Djarot sebut pengadangan saat kampanye bukti ada pihak takut kalah
Merdeka.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kembali ditolak warga saat dirinya berkampanye. Kali ini, salah satu warga Lenteng Agung yang mengadang Ahok, Jumat (7/1) kemarin.
Terkait hal itu, pasangan Ahok di Pilgub DKI, Djarot Syaiful Hidayat mengungkapkan jika pengadangan yang kerap diterima dirinya dan Ahok merupakan bukti adanya pihak takut kalah.
"Itulah. Saya sampaikan itu artinya ada pihak yang takut kalah. Kalau enggak takut kalah dan hargai pilihan seseorang, tentunya dia akan terbuka. Siapapun," ungkap Djarot kepada wartawan di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1).
-
Siapa yang menentukan pemenang? Pemilihan pemenang Exquisite’s Best Restaurants & Bars 2024 dilakukan sangat selective dengan melibatkan cullinary expertise sebagai juri.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang dipilih dalam Pilkada? Pilkada adalah proses di mana masyarakat memilih pemimpin lokal, seperti gubernur, bupati, atau wali kota, yang akan memegang kendali atas pemerintahan daerah mereka selama beberapa tahun ke depan.
-
Siapa yang diprediksi unggul dalam Pilkada Jateng? Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan, mengungkapkan alasan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep unggul karena adanya pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Untuk itu, Djarot mengaku kerap mengingatkan para pendukung nomor 2, Ahok-Djarot agar tidak berbuat serupa jika pasangan nomor 1 dan 3 berkampanye di wilayah mereka.
"Saya selalu sampaikan kepada para pendukung nomor 2 Ahok-Djarot, siapapun yang datang ke wilayah kalian harus disambut dengan baik. Dimanapun itu, terutama di basis-basis PDI Perjuangan. Terima mereka," tuturnya.
"Kalau kamu enggak suka enggak seneng, enggak usah keluar rumah. Itulah demokrasi kita," tambahnya.
Atas insiden pengadangan yang tak terjadi sekali dua kali, Djarot menyebut itu contoh belum dewasanya berdemokrasi.
"Sekarang barulah kita ketahui siapa yang lebih dewasa dalam berdemokrasi. Biarkan rakyatlah sebagai hakim tertinggi yang menentukan. Gitu aja," ucapnya.
"Dia suka sama siapa silakan. Kita wajib menciptakan sistem demokrasi. Ini pelajaran bagi kita semua," tutur Djarot.
Djarot pun mengimbau agar peristiwa pengeroyokan Widodo, anggota ranting PDIP dijadikan sebagai pelajaran.
"Apa kalian pikir kalau ada salah satu pengurus ranting kemudian digebukin seperti ini, yang lain enggak merasa sakit? Sakit lho. Dan kalau mereka marah gimana? Nah ini jadi pelajaran bagi kita," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu warga Lenteng Agung, Yakub secara terang-terangan menolak kedatangan Ahok.
Dia menolak Ahok sambil mengatasnamakan warga Lenteng Agung. Namun saat ditanya apa yang membuat melakukan penolakan, pria berusia 60 tahun tersebut tidak memberikan penjelasan.
"Semua warga Lenteng Agung menolak kedatangan Ahok. Sudah enggak usah ditanyain (alasannya), pokoknya," tegas Yakub.
Saat blusukan, ada dua warga yang datang mengadang Ahok. Polisi langsung mengamankan keduanya dan membawa jauh dari lokasi blusukan Ahok. Salah satu pengadang tak terima perlakuan polisi yang dianggap berlebihan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot menegaskan koalisi gemuk bukan jaminan menang.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat menilai, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menjadi yang terburuk pascareformasi.
Baca Selengkapnya“Rakyat tidak bisa lagi diatur-atur hak demokrasinya dan kebenaran itu selalu akan menemukan jalannya sendiri,” kata Ganjar
Baca SelengkapnyaSandiaga mengaku mendapatkan intimidasi dan tekanan politik saat 2017 dan 2019.
Baca SelengkapnyaDemokrat merespons pernyataan Menteri Bahlil, dan menegaskan penentu kemenangan Pilpres adalah rakyat.
Baca SelengkapnyaDjarot menuturkan, Jokowi yang meminta kepada PDIP agar mengusung keduanya sebagai kepala daerah
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla menilai ketokohan sangat berperan dalam menambah suara dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaMegawati meyakini Ganjar-Mahfud akan menang satu putaran di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya