Dipicu perebutan lahan, bentrok di Tulangbawang Barat tewaskan warga
Merdeka.com - Bentrok antardua kelompok masyarakat terjadi di Gunung Terang, Kabupaten Tulangbawang Barat, Provinsi Lampung, Jumat (11/3) siang. Bentrok diduga dipicu perebutan lahan garapan dan jatah uang keamanan menanam singkong di Hutan Tanaman Industri (HTI) berbatasan dengan Kabupaten Way Kanan.
Seperti dikutip Antara Sabtu (12/3) pagi, jumlah korban akibat bentrokan itu masih simpang siur. Namun sejumlah sumber di lokasi kejadian menyebutkan ada beberapa warga yang tewas, dan satu warga terluka akibat luka tembak dan sabetan senjata tajam.
Menurut informasi dari warga, setiap kampung dikenakan jatah uang keamanan sebesar puluhan juta rupiah. "Salah satu kelompok ini resah karena kerap diminta uang keamanan oleh kelompok lain," ujar salah seorang warga, seperti dikutip Antara, Jumat malam.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Kapan keributan di hajatan terjadi? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Entah siapa yang memulai, kemudian terjadi keributan di antara mereka yang dipicu pula perebutan lahan garapan di Register 44 Gunung Terang, Tulangbawang Barat.
Saat itu, sekelompok warga tiba-tiba menyerang kampung warga pendatang di Dusun Trans Sakti, Gunung Terang, Jumat (11/3) sekitar pukul 10.30 WIB.
Akibat kejadian tersebut, beberapa warga diduga tewas, salah satunya Anggi (35) dan warga lain yang belum diketahui identitasnya. Mereka diduga tewas akibat ditembak sekelompok warga yang mendatangi perkampungan tersebut.
Selain melakukan penembakan, kelompok warga ini juga membakar empat unit rumah dan enam unit sepeda motor.
Camat Gunung Terang Sudiana juga mengatakan pemicu penyerangan tersebut diduga terkait perebutan lahan garapan di Register 44 yang saat ini diduduki warga pendatang dari luar Tulangbawang Barat.
"Untuk pelakunya belum diketahui. Diduga lima orang tewas dan satu orang terluka yang belum diketahui identitasnya," ujarnya pula.
Dia mengatakan, selain menembaki para korban, para pelaku juga membakar rumah dan sepeda motor milik warga setempat. "Ada enam sepeda motor yang ditemukan dengan kondisi terbakar di jalan, termasuk empat rumah juga hangus terbakar," kata dia lagi.
Sudah kondusif
Namun demikian, hingga Sabtu (12/3) siang, Kampung Gunung Terang dilaporkan sudah kondusif. "Semalam sudah dilakukan pertemuan antara tokoh masyarakat pada dua wilayah tersebut untuk menghindari adanya kesalahpahaman terkait kejadian tersebut," kata Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin melalui Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, di Bandarlampung.
Menurut dia, pihaknya telah melakukan antisipasi agar kejadian itu tidak meluas dengan menyiagakan ratusan personel gabungan yang didukung juga oleh aparat TNI.
"Pada Jumat (11/3) sejak pukul 17.00 WIB Kapolda dan Karo Ops Polda Lampung beserta jajaran Polres Tulangbawang sudah berada di lokasi kejadian dan ikut proses mediasi warga," kata Sulistyaningsih.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya telah memeriksa 45 orang saksi anggota brimob dibantu penyidik Bareskrim Mabes Polri dan menetapkan ATW jadi tersangka atas kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkampung di Sulurang, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto menyebabkan seorang warga atas nama Rustam Ubas meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab pecahnya kericuhan itu. Namun kuat dugaan, konflik itu dipicu perebutan batas lahan.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut bermula dari saling tantang kedua kelompok.
Baca SelengkapnyaSuara tembakan terdengar sangat banyak dan dalam jarak yang cukup dekat
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah ini karena sengketa lahan antara Desa Ilepati dan Bugalima sejak 70an tahun lalu hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaTawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.
Baca Selengkapnya