Demensia Bisa Muncul Tiba-Tiba, Jemaah Lansia Diminta Istirahat Cukup & Tak Dehidrasi
Demensia merupakan kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang yang umumnya terjadi pada lansia
Jemaah haji yang berada di Madinah mulai bergeser ke Mekkah.
Demensia Bisa Muncul Tiba-Tiba,Jemaah Lansia Diminta Istirahat Cukup & Tak Dehidrasi
Pelaksanaan operasional ibadah haji memasuki hari ke-10 di Madinah, Arab Saudi. Ribuan jemaah asal Indonesia tengah menjalankan ibadah sunnah di Masjid Nabawi dan ziarah ke tempat-tempat bersejarah yang ada Kota Cahaya ini.
Selama pelaksanaan operasional tim Media Center Haji 2024 banyak menemukan jemaah haji yang diduga mengalami gejala demensia. Salah satunya jemaah haji asal Magetan yang ditemukan di tengah jalan raya.
Wanita paruh baya ini mengaku baru saja mengunjungi rumah saudaranya dan hendak pulang ke rumah mencari angkot. Padahal, tidak ada angkot yang beroperasi di Madinah. Tak hanya itu, dia mengaku tidur di rumah bukan di hotel.
"Dari rumah saudara terus ke jalan cari tumpangan (kendaraan umum). Tidak dari hotel, tidur di rumah tadi," kata jemaah tersebut kepada Media Center Haji, dikutip Selasa (21/5).
Saat dievakuasi, jemaah itu mengaku merupakan jemaah haji asal Magetan. Dia mengatakan akan berangkat ke Madinah esok harinya. Padahal saat kejadian, dia sudah menggunakan gelang identitas dan membawa tas jemaah haji.
"Saya mau berangkat haji besok, sekarang belum," katanya.
Kasus serupa juga kerap ditemukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sejumlah jemaah ditengarai mengalami gejala demensia saat ditemukan petugas haji ketika lupa arah jalan pulang.
Demensia merupakan kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang yang umumnya terjadi pada lansia (usia 65 tahun ke atas).
Kondisi ini sangat dimungkinkan mengingat jemaah lansia pada musim haji tahun ini cukup banyak. Jumlahnya mencapai sekitar 45.000 orang. Kepala Seksi Layanan Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Dokter Leksmana Arry Chandra mengatakan, ada jemaah lansia yang mengalami kelupaan saat sedang menunaikan ibadah haji, baik lupa nama, keluarga, atau merasa dirinya masih berada di kampung halaman.
"Gangguang ini secara umum dipicu oleh dua hal, baik karena faktor sosial atau psikososial maupun faktor pribadi atau psikologis. Selain itu juga dipicu oleh faktor biologis," kata Leksmana di Kantor Daerah Kerja (Daker) Madinah, Selasa (21/5).
Gangguan jiwa jenis ini juga biasanya dipicu faktor genetik. "Mereka sudah memiliki potensi gangguan kejiwaan, kemudian kambuh lagi setibanya di Arab Saudi," imbuh Leksmana.
Demensia biasanya diikuti dengan gangguan cara berpikir, seperti disorientasi tempat, disorientasi waktu, dan disorientasi orang-orang di sekitarnya. Gejala yang bisa terlihat di awal biasanya seperti mudah lupa, terutama untuk kejadian-kejadian yang baru saja dialami.
Kemudian, sulit mempelajari hal baru, sulit konsentrasi. Termasuk sulit mengingat waktu dan tempat, terutama setelah mereka berpindah dari kampungnya. Untuk itu jemaah yang mengalami demensia perlu diberikan stimulasi kognitif.
"Misalnya dengan mengajak pasien ngobrol dan bersosialisasi, atau melakukan pendampingan terhadap pasien untuk mencegah terjadinya demensia," kata Leksmana.
Setelah pasien pulih, tetap perlu pendampingan. Sebab, demensia sewaktu-waktu bisa muncul terutama disebabkan kelelahan dan dehidrasi.
Bagi jemaah lansia sangat disarankan untuk beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri beraktivitas di luar kegiatan ibadah haji. Hal itu dapat memicu kelelahan ataupun terjadi dehidrasi akibat paparan cuaca panas di Arab Saudi.
"Jemaah Lansia memang masih bisa kita cegah terjadinya demensia. Artinya, perlu mewaspadai gejala demensia. Jangan sampai menimbulkan gejala disorientasi," kata Leksmana.
Salah satu pencegahan yang bisa dilakukan agar jemaah haji tidak mengalami demensia dengan stimulasi kognitif. Semisal mengajak jemaah haji itu bercerita.
“Para pendamping jemaah diimbau untuk selalu mengajak mereka bersosialisasi, berdoa, zikir bersama, kemudian hindari yang bisa menyebabkan jemaah lansia menjadi lelah,” kata Leksmana.