kikin Usai Ditunjuk Jadi Ketua PWNU Jatim
Gus Kikin atau KH Abdul Hakim Mahfudz, pengasuh pondok pesantren Tebuireng Jombang, buka suara terkait penunjukkan dirinya sebagai Pj (Penjabat) Ketua PWNU Jatim (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur).
Gus Kikin mengaku biasa saja menanggapi penunjukkan tersebut, lantaran sebelumnya sudah pernah menjadi pengurus di PWNU.
"Awalnya, saya memang ditawari untuk menjadi Ketua PWNU Jatim. Dan itu saya anggap biasa. Karena saya juga pernah berada di pengurus PWNU Jatim" ujar Gus Kikin, Kamis (11/1).
Namun karena keputusan itu merupakan hasil rapat gabungan tanfidziyah dan syuriah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) di Jakarta, ia pun akhirnya menyatakan kesediaannya.
"Bagi saya kalau ada yang lain bersedia, lebih bagus. Tapi karena keputusan ini hasil rapat gabungan, ya sudah saya ikut keputusan rapat gabungan itu," lanjut Gus Kikin.
Lantas apa yang akan dilakukan sesudah ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? Gus Kikin mengatakan, dirinya akan melakukan taaruf (perkenalan) terlebih dulu. Karena Gus Kikin sudah lama tidak ke PWNU Jatim.
"Saya butuh pengenalan dulu kepada yang lain. Juga untuk mengetahui apa yang sudah dilakukan, yang bagus kita lanjutkan. Inovasi-inovasi akan kita lakukan. Ya, intinya kita mengalir saja," ujar cicit Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari ini.
Kemudian bagaimana terkait persiapan Musywil (Musyawarah Wilayah) PWNU Jatim?
"Kalau soal itu sudah ada mekanismenya. Perangkatnya sudah ada. Sekretarisnya juga ada. Semuanya sudah standar," pungkasnya.
Disinggung soal dinamika perpolitikan jelang pemilihan presiden (Pilpres) saat ini, ia pun menjawabnya secara diplomatis.
"NU mengikuti perpolitikan iya. Tapi NU sendiri harus kita jadikan rumah untuk membangun bangsa. Rumah yang kita jadikan untuk membangun ukhuwah atau persatuan. Kalau urusan bernegara menggunakan jalur politik. Tapi bisa pulang lagi ke NU untuk bersama-sama membangun bangsa," ujar Gus Kikin.
Disinggung dengan Tebuireng yang beberapa waktu lalu menjadi tuan rumah pertemuan kiai NU kawasan Mataraman Jatim dengan Prabowo Subianto, Gus Kikin mengatakan bahwa sebagai tuan rumah pihaknya menghormati siapapun tamu yang berkunjung ke Tebuireng.
"Memang benar, beberapa waktu lalu ada pertemuan itu. Tapi saya tidak pernah mengatakan soal dukungan (di Pilpres). Kembali lagi, bagi saya NU adalah rumah untuk membangun bangsa. Sedangkan politik adalah warga negara," ungkapnya.
Diketahui, rapat Gabungan Syuriah dan Tanfidziyah Pengurus Besar NU (PBNU), Rabu (10/1), menetapkan cicit Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari; KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai nakhoda baru PWNU Jawa Timur.
Gus Kikin adalah putra almarhum KH Mahfudz Anwar dan Nyai Hj Abidah Ma'shum. Dari jalur ibu, nasabnya bersambung kepada Nyai Hj Khoiriyah Hasyim, putri sulung Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari yang diperistri KH Ma’shum Ali, ahli falak asal Gresik dan pengarang kitab Amtsilah Tasrifiyah, atau kakak kandung KH Adlan Ali Cukir.
Sedangkan dari jalur ayah, nasabnya bersambung kepada KH Anwar bin Alwi, pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi’in Paculgowang, Jombang. Dari jalur ayah ini, Gus Kikin terhitung masih adik sepupu KH Anwar Manshur, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, yang saat ini menjabat Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.