Dalam Sebulan, 3 dari 45 Pasien DBD di Samarinda Meninggal
Merdeka.com - Demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan virus Dengue, dan diakibatkan nyamuk Aedes Aegypti, menyebar dengan cepat di Samarinda, Kalimantan Timur. Medio November-Desember 2018, ada 45 orang penderita DBD. Tiga diantaranya, meninggal dunia.
Sepanjang hari ini, relawan kebencanaan di Samarinda, menghimpun data penderita DBD, yang dirawat di sejumlah rumah sakit. Sementara, ada 45 penderita.
Lebih 45 penderita itu, berasal dari kecamatan Samarinda Ulu, kecamatan Sambutan, hingga bertempat tinggal di kecamatan Samarinda Utara. Terbanyak, bertempat tinggal di kawasan Lempake, Samarinda Utara.
-
Di mana kasus DBD di Jakarta dirawat? Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) masih tercatat di RSUD Taman Sari, Jakarta Barat. Setidaknya, ada 14 orang pasien yang masih dirawat karena DBD di RSUD Taman Sari.
-
Apa yang menyebabkan banyaknya pasien DBD di RSUD Tamansari? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Siapa yang jadi korban DBD di Jepara? Lima belas warga sudah jadi korban.
-
Apa saja penyakit yang diderita warga Bantargebang? Pemkot Bekasi mengakui warga di sekitar TPST rentan mengalami masalah kesehatan. Misalnya, gangguan pernapasan, kulit hingga diare.
-
Siapa yang lebih banyak terkena DBD di Jakarta Barat? Pasien mayoritas merupakan anak-anak. 'Total pasien sudah dirawat sejak 1 Januari 2024 sampai dengan hari ini ada 67 kasus. 70 persen kasus adalah anak-anak dan mayoritas usia SD dan SMP,' kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/3).
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
"Kami catat hari ini, ada 8 penderita asal Lempake. Setidaknya ini menjadi bisa menjadi perhatian serius pemerintah, melalui instansi terkait, semisal melakukan fogging," kata salah satu koordinator relawan Info Taruna Samarinda, Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Senin (31/12) malam.
Joko menerangkan, dari 45 orang penderita DBD, tiga orang di antaranya meninggal dunia. "Tiga penderita yang meninggal itu, ada di Bukuan (kawasan Palaran), di Handil Bhakti dan di Talangsari. Jadi, sekarang ada 42 penderita dirawat," ujar Joko.
Dikonfirmasi, Humas RSUD AW Sjachranie Samarinda, dr Arysia Andhini menerangkan, saat ini, RSUD AW Sjachranie merawat 10 pasien, dimana 8 orang di antaranya merupakan pasien anak, dan sisanya dewasa.
"Dua di antaranya pasien anak, harus dirawat di ruang PICU, karena mengalami Dengue Shock Syndrome, yang ditandai dengan suhu tubuh di bawah normal, dan nadi serta tensi menurun karena trombosit menurun drastis," kata Arysia, Senin (31/12).
Secara umum menurut Arysia, penderita DBD tidak harus dirawat di rumah sakit. "Di puskesmas biasanya melakukan perawatan pendukung, dan pemeriksaan darah. Sedangkan, untuk penanganan Dengue Shock Syndrome, hanya bisa dilakukan di rumah sakit," ujar Arysia.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaRSUD Tamansari Rawat 67 Pasien DBD Sejak Januari 2024, Mayoritas Anak-Anak
Baca SelengkapnyaKasus demam berdarah di Probolinggo merupakan yang tertinggi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSelain jemaah meninggal, belasan calon haji tertunda keberangkatannya
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaGudang terbakar tersebut tidak berizin dan diduga tabung yang ada oplosan.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, masih ada 55 jemaah haji yang sakit.
Baca Selengkapnya