Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dewan Pers kesal banyak media abal-abal di DPR

Dewan Pers kesal banyak media abal-abal di DPR Gedung DPR. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Dewan Pers segera melakukan verifikasi seluruh media massa mulai dari media online, cetak hingga radio pada 7 Februari mendatang. Nantinya, media pers yang lolos verifikasi akan diberi barcode khusus.

Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo mengatakan saat ini ada sekitar 4.300 media online di Indonesia. Namun baru ada 200 media online yang terdaftar.

"7 Februari kami akan verifikasi semua media online. Media online di Indonesia ada sekitar 4300-an, yang terdaftar di Dewan Pers hanya ada 200," kata Yosep saat rapat bersama Pansus RUU Pemilu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).

Orang lain juga bertanya?

Dewan Pers juga akan mengadakan standar kompetensi bagi wartawan. Dengan standar ini, wartawan yang tidak memiliki kemampuan maka tidak diperbolehkan melakukan kegiatan jurnalistik.

"Kami akan adakan standar kompetensi wartawan, selanjutnya wartawan tidak diizinkan lagi tanpa skill. Ini kejadian di Bima, loper koran menjadi pemimpin redaksi," terangnya.

Upaya dewan pers menertibkan media 'abal-abal' rupanya akan dilakukan di lembaga-lembaga, salah satunya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Yosep mengaku telah mendengar informasi soal banyaknya wartawan abal-abal di lembaga parlemen.

"Ini kejadian di DPR, banyak wartawan abal-abal mengatasnamakan dari lembaga," tegasnya.

Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kesekjenan DPR untuk membersihkan lembaga parlemen dari wartawan-wartawan abal-abal. Dewan Pers telah meminta agar DPR bersih dari orang-orang yang mengaku wartawan terhitung sejak 9 Februari 2017.

"Kami juga minta bantuan dari Sekjen DPR untuk membersihkan wartawan abal-abal di lingkungan parlemen. Mulai 9 Februari kami sudah meminta kesekjenan untuk melindungi parlemen dari praktik abal-abal media," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almarsyhari menegaskan dukungan terhadap upaya Dewan Pers untuk melakukan uji kompetensi bagi wartawan di Indonesia. Menurutnya, banyak media abal-abal yang berperan menyebarkan berita bohong atau palsu.

"Jadi DPR mendukung upaya kompetensi yang akan dilakukan oleh Dewan Pers tersebut untuk mengetahui siapa wartawan yang profesional dan yang abal-abal. Hanya saja DPR RI juga tidak menginginkan adanya intervensi antara media satu dengan yang lain," ujarnya. (mdk/eko)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dewan Pers Resmi Buka Pendaftaran Anggota Periode 2025-2028, Simak Syaratnya
Dewan Pers Resmi Buka Pendaftaran Anggota Periode 2025-2028, Simak Syaratnya

Badan Penyelenggara Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers resmi membuka pendaftaran calon anggota Dewan Pers periode 2025-2028.

Baca Selengkapnya
Dalam Rapat UNESCO di Kroasia, Dewan Pers Sampaikan Kekhawatiran Draf RUU Penyiaran
Dalam Rapat UNESCO di Kroasia, Dewan Pers Sampaikan Kekhawatiran Draf RUU Penyiaran

Sapto berpendapat RUU Penyiaran berpotensi mengganggu demokrasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran
Dewan Pers Tolak Draf RUU Penyiaran

Ninik menegaskan mandat penyelesaian karya jurnalistik itu seharunya ada di Dewan Pers.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tolak Revisi UU Penyiaran, Organisasi Pers Gabungan Geruduk Gedung Parlemen
FOTO: Tolak Revisi UU Penyiaran, Organisasi Pers Gabungan Geruduk Gedung Parlemen

Ada tiga poin tuntutan organisasi pers pada aksi unjuk rasa ini.

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik
Dewan Pers Sebut KPI Produk Politik, Tak Tepat Urus Sengketa Jurnalistik

Anggota Dewan Pers Yadi Hendriana menyebut, ada perbedaan mendasar antara KPI dengan Dewan Pers

Baca Selengkapnya
Bertemu Dewan Pers, AMSI Pertanyakan Perkembangan Regulasi 'Publisher Rights' di Indonesia
Bertemu Dewan Pers, AMSI Pertanyakan Perkembangan Regulasi 'Publisher Rights' di Indonesia

Tanpa adanya regulasi yang jelas, media siber cenderung tidak mendapatkan insentif dari berita atau konten yang diambil oleh platform digital.

Baca Selengkapnya
Dukung Jurnalisme Berkualitas, Pemprov Kalsel Apresiasi Sosialisasi Perpres 32/2024
Dukung Jurnalisme Berkualitas, Pemprov Kalsel Apresiasi Sosialisasi Perpres 32/2024

Kepala Diskominfo Kalsel, Muhamad Muslim, merasa terhormat karena Provinsi Kalsel terpilih menjadi tempat pelaksanaan sosialisasi.

Baca Selengkapnya
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights
AMSI, AJI, IJTI & IDA Minta Presiden Cari Jalan Terbaik untuk Perpres Publishers Rights

AMSI dan AJI merupakan dua organisasi dari Indonesia yang terlibat dalam perumusan prinsip global tersebut.

Baca Selengkapnya
Tak Kekang Kebebasan Pers, DPR Sebut Revisi UU Penyiaran untuk Harmonisasi UU Cipta Kerja
Tak Kekang Kebebasan Pers, DPR Sebut Revisi UU Penyiaran untuk Harmonisasi UU Cipta Kerja

Menurut dia, revisi UU Penyiaran merupakan sebuah kewajiban

Baca Selengkapnya
Dewan Pers akan Gelar Deklarasi Kemerdekaan Pers Dihadiri 3 Capres-Cawapres
Dewan Pers akan Gelar Deklarasi Kemerdekaan Pers Dihadiri 3 Capres-Cawapres

Dewan Pers bersama segenap masyarakat pers siap melakukan ‘Deklarasi Kemerdekaan Pers’ di Hall Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat pada Sabtu (10/2).

Baca Selengkapnya
Dewan Pers Tetapkan 11 Anggota Komite Perpres Publisher Rights
Dewan Pers Tetapkan 11 Anggota Komite Perpres Publisher Rights

11 Anggota komite yang telah ditetapkan tersebut akan mulai melaksanakan tugas mulai 1 September 2024.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Publisher Rights Wujudkan Jurnalisme Berkualitas
Menkominfo: Publisher Rights Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Media saat ini harus bisa menyesuaikan diri terhadap perkembangan zaman untuk terus dapat eksis.

Baca Selengkapnya