Mengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim
Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Mengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menunjuk KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Gus Kikin menggantikan KH Marzuki Mustamaryang dicopot sebagai Ketua PWNU Jatim.
Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1). Rapat gabungan itu dipimpin langsung Rais Aam KH Miftachul Ahyar dan juga dihadiri Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf serta jajaran Syuriah dan Tanfidziyah.
"Alhamdulillah rapat gabungan bulat menetapkan Gus Kikin menjadi Pj Ketua PWNU Jatim menggantikan KH Marzuki Mustamar," kata Sekjen PBNU Gus Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam keterangan tertulis, Kamis (11/1).
Gus Kikin akan menjabat hingga diselenggarakannya Musyawarah Wilayah NU Jawa Timur.
Musyawarah Wilayah NU Jawa Timur itu rencananya akan digelar pada bulan Maret 2024 mendatang.
Musyawarah itu digelar lantaran masa jabatan Ketua PWNU Jawa Timur sebelumnya; KH Marzuki Mustamar habis pada September 2023, namun mendapatkan SK perpanjangan jabatan sementara.
Gus Ipul mengungkap, Gus Kikin ditunjuk dengan beberapa alasan. Pertama karena Gus Kikin telah berpengalaman bahkan saat ini menjabat sebagai salah satu Ketua PBNU. Kedua, sebab yang bersangkutan juga menjadi pengasuh pesantren Tebuireng.
"Beliau juga cucu Hadratussyaikh, InsyaAllah akan mampu menjalankan kepemimpinan organisasi dalam masa transisi ini," ujar Gus Ipul.
Sebagai informasi, rapat gabungan pengambilan keputusan dipimpin langsung Rais Aam KH Miftachul Ahyar, hadir juga Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf serta jajaran Syuriyah dan Tanfidziyah.
Mereka bersuara bulat menerima pemberhentian KH Marzuki dan pengangkatan Gus Kikin.
"Terkait alasan pemberhentian KH Marzuki sekali lagi saya tegaskan ini masalah internal dan elah dianggap memenuhi syarat untuk pemberhentian," kata Gus Ipul.
Sosok Gus Kikin bukan orang baru di salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.
Dikutip dari situs NU Online, Gus Kikin saat ini menjabat pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Dia menggantikan KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang wafat pada 2020 lalu. Gus Kikin mengaku dipilih menjadi Pengasuh Pesantren Tebuireng, melalui musyawarah keluarga dengan melibatkan seluruh keturunan KH M Hasyim Asy’ari, selaku pendiri pesantren.
Gus Kikin adalah putra almarhum KH Mahfudz Anwar dan Nyai Hj Abidah Ma'shum. Dari jalur ibu, Gus Kikin bersambung kepada Nyai Hj Khoiriyah Hasyim, putri sulung Hadratus Syaikh KH M Hasyim Asy'ari yang diperistri KH Ma'shum Ali, ahli falak asal Gresik dan pengarang kitab Amtsilah Tasrifiyah, atau kakak kandung KH Adlan Ali Cukir.
Sementara dari jalur ayah, keturunannya bersambung kepada KH Anwar bin Alwi, pendiri Pondok Pesantren Tarbiyatun Nasyi'in Paculgowang, Jombang.
Dari jalur ayah ini, Gus Kikin terhitung masih adik sepupu KH Anwar Manshur, pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, yang saat ini menjabat Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.
Pendidikan
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur kelahiran 17 Agustus 1958 ini menempuh pendidikan formal di Madrasah Ibtida'iyah Parimono tahun 1963–1970. Kemudian Gus Kikin melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Jombang pada tahun 1971–1973, kemudian SMA Negeri 2 Jombang pada tahun 1974–1977.
Setelah selesai Sekolah Menengah Atas, Gus Kikin melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta pada tahun 1975–1979.
Kemudian pada tahun 2013, Gus Kikin melanjutkan pendidikan di Universitas Terbuka jurusan komunikasi.
Pengusaha
Selain sebagai ulama, Gus Kikin dikenal sebagai pengusaha. Pelbagai usaha itu dijalaninya setelah merampungkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta dan menempuh praktik pelayaran selama 3 tahun, Gus Kikin menjadi pegawai di Djakarta Lloyd. Pada tahun 1988, saat usianya 30 tahun, Gus Kikin menjadi kepala Djakarta Lloyd cabang Kota Cilegon.
Pada tahun 1998, Gus Kikin mendirikan 5 perusahaan di Kota Surabaya, dan pada tahun 2000, Gus Kikin mendirikan kantor di Jakarta.
Perusahaan didirikan Gus Kikin di antaranya, Bama Buana Sakti di bidang transportasi, Bama Bhakti Samudra di bidang pelayaran, Bama Bumi Sentosa di bidang kontraktor migas, Bama Bali Sejahtera di bidang teknologi informasi, Bama Berita Sarana di bidang media televisi. Hingga kini, perusahaan yang didirikan Gus Kikin berjumlah 22 perusahaan.
Adapun usaha di bidang minyak dan gas bumi, sumur gas pertamanya berada di Kabupaten Sumenep. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi merupakan PT. Energi Mineral Langgeng.