Datangi KPK, sejumlah mahasiswa minta Megawati dan BG diperiksa
Merdeka.com - Di tengah panasnya isu revisi UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sejumlah mahasiswa tetap percaya akan independensi dan kinerja lembaga anti rasuah itu dalam memberantas kasus korupsi.
Seperti aksi yang dilakukan himpunan mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) misalnya. Mereka mendatangi gedung KPK untuk mendesak KPK mengeluarkan sprindik guna memeriksa Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri dan pejabat Polri berinisial BG dalam kasus BLBI dan kasus rekening gendut.
"Kami mendesak KPK untuk segera mengeluarkan sprindik, mengusut tuntas dan tangkap Megawati yang diduga terlibat kasus BLBI," ujar Koordinator HIMMAH, Guntur Aditya dalam orasinya di depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (9/10).
-
Apa yang diminta DPR untuk KPK dan Polri? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi 'Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,' tambah Sahroni.
-
Bagaimana cara KKP mendorong usaha pemindangan? Tugas pemerintah bagaimana mendorong usaha ini bisa jalan dan berkembang,“ tuturnya.
-
Kenapa KPK dan Polri harus berkolaborasi? Ini kerja sama dengan timing yang pas sekali, di mana KPK-Polri menunjukkan komitmen bersama mereka dalam agenda pemberantasan korupsi. Walaupun selama ini KPK dan Polri sudah bekerja sama cukup baik, tapi dengan ini, seharusnya pemberantasan korupsi bisa lebih garang dan terkoordinasi dengan lebih baik lagi
-
Apa yang DPR minta KPK usut? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Kenapa DPR mendukung KPK mengungkap kebocoran OTT? 'Komisi III mendukung penuh KPK untuk segera membongkar indikasi ini. Karena kalau sampai benar, berarti selama ini ada pihak yang secara sengaja merintangi dan menghambat agenda pemberantasan korupsi.'
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
"Usut tuntas kasus rekening gendut BG dan keluarkan surat perintah penyidikan baru," sambung dia.
Menurut Guntur, meski di tengah upaya pelemahan KPK, rakyat dan mahasiswa tetap percaya akan kehadiran KPK dalam mengusut kasus korupsi di Indonesia.
"Kami ingin KPK tunjukkan taringnya. Jangan hanya ke bawah. Kami tidak ingin negara ini dimakan oleh tikus-tikus korup. Kami percaya independensi KPK," teriak dia.
Dia pun menambahkan, apabila dua tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti oleh KPK, maka mereka akan terus mendatangi KPK untuk berteriak tentang hal yang sama.
"Apabila tuntutan kami tidak direspons maka secara kontinu kami akan datang ke KPK. Wajar kami sebagai anak bangsa teriak ini kepada KPK," pungkas dia.
Pantauan merdeka.com, aksi puluhan mahasiswa ini berlangsung aman di bawah penjagaan puluhan anggota polisi Polda Metro Jaya. Setelah 40 menit beraksi, mereka pun bergegas meninggalkan gedung KPK.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaKejagung memastikan tidak memiliki hubungan buruk dengan BPK RI.
Baca SelengkapnyaMengawati menganggap anak buahnya dalam beberapa waktu belakangan selalu menjadi target diperiksa KPK terkait dugaan kasus korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaMegawati diketahui menyebut pemberantasan korupsi menurun dan meminta Presiden Jokowi membubarkan KPK.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, KPU dan Bawaslu RI telah diberikan kewenangan untuk mengawasi dan menindak pelanggar pemilu. Namun, kenyataannya tak demikian.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan Megawati, Gerindra tak setuju KPK dibubarkan.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati pun mengkritik soal aturan yang diubah semaunya sendiri.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengklaim Hasto menyebut pernyataan Megawati soal usulan pembubaran KPK dipelintir.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca Selengkapnya