Data September 2020: Angka Kesembuhan Covid-19 di Indonesia 72%, Kematian 3,89%
Merdeka.com - Data dari Kementerian Kesehatan, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia per 22 September 2020 sudah mencapai 252.923 kasus. Dari angka tersebut, jumlah pasien sembuh mencapai 184.298 orang. Sedangkan jumlah pasien meninggal mencapai 9.837 orang.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat setiap hari. Angka persentase kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia berada di kisaran 72 persen secara nasional. Tiga wilayah yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Tengah mencatat kesembuhan tertinggi.
"Total jumlah pasien sembuh sejak Maret 2020 hingga saat ini, sudah lebih dari 180 ribu orang, atau lebih dari 72 persen pasien positif COVID-19 di Indonesia sembuh," ujar Juru Bicara Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro, kemarin.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Angka kesembuhan menjadi bagian penting bagi para tenaga medis dan ilmu kesehatan di Indonesia. Sebab, Covid-19 tergolong baru dan masih perlu dipelajari. Kesembuhan pasien terjadi berkat terobosan baru dalam dunia medis yaitu terapi yang digunakan untuk pasien.
"Salah satunya melalui pasien yang telah sembuh yaitu didapatkan terobosan ilmu kesehatan seperti penggunaan plasma konvalesen hingga rangkaian terapi atau kombinasi obat serta suplemen yang direkomendasikan," ungkap Reisa.
Angka kesembuhan juga memberikan informasi terkait pemetaan virus. Tujuannya jelas, untuk pengembangan vaksin Covid-19 yang kini sedang diteliti.
Jangan Pesimis
Tingginya angka kesembuhan dari cirus Covid-19 membuat pemerintah optimistis. Presiden Jokowi bersyukur tingkat kesembuhan atau case recovery rate pasien corona di tanah air mulai meningkat. Dari 15 persen pada April menjadi 72,1 persen per Agustus 2020. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dari rata-rata dunia sebesar 69 persen.
"Jumlah kasus aktif atau masih dalam perawatan juga menurun dari 77 persen di April menjadi 23,69 (persen) di bulan Agustus. Ini lebih baik dari rata-rata dunia yakni, 27 persen," tutur Jokowi pada awal September.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan juga mengajak masyarakat tidak pesimis menyikapi pandemi Covid-19 di Indonesia. Sebab, angka kesembuhan di Indonesia cukup tinggi dibanding rata-rata dunia.
"Kita tidak boleh pesimis, tingkat kesembuhan Covid-19 kita ini tertinggi mencapai 72 persen. Kita lebih tinggi dari negara-negara lain atau rata-rata dunia yang mencapai 69 persen," katanya akhir Agustus.
©2020 Merdeka.com
©2020 Merdeka.com
Turunkan Angka Kematian
Yang masih menjadi pekerjaan rumah besar adalah angka kasus kematian. Hingga hari ini, Selasa (22/9), jumlah pasien meninggal mencapai 9.837 orang. Jika dipersentasekan, maka angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih berada di kisaran 3,89 persen.
Pada awal September, persentase angka kematian berada di kisaran 4,2 persen. Di awal masa Pandemi atau April 2020, angka kematian berada di kisaran 7,73 persen.
Presiden Jokowi mengatakan angka kematian di Indonesia masih lebih tinggi daripada rata-rata dunia yakni 3,36 persen. Hal ini harus waspadai agar kepala daerah tidak kehilangan kendali dalam penanganan Covid-19.
"Ini kita masih punya PR besar untuk menurunkan lagi, karena angka fatality rate di negara kita masih lebih tinggi daripada fatality rate global 3,36 persen. Ini pekerjaan besar kita," jelasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaSebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia yang terjadi sepanjang kurun 2022 hingga sekarang, semua varian 2B dan seluruhnya telah sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaSecara kumulatif, kunjungan turis asing ke Indonesia pada periode Januari - Oktober 2023 mencapai 9,42 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca Selengkapnya