Di kampung ini, warganya beli beras dibayar pakai arak
Merdeka.com - Jajaran Reskrim Polsek Mendoyo mengamankan puluhan liter minuman keras jenis arak Bali, Jumat (2/12). Setidaknya, 67 liter arak berhasil diamankan dari seorang pengepul yang bernama I Nengah Metra (67), warga Banjar Pangkung Lubang, Desa Pegung, Kecamatan Mendoyo, Jembrana.
Puluhan liter arak tersebut oleh pelaku diletakan di dalam 1 buah jerigen warna putih isi 27 liter dan 1 buah jerigen warna biru isi 40 liter. Arak-arak tersebut diletakan pelaku di dekat warungnya.
"Puluhan liter arak tersebut kami berhasil amankan berkat informasi dari warga," terang Kanit Reskrim Polsek Mendoyo Iptu Andi Yaqin, Sabtu (3/12).
-
Bagaimana cara warga mendapatkan beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang. Setelah membeli beras warga mencelupkan jarinya ke tinta.
-
Siapa yang berbelanja di pasar? Pada Sabtu (3/8), Ussy Sulistiawaty memposting foto-fotonya saat berbelanja ke pasar di akun Instagramnya.
-
Bagaimana cara Si Kabayan mendapatkan makanan di rumah temannya? Ketika Si Kabayan tiba di rumah temannya, ia melihat meja yang dipenuhi dengan makanan lezat. Ia langsung memasukkan semua makanan itu ke dalam kantongnya dengan cepat.
-
Bagaimana Ibu Hartini mendapatkan air di warung? Setiap hari anaknya mengantarkan air ke warung itu.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Dimana warga antre beras murah? Di Grobogan, ratusan warga menyerbu operasi pasar beras murah oleh Disperindag Grobogan pada Minggu (26/2) pagi. Dalam waktu setengah jam, tiga ton beras murah dari Bulog habis terjual. Pembelian beras dibatasi hanya satu karung isi 5 kilogram setiap orang.
Saat ini lanjut Yaqin, pelaku dan barang bukti berupa dua buah jerigen berisi 67 liter miras jenis arak telah diamankan di Mapolsek Mendoyo untuk proses lebih lanjut.
Sementara itu pelaku I Nengah Merta kepada petugas mengaku arak-arak tersebut dia dapatkan dari warga sekitar dengan cara membeli secara barter.
"Banyak tetangga-tetangga saya yang membeli beras di warung saya membayarnya pakai arak, bukan dengan uang," kilahnya.
Jika dia menolak menerima arak untuk pembayaran beras menurut Merta banyak tetangganya kelaparan, lantaran sebagian besar warga di kampungnya memproduksi arak dan arak-arak tersebut biasanya ditukarkan beras atau makanan lain di warungnya.
"Arak-arak yang terkumpul kemudian saya jual eceran kepada pembeli untuk sarana upacara," tutup pelaku yang telah sering tertangkap karena menjual arak ini.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaTradisi ini unik, karena uang sumbangan jenguk bisa untuk membeli kendaraan
Baca SelengkapnyaTidak hanya orang Jawa yang memiliki budaya Nyambat, melainkan warga Betawi juga melakukan hal ini sejak lama.
Baca SelengkapnyaMereka sudah merasakan dampak kekeringan sejak Mei.
Baca SelengkapnyaBiasanya hasil panen dari berladang tersebut diperuntukan untuk warga sekitar ataupun dijual ke warung-warung terdekat.
Baca SelengkapnyaPaket sembako yang terdiri dari gula, beras, minyak, terigu dijual dengan harga Rp100 ribu.
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok orang buka warung makan hanya bayar seribu ini bisa makan sepuasnya. Tuai pujian warganet.
Baca Selengkapnya