Ditembaki KST, Buat Proses Evakuasi 1 Nakes Meninggal di Distrik Kiwirok Dihentikan
Merdeka.com - Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Arm Reza Nur Patria mengatakan, pihaknya mendapatkan gangguan atau ditembaki oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) saat ingin melakukan evakuasi atau mengambil jenazah Suster Gabriela Meilan (22). Kejadian itu disebutnya terjadi di Distrik Kiwirok, Papua.
"Jadi benar, pada saat anggota kita turun untuk mengambil jenazah diganggu sama Kelompok Separatis ini, terus proses evakuasinya belum bisa dilaksanakan sekarang. Masih di Distrik Kiwirok, masih di daerah situ juga," kata Reza saat dihubungi merdeka.com, Jumat (17/9).
Ia menyebut, gangguan yang didapati oleh anggotanya itu dilakukan pada sekitar pukul 10.00 Wit atau pagi hari tadi.
-
Bagaimana proses evakuasi dilakukan? 'Enggak ada pakai alat berat, kita pakai tali mantel aja untuk melakukan proses evakuasi, kalau kesulitan Alhamdulillah tidak ada kesulitan sama sekali,' ucapnya.
-
Apa yang dilakukan setelah pemakaman? Kapal Mae Abato berputar mengelilingi lokasi pemakaman jenazah sebanyak tiga kali sambil membunyikan peluit kapal.
-
Dimana korban disekap? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Bagaimana Pertempuran Tengaran dihentikan? Pada tanggal 21 Juli 1947 hingga 4 Agustus 1947, pergerakan pasukan Belanda terhenti untuk menuju ke arah Solo karena putusnya Jembatan Tengaran.
-
Bagaimana proses evakuasi pendaki di Gunung Lawu? “Setelah mendapatkan informasi itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) dan relawan langsung menuju ke lokasi untuk melakukan pengecekan kondisi survivor. Sekitar pukul 13.00, tim TRC mengabarkan kalau kondisi pendaki sudah tidak tertolong dan kami langsung melakukan evakuasi,“ kata Komandan Markas SAR Karanganyar, Arif Sukro Yunianto, dikutip dari ANTARA pada Senin (26/6).
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
"Jam pastinya yang jelas, kan tadi evakuasi pertama sekitar jam 11an (waktu setempat), ya berarti mungkin sekitar jam 10 sampai jam 11, mungkin tadi pagi," sebutnya.
Proses Evakuasi Dihentikan
Reza menegaskan, proses evakuasi terhadap jenazah suster tersebut dihentikan sementara sampai kondisi di lokasi tersebut kembali kondusif.
"(Proses evakuasi) Sementara kan dihentikan dulu, karena memang prosesnya tidak bisa dilaksankan karena masih diganggu. Proses diganggu, kita langsung mundur, tidak melanjutkan proses evakuasi karena faktor keamanan," tegasnya.
Tak hanya faktor keamanan saja, dihentikannya proses evakuasi sementara terhadap jenazah suster itu karena faktor cuaca yang kurang mendukung.
"Kemudian cuaca juga. Karena cuaca kan enggak bisa diprediksi. Sebenarnya memang salah satu faktor yang menghambat evakuasikan cuaca juga. Karena kemarin semestinya dilaksanakan, tapi kan faktor cuaca, jarak pandang dan hujan," ungkapnya.
"Sehingga evakuasi baru dilaksanakan sekarang, dari kemarin itu kan, mulai malam sampai dengan siang itu hujan, mendung. Jadi memang proses evakuasi dilaksanakan kemarin, baru bisa dilaksanakan tadi pagi," sambungnya.
Total 4 Nakes Luka
Selain itu, terkait dengan insiden yang terjadi beberapa waktu lalu. Membuat empat Tenaga Kesehatan (Nakes) mengalami luka-luka, serta satu orang meninggal dunia yakni Suster Gabriela Meilan dan satu anggota TNI mengalami luka.
"Kalau yang saya tahu kan meninggal satu, kemudian yang luka itu empat. Yang lainnya trauma. Empat itu Nakes semua. Kalau yang pada saat kontak tembak yang pas tanggal 13 kemarin, satu anggota kita yang kena serpihan peluru. Cuma kondisinya stabil, sudah membaik," jelasnya.
"Nakes 1 meninggal, kemudian 4 luka-luka (1 anggota kena tembakan luka). Ya memang pada saat luka pun sudah membaik, tadi pun yang bersangkutan sudah jalan seperti biasa. Karena memang terkena serpihan peluru saja," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan keterangan dokter kepada kepolisian, korban dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaBaku tembak yang terjadi antara personel TNI Polri dengan KKB berakhir dengan tewasnya satu separatis
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca Selengkapnya