Densus 88 tangkap pelatih sekuriti terduga teroris di Jakarta Pusat
Merdeka.com - Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris dan menggeledah hunian di Jalan Sukamulya 7, Jakarta Pusat. Belum diketahui identitas detail pria tersebut. Kabar penangkapan dibenarkan oleh Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful.
"Tangkapnya bukan di Kemayoran, tapi penggeledahan ya di Kemayoran. Ditangkap di Benhil Jakarta Pusat. Rumahnya di sini di geledah. Di Sukarmulya 7," ujar Saiful saat dihubungi merdeka.com, Senin (9/7) malam.
Sebelum menggerebek, Densus 88 berkoordinasi dengan Polsek Kemayoran untuk melakukan pengamanan wilayah. Dari kediaman terduga teroris, Densus 88 mengamankan sejumlah barang bukti.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Barang bukti banyak termasuk mortir gitu. (Pelaku terduga teroris) Iya," ujarnya.
Saiful mengaku tak tahu berapa orang yang ditangkap. Namun pelaku yang diduga teroris ini tinggal bersama istri dan anaknya.
"Saya kurang tahu berapa-berapanya saya cuma disuruh jaga sekitar rumahnya. Dia itu kontrakan, berapa lama ya kurang lebih setahun. Ditangkap sendiri, istri ada kok tadi. Anaknya dua, ditangkap hanya suaminya. (Inisial?) Saya enggak tahu juga," bebernya.
Lanjut Saiful, berdasarkan informasi yang didapat kalau pelaku merupakan seorang sekuriti PAM Jaya.
"Sekuriti di PAM Jaya, dia ini pelatih sekuriti," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi, selain menangkap terduga teroris, Tim Densus 88 juga melakukan penggeledahan di dua tempat.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaPenghuni kontrakan dikenal sebagai pedagang bubur sumsum.
Baca SelengkapnyaKapolresta Tangerang Kombes Pol Sigit Dany Setiyono membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh tim Densus 88 Polri.
Baca SelengkapnyaKetua RT setempat mengaku dihubungi aparat keamanan sejak sekitar dua bulan lalu. Namun dia diminta untuk tidak memberitahukan operasi itu.
Baca SelengkapnyaBarang-barang milik S yang ada kaitan dengan tindakan dilakukannya disita polisi
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca SelengkapnyaPria berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi, karena diduga terafiliasi jaringan teroris ISIS. Rumahnya di Baleendah, Kabupaten Bandung pun digeledah.
Baca SelengkapnyaPria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca Selengkapnya